"Setelah itu selesai, ini sponsor untuk di kedutaan. Nah, zaman dulu kalau orang mau ke sana kan harus pakai rekening koran atau rekening tabungan. Nah, itu saya bikin juga di Pasar Pramuka," ungkap GNT lagi.
Mendengar pernyataan tersebut, Rismon Sianipar lantas bertanya apakah ada orang yang ingin membuat ijazah palsu.
"Ada nggak klien yang meminta untuk misalnya membuat ijazah sarjana?" tanya Rismon Sianipar.
Tak terduga, pria tersebut mengaku bahwa ada banyak sekali orang yang membuat ijazah palsu di Pasar Pramuka. Menurutnya, orang-orang yang membuat ijazah palsu justru dari kalangan berduit.
"Wah, itu mah banyak banget dari seluruh universitas. Istilah kata kalau di Pramuka itu bukan rahasia lagi, tapi sudah umum. Jadi, sebenernya konsumennya juga anak-anak orang kaya yang bandel-bandel itu. Dia nggak lulus, tapi dia mau nunjukkin ke bapaknya, dibikinlah itu," imbuhnya lagi.
Namun, menurut pernyataannya, ia belum pernah menjumpai pejabat yang memintanya untuk membuat dokumen palsu. Meski begitu, klien yang pernah ditanganinya membuat dokumen palsu berupa ijazah untuk melamar di berbagai perusahaan.
"Kalau pejabat saya belum pernah waktu itu. Cuma ketika dia (klien) bikin ini, dia buat ngelamar ke sini, buat ngelamar ke seluruh Indonesia," bebernya lagi.
Saat ditanya mengenai jangka waktu yang dibutuhkan untuk membuat dokumen palsu tersebut, GNT mengaku tak memerlukan waktu yang lama. Bahkan untuk membuat ijazah palsu, dibutuhkan hanya satu hingga dua jam.
"Satu jam hingga dua jam selesai bikin ijazah palsu," ujarnya.
Baca Juga: Jokowi Didesak Minta Maaf dan Tarik Mundur Gibran dari Kursi Wapres
Rismon Sianipar kemudian menanyakan tentang materai lawas dan warna kertas yang harus digunakan saat membuat ijazah palsu dari tahun jadul. Menurut GNT, para pemilik kios di Pasar Pramuka yang mampu membuat dokumen seperti itu telah menyiapkan kertas khusus yang diasapkan di dapur, sehingga memberikan warna kuning usang.
Namun, perihal tinta, GNT tak dapat menjaminnya. Ia mengatakan jika masing-masing pemilik kios di Pasar Pramuka memiliki keahlian dan spesialisasi yang berbeda-beda dalam membuat dokumen palsu, sehingga tak semuanya dapat menjual ijazah palsu.
Lebih lanjut, narasumber tersebut juga mengatakan bahwa beredar desas-desus di Pasar Pramuka tentang dugaan ijazah palsu Jokowi. Ia mengaku banyak temannya di pasar tersebut yang yakin jika ijazah milik Presiden Republik Indonesia ke-7 itu dibuat di Pasar Pramuka. Tetapi, ia tak bisa menyebutkan siapa pelaku yang dicurigai.
Walau begitu, terdapat kecurigaan tentang keterlibatan mantan Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendes PDTT), Paiman Raharjo.
"Kalau desas-desus (tentang ijazah Jokowi) belum begitu jelas, cuma banyak orang atau banyak teman meyakini (bikin) di sana. Cuma kita belum mengerucut atau menuduh ke salah satu orang atau apa. Kalau pandangan saya pribadi, di situ ada pernah ada seorang pembuat pemalsuan-pemalsuan dokumen itu ada yang jadi pejabat," ujar GNT.
Rismon Sianipar kemudian menanyakan berapa persentase ijazah palsu dibuat mirip dengan aslinya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram