Suara.com - Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon belakangan banjir kecaman usai menyebut pemerkosaan massal dalam tragedi 1998 cuma rumor. Bahkan, penyanyi sekaligus cucu dari mantan Presiden BJ Habibie, Melanie Subono turut menyentil Fadli Zon gegara ucapan kontroversialnya itu.
Kritikan itu disampaikan Melanie dalam siniar yang tayang channel Youtube, KOMTUNG pada Sabtu (5/7/2025). Awalnya, Melanie ikut mengomentari soal proyek penulisan ulang sejarah yang digaungkan oleh Fadli Zon.
Dalam siniar itu, Melanie Subono juga kembali menyinggung ucapan eyangnya, mantan Presiden BJ Habibie yang mengakui adanya pemerkosaan massal saat peristiwa huru-hara 98.
Diketahui, saat berpidato di Gedung MPR/DPR RI, Habibie pun menyampaikan permintaan maaf dari pemerintah terhadap korban-korban dalam tragedi berdarah 98, termasuk para perempuan yang menjadi korban pemerkosaan massal.
"Dia (BJ Habibie) pun mengakui gitu bahwa ya, dia (pemerintah) mau ngomong maaf kalau (kasus pemerkosaan massal) memang terjadi. Terus kan kayak sekarang mau dihapus-in kok," ujar Melanie dalam siniar yang dilihat pada Sabtu.
Melanie pun mengakui jika mengenal beberapa korban kasus pemerkosaan massal saat kerusuhan 98 terjadi. Menurutnya, para korban itu kini masih trauma berat.
"Sementara banyakan keluarga itu terutama etnis Tionghoa waktu itu ya yang sudah banyak keluar yang tidak yang tidak lagi mau di Indonesia atau yang bahkan gue kenal beberapa orang yang sampai sekarang tuh trauma gitu. So it's not fair," ungkapnya.
Lebih lanjut, Melanie menganggap tidak ada salahnya apabila pemerintah mengakui soal adanya kasus pemerkosaan massal dalam tragedi 98. Menurutnya, para korban tidak meminta masalah kerugian kepada pemerintah, melainkan hanya mengharapkan adanya keadilan.
"Tidak ada salahnya. Emang tuh orang-orang (korban tragedi 98) juga minta apa sih? Minta duit Rp1 M setiap yang korban. Gua rasa mereka cuma bilang iya this happens. Maaf ya kami perbaiki," ujarnya.
Baca Juga: Beathor Suryadi Dipecat usai Bongkar Ijazah Jokowi? Rocky Gerung: Dia Gak Ada Takutnya!
Menurutnya, pemerintah semestinya bisa menerima adanya laporan investigasi yang mengungkap soal kasus pemerkosaan massal, salah satunya temuan hasil investigasi Tim Gabungan Pencari Fakta alias TGPF.
"Udah ada TGPF dan kemudian saksi-saksi sudah maju, sudah tercatat, sudah segala itu apa yang enggak ada?" ujarnya.
Perihal kasus pemerkosaan massal 98 yang kembali diungkitnya, Melanie pun memberikan kritik telah terhadap para pejabat negara agar tidak membuat rakyat terbelah.
"Maksud gua gini pada saat lu menjadi pejabat negara berpikirlah hal yang baik untuk negara dan seingat gue undang-undang mau kitab, mau agama, mau peraturan apa pun kan enggak pernah tertulis ini harus, kecuali lu miskin koma, kecuali lu Chinese, kecuali lu apa kan enggak. So, one thing works for all. Ya, itu tadi single standard. Standard mana yang lu mau pakai? Jangan nge-belah kita menjadi rakyat kandung dan rakyat tiri. Coba itu saudara lo pasti lo bacot," beber Melanie Subono.
Tag
Berita Terkait
-
Beathor Suryadi Dipecat usai Bongkar Ijazah Jokowi? Rocky Gerung: Dia Gak Ada Takutnya!
-
Eks Jubir FPI Buka Suara soal Drama Ijazah Jokowi, Munarman Kuliti Kesalahan Polisi, Apa Itu?
-
Sudirman Said Beberkan soal KKN: Gambar Wapres di Sekolah-Kantor Itu Simbol Telanjang Nepotisme!
-
Menteri UMKM Banjir Cibiran usai Istri Kegep Pelesiran ke Eropa: Hari Pembalasan di Akhirat Menanti!
-
Sudirman Said Ungkit 'Dosa-dosa' Jokowi dari Parcok hingga Bansos: Ternyata Ujungnya Nepotisme
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan
-
Survei RPI Sebut Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Polri Tinggi, Ini Penjelasannya
-
Momen Roy Suryo Walk Out dari Audiensi Reformasi Polri, Sentil Otto Hasibuan: Harusnya Tahu Diri
-
Deteksi Dini Bahaya Tersembunyi, Cek Kesehatan Gratis Tekan Ledakan Kasus Gagal Ginjal