Suara.com - Koordinator Kaukus Indonesia untuk Kebebasan Akademik (KIKA), Satria Unggul mempertanyakan independensi lembaga riset Prasasti Center for Policy Studies atau Prasasti yang baru saja diluncurkan oleh Hashim Djojohadikusumo, adik Presiden Prabowo Subianto pada 30 Juni 2025 lalu.
Satria menilai lembaga tersebut sangat berpotensi rawan konflik kepentingan.
"Masalahnya ini adalah orang-orang yang mengisi di lembaga think tank itu adalah orang yang kemudian juga operator gitu ya, maka ini yang disebut sebagai konflik of interest," kata Satria saat dihubungi Suara.com, Sabtu 5 Juli 2025.
Hal itu disampaikan Satria merujuk pada struktur lembaga Prasasti yang diisi orang dekat Presiden Prabowo. Hasyim, misalnya, menjabat sebagai dewan penasehat atau Board of Advisors.
Kemudian kakak ipar Prabowo, Soedrajad Djiwandono, menempati posisi sebagai Board of Trustees atau dewan pengawas.
Ada juga mantan Ketua Dewan Tim Pakar Partai Gerindra, Burhanuddin Abdullah yang menduduki jajaran Board of Advisors. Lalu Laode Masihu Kamaluddin yang merupakan tim ekonomi Prabowo-Gibran menjabat sebagai Board of Trustees.
Hasyim sendiri menyebut bahwa Prasasti akan ikut ambil bagian memberikan masukan berbasis data dan kajian ilmiah yang objektif terhadap sejumlah program prioritas nasional.
Seperti makan bergizi gratis atau MBG, Sekolah Garuda, hingga program ketahanan pangan. Hasyim menegaskan masukan yang diberikan akan bersifat objektif.
Namun, dengan merujuk pada komposisi struktur Prasasti--yang merupakan orang dekat Prabowo, Satria meragukan objektivitas yang diklaim Hasyim itu.
Baca Juga: Program 3 Juta Rumah Prabowo Dimulai, Bogor Jadi Pusat KPR Subsidi Khusus Pekerja dan ASN
"Jika kemudian ini konflik kepentingan terjadi, maka dampaknya adalah tidak akan pernah kita bisa munculkan sisi-sisi objektif dari penilaian riset atau diseminasi hasil penelitian yang dilakukan," tegas Satria.
Satria menegaskan bahwa lembaga think thank memiliki fungsi sebagai anjing penggong-gong atau watch dog --yang mengawasi setiap kebijakan dari pemerintah.
Setidaknya sudah ada banyak lembaga non-pemerintah yang sudah menjalan fungsi tersebut, seperti Indonesia Corruption Watch (ICW) hingga Center of Economic and Law Studies (CELIOS). Sementara lembaga negara, terdapat Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN.
Setidaknya sejumlah lembaga itu, objektivitasnya dalam memberikan penilaian lewat berbagai risetnya kepada pemerintah masih bisa dipertanggung jawabkan.
Berita Terkait
-
Beda Adab Dedi Mulyadi Salaman dengan Gibran dan Prabowo Jadi Gunjingan
-
Bisik-Bisik Prabowo dan Dasco Sebelum Terbang ke Arab Saudi: Apa yang Dibicarakan?
-
2 Menit Percakapan Rahasia Prabowo - Dasco Sebelum Naik Pesawat, Titipkan Apa?
-
Pamer ke Prabowo, Kapolri Listyo Klaim Indonesia Aman Serangan Teroris: Zero Attack Sejak 2023
-
Momen HUT ke-79 Bhayangkara, Prabowo Berikan Tanda Kehormatan ke Sejumlah Satuan Polri
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan
-
Survei RPI Sebut Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Polri Tinggi, Ini Penjelasannya
-
Momen Roy Suryo Walk Out dari Audiensi Reformasi Polri, Sentil Otto Hasibuan: Harusnya Tahu Diri
-
Deteksi Dini Bahaya Tersembunyi, Cek Kesehatan Gratis Tekan Ledakan Kasus Gagal Ginjal