Suara.com - Sebuah video berdurasi singkat mengungkap momen terakhir Brigadir Nurhadi sebelum ditemukan tewas mengenaskan di dasar kolam vila Gili Trawangan, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Dalam rekaman yang viral sejak awal Juli 2025 itu, Nurhadi tampak berendam santai di kolam, tidak menunjukkan tanda-tanda terancam padahal hanya selang satu jam kemudian, ia diduga menjadi korban kekerasan hingga kehilangan nyawa.
Video itu direkam pada 16 Juni 2025 pukul 19.55 WITA oleh Misri Puspita Sari, yang saat itu berada di lokasi bersama dua perwira polisi yakni Kompol I Made Yogi Purusa Utama dan Ipda Haris Chandra.
Ketiganya disebut menghadiri pesta internal yang berlangsung hingga malam hari.
Menurut pengacara Misri, suasana di vila saat itu dipenuhi alkohol.
Semua yang hadir disebut dalam kondisi mabuk.
Misri sendiri mengaku kepada penyidik bahwa ia tak mengingat apa pun yang terjadi setelah merekam video tersebut, termasuk peristiwa antara pukul 20.00 hingga 21.00 WITA yakni rentang waktu krusial yang diperkirakan menjadi momen penganiayaan terhadap korban.
Tak lama setelah itu, jenazah Nurhadi ditemukan tenggelam di dasar kolam dengan kondisi tubuh penuh luka.
Hasil autopsi menunjukkan fakta yang mengejutkan di mana tulang lidah patah serta mengindikasikan bahwa Nurhadi sempat dicekik.
Baca Juga: Viral Video Detik-Detik Terakhir Brigadir Nurhadi Sebelum Tewas Diduga Dianiaya Atasan
Luka di kepala, punggung, dan kaki, menunjukkan adanya kekerasan fisik.
Air ditemukan di paru-paru dan organ tubuh lainnya, yang berarti korban masih dalam keadaan hidup saat tenggelam, namun kemungkinan sudah tidak sadarkan diri.
Temuan itu memperkuat dugaan bahwa Nurhadi menjadi korban penganiayaan berat sebelum akhirnya kehilangan nyawa di dalam kolam.
Setelah penyelidikan berlangsung hampir dua pekan, Polda NTB menetapkan tiga tersangka, yaitu Kompol Yogi, Ipda Haris, dan Misri Puspita Sari. Ketiganya diduga melakukan penganiayaan secara bersama-sama yang mengakibatkan korban meninggal dunia.
Namun hingga saat ini, belum satu pun dari ketiganya mengakui sebagai pelaku utama dalam kasus tersebut.
Penyidik turut mengandalkan rekaman video dan uji kebohongan (lie detector) sebagai dua bukti utama dalam membongkar kronologi malam berdarah itu.
Berita Terkait
-
Misteri Kematian Diplomat Kemenlu, UGM Desak Polisi Usut Tewasnya Arya Daru yang Dililit Lakban
-
Tak Ada yang Boleh Rundung Anak Ahmad Dhani, Lita Gading Siap Diseret ke Polisi
-
Diplomat Kemlu Tewas Terbungkus Lakban, Polisi Temukan Fakta Baru usai Periksa Pasutri Penjaga Kos?
-
Fakta Baru Kasus Kematian Diplomat Kemlu, Polisi Ungkap Isi Komunikasi Terakhir Korban dengan Istri
-
Kepala Terlakban, Apakah Diplomat Kemlu Arya Daru Tewas Dibunuh? Ini Penjelasan Polisi
Terpopuler
- 7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 50 Tahun, Atasi Garis Penuaan
- Sosok Profesor Kampus Singapura yang Sebut Pendidikan Gibran Cuma Setara Kelas 1 SMA
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Berkas Perkara Delpedro Cs Dilimpahkan ke Kejaksaan, Pengacara Lawan Balik Lewat Praperadilan
-
Menteri PPPA: Di Kampus Perlu Dibangun Budaya Saling Menghormati dan Ruang Aman
-
Geger Anak Eks Walkot Cirebon Maling Sepatu di Masjid, Kasusnya Disetop Polisi, Ini Alasannya!
-
Minta MK Hapus Uang Pensiun DPR, Lita Gading Dibalas Hakim: Mereka kan Kerja
-
DPR Soroti Kasus Narkoba Ammar Zoni di Rutan: Indikasi Peredaran Gelap Narkoba Masih Marak
-
Suka Metal dan 'Kerja Kerja Kerja', 4 Kemiripan Calon PM Jepang Sanae Takaichi dengan Jokowi
-
KPK Dalami Peran Eks Dirut Perhutani soal Izin dan Pengawasan di Kasus Korupsi Inhutani V
-
Demi Sang Pendiri, Driver Gojek Beri Dukungan ke Nadiem di Sidang Praperadilan Korupsi Laptop
-
Pramono: Tarif Angkutan Umum di Jakarta Paling Murah Dibanding Kota-kota Tetangga!
-
Bejat! Kakek Residivis di Cakung Cabuli Bocah 7 Tahun, Padahal Lagi Bebas Bersyarat