Suara.com - Di Solok Selatan, Sumatera Barat, hutan bukan sekadar bentang alam, tapi sumber penghidupan. Sekitar 70 persen masyarakatnya bergantung langsung pada hasil hutan, sementara 60 persen wilayah kabupaten ini memang berupa kawasan hutan.
Kondisi ini menuntut kebijakan yang berpihak pada masyarakat adat dan lokal yang hidup berdampingan dengan hutan.
“Keberpihakan terhadap program perhutanan sosial adalah keniscayaan,” tegas Sekretaris Daerah Solok Selatan, Syamsurizaldi.
Ia menambahkan bahwa program ini telah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2025–2045 sebagai strategi jangka panjang untuk kesejahteraan masyarakat.
Perhutanan sosial bukan wacana semata. Kini sudah terbentuk 17 Kelompok Perhutanan Sosial (KPS) yang mengelola hampir 37 ribu hektare hutan. Dari sana, muncul 33 Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) yang mengembangkan produk seperti kopi, beras organik, madu, kompos, hingga jasa lingkungan.
“KUPS dapat menjadi embrio UMKM berbasis perhutanan sosial, sekaligus tulang punggung ekonomi kerakyatan,” kata Zilhamri, Pelaksana Harian Kepala Bappeda Solok Selatan.
Sejumlah KUPS bahkan telah membuktikan dampaknya. KUPS Kompos dari Nagari Pakan Rabaa mampu memproduksi lima ton pupuk organik per bulan.
KUPS Kopi Marola Mutiara Suliti menghasilkan 100 kilogram kopi robusta setiap bulan dan mulai menjangkau pasar baru. Sementara KUPS Beras Organik Simancuang rutin menjual satu ton beras ramah lingkungan setiap tahun.
Dengan pendekatan berbasis kearifan lokal, warga tak hanya menjaga hutan tetap lestari, tapi juga membangun ekonomi dari akar rumput.
Baca Juga: Lima Tantangan Iklim Global, Saatnya Gerakan Lintas Iman Bersatu Lindungi Hutan Tropis
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
Terkini
-
Menkes Sesalkan Kematian Ibu Hamil di Papua, Janji Perbaikan Layanan Kesehatan Agar Tak Terulang
-
Danau Maninjau Sumbar Diserbu Longsor dan Banjir Bandang: Akses Jalan Amblas, Banyak Rumah Tersapu!
-
Terungkap! Rangkaian Kekejaman Alex, Bocah Alvaro Kiano Dibekap Handuk, Dicekik, Jasad Dibuang
-
Kronologi Brutal Legislator DPRD Bekasi Diduga Keroyok Warga di Kafe hingga Retina Korban Rusak
-
Perempuan Jadi Pilar Utama Ketahanan Keluarga ASN, Pesan Penting dari Akhmad Wiyagus
-
TelkomGroup Fokus Lakukan Pemulihan Layanan Infrastruktur Terdampak Bencana di Sumatra Utara - Aceh
-
Provinsi Maluku Mampu Jaga Angka Inflasi Tetap Terkendali, Mendagri Berikan Apresiasi
-
KPK Beberkan 12 Dosa Ira Puspadewi di Kasus ASDP, Meski Dapat Rehabilitasi Prabowo
-
86 Korban Ledakan SMAN 72 Dapat Perlindungan LPSK, Namun Restitusi Tak Berlaku bagi Pelaku Anak
-
Siapa Vara Dwikhandini? Wanita yang Disebut 24 Kali Check In dengan Arya Daru Sebelum Tewas