Penolakan Prabowo untuk pindah ke IKN dan rencana penugasan Gibran ke Papua, menurut Refly, adalah indikasi kuat bahwa Prabowo sedang menjalankan strateginya sendiri.
"Penugasan Gibran ke Papua dilihat sebagai cara Prabowo untuk menjauhkan Gibran dari hiruk pikuk Jakarta dan pencitraan," tegas Refly.
Analisis ini menguatkan dugaan bahwa penugasan Gibran ini bukan sekadar tugas biasa, melainkan bagian dari skenario besar untuk mengkonsolidasikan kekuasaan dan mengurangi pengaruh pihak lain dalam lingkaran Istana.
"Skor 2-0 untuk Prabowo karena Prabowo mengendalikan 'bidak putih' dan memiliki kekuasaan untuk bergerak lebih dulu," tambahnya.
Gibran "Dimagangkan" atau "Disingkirkan"?
Penugasan Gibran ke Papua memunculkan dua perspektif yang kontras. Ada yang melihatnya sebagai peluang, ada pula yang melihatnya sebagai upaya "penyingkiran" halus.
Dari sudut pandang positif, penugasan ini bisa dianggap sebagai ajang "pemagangan" bagi Gibran untuk mengasah kepemimpinan di lapangan.
"Gibran akan 'dimagangkan' sebagai calon pemimpin dengan diberikan tantangan luar biasa di Papua, yang akan menjadi pembelajaran baginya," ujar Refly.
Namun, Refly juga tidak menampik pandangan negatif. "Gibran 'mau ditenggelamkan' agar ayahnya (Jokowi) tidak lagi ikut campur dalam pemerintahan," katanya.
Baca Juga: Pejabat Tinggi Otsus Papua Harus Berkantor di Papua
Pandangan ini didukung oleh fakta bahwa kapabilitas seorang wakil presiden tidak bisa "dimagangkan", melainkan harus sudah matang.
Dinamika politik ini tentu menimbulkan harapan dan tantangan besar bagi masa depan kepemimpinan nasional. Harapan agar Gibran mampu tumbuh menjadi pemimpin yang kapabel di tengah tantangan Papua sangat besar.
Namun, jika harapan itu tak terwujud, opsi pemakzulan pun bisa menjadi perbincangan.
Refly Harun juga menyinggung harapan publik untuk Pemilu 2029 yang lebih adil dan transparan.
"Harapan agar Pemilu 2029 berlangsung secara adil dan Gibran tidak lagi 'bersembunyi di ketiak bapaknya'," pungkas Refly.
Sebelumnya diberitakan, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mengaku siap menjalankan penugasan khusus di Papua, sebagaimana instruksi Presiden Prabowo Subianto.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
-
Profil Superbank (SUPA): IPO Saham, Harga, Prospek, Laporan Keuangan, dan Jadwal
-
Jelang Nataru, BPH Migas Pastikan Ketersediaan Pertalite Aman!
Terkini
-
Viral! Warga Malah Nonton Saat Gunung Semeru Luncurkan Debu Vulkanik Raksasa di Jembatan Ini
-
Viral Stiker Keluarga Miskin Ditempel di Rumah Punya Mobil,Bansos Salah Sasaran Lagi?
-
Plot Twist! Kurir Narkoba Kecelakaan di Tol Lampung, Nyabu Dulu Sebelum Bawa 194 Ribu Ekstasi
-
Mahfud MD Soal Geger di Internal PBNU: Konflik Tambang di Balik Desakan Gus Yahya Mundur
-
'Terima Kasih Pak Prabowo': Eks Dirut ASDP Lolos dari Vonis Korupsi, Pengacara Sindir KPK Keliru
-
Yusril: Pemberian Rehabilitasi Kepada Direksi Non Aktif PT ASDP Telah Sesuai Prosedur
-
Pengusaha Adukan Penyidik KPK ke Bareskrim: Klaim Aset Rp700 Miliar Disita Tanpa Prosedur
-
Tumbuh di Wilayah Rob, Peran Stimulasi di Tengah Krisis Iklim yang Mengancam Masa Depan Anak Pesisir
-
Sambangi Istana Usai Pulang dari Afrika Selatan, Apa Saja yang Dilaporkan Gibran ke Prabowo?
-
Nasib Tragis Ayah Tiri Bocah Alvaro, Alex Iskandar Dimakamkan di TPU Kedaung Tangerang