Budaya Kongkalikong: Jabatan untuk Kepentingan Pribadi
Lebih jauh, Sudirman Said memaparkan bagaimana lemahnya sistem ini melahirkan budaya yang sangat berbahaya. Pejabat publik, terutama yang berasal dari latar belakang pengusaha atau memiliki keluarga pebisnis, menjadi sangat rentan menyalahgunakan wewenang mereka. Jabatan bukan lagi amanah, melainkan alat untuk mengamankan dan memperkaya kepentingan pribadi atau kelompok.
"Ini telah menciptakan budaya di mana pejabat dengan latar belakang bisnis atau keluarga di bisnis mungkin menggunakan otoritas mereka untuk keuntungan pribadi," katanya, menggambarkan betapa mudahnya praktik kongkalikong terjadi ketika pengawasan lemah.
Pesan Menohok: Kuasa Hanya Sementara, Jangan Merasa 'Tak Tersentuh'
Melihat tren yang mengkhawatirkan ini, Sudirman Said memberikan pesan keras, khususnya bagi generasi muda yang kini memegang tampuk kekuasaan.
Ia mengingatkan bahwa jabatan dan otoritas publik hanyalah titipan sementara. Setiap langkah dan kebijakan yang diambil pasti akan dimintai pertanggungjawaban di kemudian hari.
"Ia menasihati kaum muda yang menduduki posisi kekuasaan publik untuk mengingat bahwa otoritas mereka bersifat sementara dan tindakan mereka akan selalu dipertanggungjawabkan di kemudian hari," tuturnya.
Peringatan paling tajam ia sampaikan kepada mereka yang merasa kebal hukum. Perasaan 'sakti' atau 'tak tersentuh' adalah ilusi yang mematikan, karena jejak kejahatan tidak akan pernah hilang oleh waktu.
"Ia memperingatkan agar tidak merasa 'tak tersentuh,' karena kesalahan bisa terungkap bertahun-tahun kemudian, bahkan setelah pensiun,".
Baca Juga: Di Balik Wacana Larangan Masker Tahanan KPK: Efek Jera atau Sekadar Panggung Publik?
Berita Terkait
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
-
Pelatih Persija Kasihan dengan Gerald Vanenburg, Soroti Situasi Timnas Indonesia U-23
-
Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Jadi Rp 2.042.000 per Gram
-
Video Lawas Nadiem Makarim Viral Lagi, Ngaku Lahir di Keluarga Anti Korupsi!
Terkini
-
Dilema KPK: Sita Mercy Antik Habibie dari Ridwan Kamil, tapi Pembayarannya Ternyata Belum Lunas
-
Bantah Tegas Kabar Darurat Militer, TNI: Tidak Ada Niat, Rencana Memberlakukan
-
Didesak Bebaskan Seluruh Demonstran yang Ditahan, Polri Klaim Tidak Antikritik
-
Zetro Staf KBRI Diduga Tewas di Tangan Pembunuh Bayaran, Presiden Peru Surati Prabowo
-
Kapuspen TNI Jawab Tuntutan 17+8 'Kembali ke Barak': Kami Hormati Supremasi Sipil
-
Tunjangan Rumah Setop, DPR Pastikan Pensiun Tetap Ada: Ini Rincian Gaji Anggota Dewan
-
DPR Setop Kunjungan Kerja ke Luar Negeri, Dasco Janji Buka-bukaan
-
Pemprov DKI Genjot Pengerjaan SJUT, Jakarta Lebih Rapi dan Modern
-
Apa Itu Tobat Nasional? Seruan Kardinal Ignatius Suharyo
-
Nadiem Tersangka Kasus Pengadaan Chromebook, Pukat UGM Soroti Buruknya Tata Kelola Sektor Pendidikan