Suara.com - Titik terang mulai menyinari salah satu teka-teki dalam kasus kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan (39).
Gerak-gerik penjaga indekos yang terekam kamera CCTV dan sempat menimbulkan kecurigaan publik, akhirnya terjawab.
Polisi mengungkap bahwa aktivitas tersebut merupakan respons atas tiga panggilan telepon dari istri korban, Meta Ayu Puspitantri, yang diliputi kekhawatiran.
Penyelidikan terbaru oleh tim gabungan Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya menemukan fakta bahwa istri Arya Daru sempat menghubungi penjaga indekos sebanyak tiga kali.
Panggilan telepon itu terjadi sebelum suaminya ditemukan tewas dengan kepala terbungkus lakban di kamar kosnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa, 8 Juli 2025.
Kasubid Penmas Polda Metro Jaya, AKBP Reonald Simanjuntak, membeberkan kronologi komunikasi antara istri korban dan penjaga indekos tersebut.
"Istri korban itu menelepon tiga kali ke nomor penjaga kos," ungkap Reonald di Polda Metro Jaya, Jakarta, pada Senin (14/7/2025).
Panggilan pertama, menurut Reonald, dilakukan pada Senin malam, 7 Juli 2025, sekitar pukul 22.40 WIB.
Saat itu, istri Arya mencoba menghubungi nomor lama penjaga indekos yang ternyata sudah tidak aktif.
Baca Juga: 5 Kunci Ungkap Kematian Janggal Diplomat Muda Menurut Mantan Wakabareskrim
"Tujuannya waktu itu ingin meminta bantuan untuk mengecek kamar korban," jelasnya.
Merasa cemas karena panggilan pertamanya gagal, sang istri kembali berusaha.
Panggilan kedua berhasil terhubung ke nomor baru penjaga indekos pada Selasa dini hari, 8 Juli 2025, sekitar pukul 00.48 WIB.
"Nah, di situ aktif, lalu istri korban meminta cek kamar korban," ungkap Reonald.
Tak berhenti sampai di situ, panggilan ketiga kembali dilakukan beberapa jam kemudian, tepatnya sekitar pukul 05.27 WIB.
Sang istri sekali lagi meminta penjaga indekos untuk memeriksa kondisi suaminya di dalam kamar.
Berita Terkait
-
5 Kunci Ungkap Kematian Janggal Diplomat Muda Menurut Mantan Wakabareskrim
-
Kasus Diplomat Tewas: Bekto Suprapto Curigai Lakban di Kepala, Bunuh Diri Tak Masuk Akal?
-
Update Kasus Kematian Misterius Diplomat Kemlu Arya Daru Pangayunan
-
Akhirnya Terungkap! Misteri Penjaga Kos yang Intip Kamar Diplomat Arya Daru Sesaat Sebelum Tewas
-
Mantan Jenderal Turun Tangan! Desak Investigasi Ilmiah Kasus Diplomat Tewas dengan Lakban
Terpopuler
- 6 Sepatu Adidas Diskon 60 Persen di Sports Station, Ada Adidas Stan Smith
- Kronologi Lengkap Petugas KAI Diduga Dipecat Gara-Gara Tumbler Penumpang Hilang
- 5 Moisturizer dengan Alpha Arbutin untuk Memudarkan Flek Hitam, Cocok Dipakai Usia 40-an
- 15 Merek Ban Mobil Terbaik 2025 Sesuai Kategori Dompet Karyawan hingga Pejabat
- 10 Mobil Terbaik untuk Pemula yang Paling Irit dan Mudah Dikendalikan
Pilihan
-
Viral Tumbler Tuku di Jagat Maya, Berapa Sebenarnya Harganya? Ini Daftar Lengkapnya
-
Tidak Ada Nasi di Rumah, Ibu di Makassar Mau Lempar Anak ke Kanal
-
Cuaca Semarang Hari Ini: Waspada Hujan Ringan, BMKG Ingatkan Puncak Musim Hujan Makin Dekat
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
Terkini
-
Berkaca dari Tragedi Alvaro, Kenapa Dendam Orang Dewasa Anak Jadi Pelampiasan?
-
DPR Sebut Ulah Manusia Perparah Bencana Sumatera, Desak Ditetapkan Jadi Bencana Nasional
-
Ngeri! Gelondongan Kayu Hanyut Saat Banjir Sumut, Disinyalir Hasil Praktik Ilegal?
-
Rentetan Proses Pembebasan Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi: Keppres Keluar Pagi, Bebas di Sore Hari
-
Tindak Lanjuti Arahan Presiden, Mendagri Minta Pemda Segera Data Jembatan Rusak Menuju Sekolah
-
Bebas dari Rutan KPK, Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Ucapkan Terima Kasih ke Prabowo hingga Netizen
-
Lambaian Tangan Penuh Arti Ira Puspadewi Usai Resmi Bebas Berkat Rehabilitasi
-
Dukung Sekolah 'Tendang' Anak Jenderal Kurang Ajar, Apa Alasan Prabowo Minta Guru Tegas ke Siswa?
-
Senyum Merekah Ira Puspadewi, Eks Dirut ASDP Resmi Bebas dari Rutan KPK
-
Presiden Prabowo Kerahkan 4 Pesawat Militer untuk Bantuan Bencana di Sumatra