Suara.com - Di tengah panasnya isu pemakzulan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang didorong oleh Forum Purnawirawan TNI, sebuah pengakuan mengejutkan datang dari mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.
Ia membongkar dugaan alasan sesungguhnya di balik keputusan Prabowo Subianto menggandeng Gibran pada Pilpres 2024 lalu.
Menurut Gatot, keputusan tersebut bukanlah manuver politik biasa. Ia meyakini ada unsur tekanan kuat yang memaksa Prabowo mengambil langkah yang di luar nalurinya.
“Secara naluri saya yakin beliau (Prabowo) tidak mau, apalagi kondisi seperti ini,” kata Gatot dalam sebuah video yang beredar di media sosial, dikutip Senin (14/7/2025).
Gatot kemudian mengurai analisisnya yang mengarah pada dinamika panas di Mahkamah Konstitusi (MK) saat itu. Ia menyoroti adanya dua gugatan krusial: satu soal batas usia minimum yang akhirnya meloloskan Gibran, dan satu lagi soal batas usia maksimum yang bisa menjegal Prabowo.
“Dan masuk lagi gugatan yang terkait batas maksimum. Ini umpamanya kalau nanti MK memutuskan bahwa untuk menjadi Presiden atau Wapres, batas maksimalnya 70 tahun,” ucapnya.
Gugatan soal batas usia maksimum inilah yang menurut Gatot menjadi alat tawar dan ancaman. Ia secara blak-blakan menyebut ada skenario yang bisa menggagalkan pencapresan Prabowo jika tidak mengikuti kemauan pihak tertentu.
“Berarti akan ada Capres yang gagal. Apa maknanya? Sang paman mengancam Prabowo. Lu bisa juga nggak jadi,” beber Gatot.
Ia bahkan menunjuk momen deklarasi pasangan Prabowo-Gibran yang terkesan terburu-buru sebagai bukti adanya tekanan waktu yang hebat.
Baca Juga: Memanas! Jokowi: Ada Agenda Besar Jatuhkan Reputasi Politik Saya dan Keluarga!
“Makanya kau lihat kemarin sore pada saat deklarasi, kan berpacu dengan waktu itu. Maka sore-sore walaupun tanpa Gibran, dideklarasikan itu,” terangnya.
Bagi Gatot, putusan MK saat itu menjadi kunci yang bisa mengubah peta kekuasaan secara drastis, sehingga menjadi sebuah ancaman yang tidak main-main bagi Prabowo.
“Ini ancaman jangan main-main. Dia nggak ngangkat, bisa berubah sekarang ini. Karena MK apa pun yang diputuskan adalah final. Semau-mau dia aja, kan gitu,” kuncinya.
Pernyataan Gatot ini muncul di saat Forum Purnawirawan TNI telah melayangkan surat usulan pemakzulan Gibran ke DPR/MPR pada 26 Mei 2025, dengan alasan Gibran dinilai telah melanggar etika berat.
Berita Terkait
-
Memanas! Jokowi: Ada Agenda Besar Jatuhkan Reputasi Politik Saya dan Keluarga!
-
Purnawirawan TNI Akan Kirim Surat Kedua soal Pemakzulan Gibran: Rencana Terakhir Duduki MPR!
-
Isu Pemakzulan Gibran: Rasionalitas Publik Versus Realitas Kekuatan Politik
-
Said Didu: Ini Bukan Lagi Matahari Kembar, Tapi Ini Jokowi 3 Periode
-
Panas Relawan Jokowi Sebut Rizieq Shihab Jadi Otak di Balik Gerakan Makzulkan Gibran, Apa Buktinya?
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Peneliti BRIN Ungkap Demokrasi Sejati Adalah Saat Suara Rakyat Didengar, Bukan Hanya Dipilih
-
Irine Gayatri BRIN Bedah 'Pasang Surut' Gerakan Rakyat
-
Skandal Rp 285 Triliun: Anak Riza Chalid Diduga Kantongi Rp3,07 T dari Korupsi Minyak
-
Jurnalis Myanmar Dorong Pembentukan Dewan Pers ASEAN, Perkuat Solidaritas Kebebasan Pers
-
Kabinet Prabowo Copy Paste Era Bung Karno, Ikrar Nusa Bhakti: Pemborosan di Tengah Ekonomi Sulit
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?
-
Proyek Galian Bikin Koridor 13 'Lumpuh', Transjakarta Kerahkan Puluhan Bus Tambahan
-
Larang Perdagangan Daging Anjing dan Kucing, Gubernur Pramono Siapkan Pergub dalam Sebulan
-
BNI Dukung BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Layanan Jaminan Sosial lewat BNIdirect Cash