Fenomena "sandwich generation" yang harus menanggung hidup keluarga membuat mereka tidak punya pilihan selain menerima pekerjaan apa pun, bahkan yang tidak sesuai dengan keahliannya.
Fenomena 'Hijrah' ke Luar Negeri Sebagai Jalan Keluar
Di tengah peliknya mencari nafkah di negeri sendiri, semakin banyak warga negara Indonesia yang memilih jalan lain: mencari peruntungan di luar negeri.
Mereka bukan hanya Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di sektor informal, tetapi juga para profesional muda dan pekerja terampil.
Negara-negara seperti Jepang, Korea Selatan, Taiwan, hingga Jerman menjadi tujuan populer karena menawarkan gaji yang jauh lebih tinggi dan lingkungan kerja yang dianggap lebih terstruktur.
Ironisnya, banyak dari mereka yang sukses di luar negeri justru berangkat dengan kemampuan yang oleh sebagian kalangan di dalam negeri dianggap "seadanya".
Namun, dengan etos kerja yang kuat dan kemauan belajar, mereka terbukti mampu beradaptasi dan memberikan hasil kerja yang memuaskan bagi perusahaan asing.
Hal ini seolah mematahkan dalih bahwa SDM Indonesia tidak siap. Mereka siap, bahkan sangat mampu, asalkan diberi kesempatan dan lingkungan yang mendukung.
Kondisi ini menimbulkan pertanyaan besar: jika SDM lokal terbukti kompeten di pasar global, mengapa di dalam negeri mereka justru dianggap belum siap?
Baca Juga: KPK Patahkan Dalih Hasto: 'Fakta Baru' Muncul, Kasus Harun Masiku Bukan Daur Ulang
Apakah masalahnya benar-benar ada pada para pekerja, atau pada ekosistem lapangan kerja yang belum mampu diciptakan oleh pemerintah dan sektor swasta?
Berita Terkait
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
Rosan Tunjuk Purbaya Usai Sebut Kerjaan Kementerian Investasi Berantakan
-
6 Mobil Turbo Bekas untuk Performa Buas di Bawah Rp 250 Juta, Cocok untuk Pecinta Kecepatan
-
OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Tetap Kokoh di Pasar Asia
-
Menteri UMKM Sebut Produk Tak Bermerek Lebih Berbahaya dari Thrifting: Tak Terlihat tapi Mendominasi
-
Telkom Siapkan Anak Usaha Terbarunya infraNexia, Targetkan Selesai pada 2026
Terkini
-
Siapa Pria Misterius di Samping Ratu Narkoba Dewi Astutik Saat Digerebek di Kamboja?
-
Update Korban Jiwa di Aceh: 249 Orang Meninggal, 660 Ribu Warga Mengungsi
-
Tata Ruang Amburadul Biang Banjir Sumatra, KLH Siap 'Obrak-abrik' Aturan
-
Pemerintah Ungkap Arah Kebijakan 2026, Sektor MICE dan Hilirisasi Jadi Fokus Baru
-
Kang Dedi Siapkan Kereta Kilat Pajajaran, Whoosh Bakal Ditinggalkan?
-
Banjir Sumatra Bawa Kayu Gelondongan, Ketua MPR Muzani: Sepertinya Hasil Tebangan Itu
-
4.000 Siswa Sekolah Rakyat Mau Kuliah, Kemensos Gandeng Diktisaintek Minta Bimbingan
-
Terungkap, Sosok 'Penjahat' di Balik Tema Besar Reuni 212
-
Jalan Buntu Paulus Tannos: Praperadilan Ditolak, KPK Kebut Proses Ekstradisi
-
Jurus Baru Bahlil, Golkar Siap 'Perang Digital' Rebut Hati 73 Persen Pemilih Muda 2029