Suara.com - Skandal beras oplosan yang dibongkar Kementerian Pertanian (Kementan) memasuki babak baru yang lebih serius. Satgas Pangan Polri kini telah memanggil sejumlah produsen raksasa untuk dimintai keterangan terkait dugaan pelanggaran mutu dan takaran.
Tak main-main, empat produsen besar telah dipanggil untuk menjalani pemeriksaan. Mereka adalah:
Wilmar Group (merek Sania, Sovia, Fortune, Siip)
PT Belitang Panen Raya (merek Raja Platinum, Raja Ultima)
PT Sentosa Utama Lestari/Japfa Group (merek Ayana)
PT Food Station Tjipinang Jaya (BUMD DKI produsen beras Alfamidi Setra Pulen, Food Station, Ramos Premium, dll.)
Pemanggilan ini merupakan buntut dari temuan Kementan yang mengungkap ada 212 merek beras premium di pasaran yang diduga melakukan praktik curang, mulai dari pengoplosan, pelanggaran standar mutu, hingga mengurangi takaran berat.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman membeberkan data investigasi yang mengejutkan. Dari 268 sampel beras yang diuji, sebanyak 85,56% beras premium tidak sesuai standar mutu, 59,78% dijual di atas Harga Eceran Tertinggi (HET), dan 21,66% beratnya tidak sesuai dengan yang tertera di kemasan.
Praktik culas ini, menurut Amran, berpotensi merugikan konsumen hingga puluhan triliun rupiah.
Baca Juga: Nasi di Rumah Lembek Warnanya Aneh? Awas, Itu Ciri Beras Oplosan Kata Pakar IPB
“Ini sangat merugikan konsumen. Kalau dibiarkan, kerugian bisa mencapai Rp99 triliun per tahun,” kata Amran dalam keterangan tertulis, dikutip pada Senin (14/7/2025).
Modusnya, beras oplosan dijual dengan harga premium, padahal isinya merupakan campuran beras medium atau beras yang tidak memenuhi standar mutu beras premium sesuai SNI.
“Sangat kami sayangkan, sejumlah perusahaan besar justru terindikasi tidak mematuhi standar mutu yang telah ditetapkan. Masyarakat membeli beras premium dengan harapan kualitasnya sesuai standar, tetapi kenyataannya tidak demikian,” tuturnya.
Di sisi lain, para pedagang pasar mengaku ikut menjadi korban. Sekretaris Jenderal Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI), Mujiburohman, menyatakan pedagang sering disalahkan oleh konsumen.
“Pedagang pasar kerap kali disalahkan ketika konsumen mendapati kualitas beras yang tidak sesuai. Padahal, banyak dari kami tidak tahu bahwa beras yang kami terima sudah dioplos sejak dari distributor,” kata Mujiburohman dikutip Selasa (15/7/2025).
Kementerian Perdagangan (Kemendag) juga telah bergerak. Dirjen PKTN Kemendag, Moga Simatupang, mengungkap bahwa pihaknya telah memberikan sanksi administratif berupa surat teguran kepada 9 produsen beras premium yang terbukti tidak memenuhi standar mutu.
Tag
Berita Terkait
-
Nasi di Rumah Lembek Warnanya Aneh? Awas, Itu Ciri Beras Oplosan Kata Pakar IPB
-
Nasi di Piring Ternyata Beras Oplosan: DPR Murka, Rano Karno Ancam Tindak BUMD Nakal
-
Diduga Curangi Konsumen, Satgas Pangan Polri Periksa 25 Pemilik Merek Beras yang Diduga Dioplos
-
Polemik Dugaan Beras Oplosan Food Station Tjipinang Jaya, Rano Karno Bereaksi
-
Jangan Beli! Daftar 26 Merek Beras Oplosan: dari Alfamidi sampai Ramos Premium
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- 6 Shio Paling Beruntung Kamis 16 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
Pilihan
-
Patrick Kluivert Bongkar Cerita Makan Malam Terakhir Bersama Sebelum Dipecat
-
Dear PSSI! Ini 3 Pelatih Keturunan Indonesia yang Bisa Gantikan Patrick Kluivert
-
Proyek Sampah jadi Energi RI jadi Rebutan Global, Rosan: 107 Investor Sudah Daftar
-
Asus Hadirkan Revolusi Gaming Genggam Lewat ROG Xbox Ally, Sudah Bisa Dibeli Sekarang!
-
IHSG Rebound Fantastis di Sesi Pertama 16 Oktober 2025, Tembus Level 8.125
Terkini
-
Efek Ammar Zoni: DPR Siap-siap Bentuk Panja Khusus Bongkar Borok Lapas
-
Presiden Prabowo Bolehkan WNA Pimpin BUMN, KPK: Wajib Setor LHKPN!
-
Pramono Anung Bakal 'Sulap' Sumber Waras Jadi RS Kelas A yang Ikonik Setelah 10 Tahun Mangkrak
-
Kontak Senjata di Intan Jaya Pecah! 14 OPM Tewas Ditembak TNI dalam Operasi Pembebasan Sandera
-
MUI Resmikan Fatwa Syariah Penyaluran Zakat dan Infak melalui Skema Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
-
Jakarta Dilanda Panas Ekstrem, Ini Instruksi Pramono kepada Jajarannya
-
Mahfud MD 'Spill' Dugaan Korupsi Kereta Cepat Whoosh, Budi Prasetyo: Silakan Laporkan ke KPK
-
Kupang Diguncang Kasus Prostitusi Online Anak, Menteri PPPA Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Ahli Gizi Soroti Makan Bergizi Gratis: SPPG Polri Bisa Jadi Role Model Nasional
-
Trauma Kasus Lama? Gubernur Pramono Minta KPK Kawal Proyek Pembangunan RS Sumber Waras