Suara.com - Pengungkapan penyebab kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan, dinilai menghadapi sejumlah tantangan dan kejanggalan.
Mantan Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri, Komjen (Purn) Ito Sumardi, memberikan analisis tajam mengenai beberapa aspek yang perlu didalami secara saksama oleh penyidik.
Menurut Ito, yang kini menjabat sebagai Duta Besar, salah satu keanehan utama terletak pada rekaman CCTV di lokasi kejadian.
"Saat almarhum Arya masuk kamar setelah membuang sampah, posisi CCTV dalam keadaan blind spot," ujar Ito dalam wawancaranya bersama kompasTV.
Titik buta ini menjadi celah kritis dalam investigasi, karena tidak memungkinkan polisi untuk memastikan apakah ada orang lain yang telah menunggu atau masuk ke dalam kamar korban sebelumnya.
Kejanggalan kedua yang disorot Ito adalah perilaku penjaga kos.
Berdasarkan rekaman yang beredar, penjaga kos tampak beberapa kali mendatangi kamar korban sebelum akhirnya mendobrak paksa.
"Kejanggalan dari saya, kenapa dia enggak ketuk pintunya? Karena istrinya kan ingin memastikan," tanya Ito, merujuk pada permintaan istri korban yang khawatir karena tidak bisa menghubungi suaminya.
Perilaku ini menimbulkan pertanyaan mengenai prosedur dan motif sang penjaga saat itu.
Baca Juga: Kriminolog Curigai Adanya Rekayasa Bunuh Diri di Kasus Kematian Diplomat Kemlu, Arya Daru Pangayunan
Ito menekankan bahwa kasus seperti ini memerlukan pendekatan Scientific Crime Investigation atau penyidikan kejahatan berbasis ilmiah.
"Polisi untuk masalah ini betul-betul harus sangat hati-hati dan harus betul-betul cermat ya membaca semua masukan," jelasnya.
Ini berarti penyidik harus mengintegrasikan berbagai bukti, mulai dari hasil otopsi, analisis forensik TKP, penelusuran jejak digital dari gawai korban, hingga otopsi psikologis untuk memahami kondisi mental Arya Daru sebelum meninggal.
Kombinasi dari semua analisis ilmiah inilah yang diharapkan dapat memberikan jawaban pasti dan mematahkan berbagai spekulasi yang berkembang di masyarakat.
Publik menanti hasil kerja cermat dan tepat dari kepolisian, bukan sekadar kesimpulan yang terburu-buru.
Kasus kematian misterius diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Arya Daru Pangayunan (39), menyita perhatian publik. Ditemukan tak bernyawa dengan kepala terlilit lakban di kamar kosnya di Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa, 8 Juli 2025, kasus ini meninggalkan banyak pertanyaan.
Untuk memahami kompleksitas kasus ini, penting untuk menelusuri kembali rangkaian peristiwa yang terjadi, detik demi detik, berdasarkan keterangan polisi dan saksi.
Berikut adalah kronologi lengkap yang berhasil dirangkum dari berbagai sumber terverifikasi.
Senin, 7 Juli 2025: Aktivitas Terakhir
Malam sebelum ditemukan meninggal, Arya Daru Pangayunan masih terlihat beraktivitas seperti biasa di lingkungan kosnya.
Sekitar Pukul 22.00 WIB: Korban terlihat oleh penjaga malam saat sedang makan di area dapur kos.
Menjelang Pukul 22.30 WIB: Berdasarkan rekaman CCTV, korban sempat keluar dari kamar untuk membuang sampah dan menyapa penjaga kos.[
Pukul 22.40 WIB: Panggilan Pertama Istri yang Gagal
Kecurigaan mulai muncul dari sang istri yang berada di luar kota. Merasa khawatir, ia mencoba menghubungi penjaga kos untuk meminta bantuan mengecek kondisi suaminya.
Namun, upaya pertamanya tidak berhasil.
"07 Juli 2025 pukul 22.40 WIB, istri korban pertama kali menghubungi penjaga kost ke nomor HP yang lama (sudah tidak aktif) untuk cek kamar korban," jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi.
Pukul 23.23 WIB: Rekaman CCTV menunjukkan Arya Daru masuk kembali ke dalam kamarnya.
Pukul 23.24 WIB: Satu menit kemudian, CCTV kembali merekam korban keluar kamar sambil membawa sebuah kantong plastik, sebelum akhirnya masuk kembali.
Ini menjadi salah satu momen terakhir korban terekam kamera pengawas dalam keadaan hidup.
Selasa, 8 Juli 2025: Penemuan yang Mengejutkan
Kepanikan sang istri semakin memuncak ketika memasuki waktu dini hari dan suaminya masih tidak bisa dihubungi.
Pukul 00.48 WIB: Panggilan Kedua ke Nomor yang Benar
Setelah mendapatkan nomor yang baru, sang istri kembali menghubungi penjaga kos. "08 Juli 2025 pukul 00.48 WIB, istri korban menghubungi penjaga kost ke nomor HP yang baru untuk minta cek kamar korban," ujar Kombes Ade Ary.
Pukul 05.27 WIB: Permintaan Pengecekan Ketiga
Karena belum mendapat kabar yang menenangkan, sang istri untuk ketiga kalinya menghubungi penjaga kos, memohon agar kamar suaminya segera diperiksa.[2]
Pagi Hari (Sebelum 08.30 WIB): Pintu Didobrak Paksa
Atas permintaan istri korban dan karena tidak ada respons dari dalam, penjaga kos memutuskan untuk membuka paksa pintu kamar.[4] Rekaman yang beredar menunjukkan dua orang, termasuk penjaga kos, berusaha membuka jendela dan pintu kamar.
Sekitar Pukul 08.30 WIB: Penemuan Jasad
Pintu akhirnya berhasil dibuka. Penjaga kos yang pertama kali masuk dikejutkan dengan pemandangan mengerikan.
Arya Daru Pangayunan ditemukan terbaring kaku di atas tempat tidur dengan kondisi kepala tertutup lakban dan tubuh ditutupi selimut.
Penjaga kos kemudian segera menghubungi pihak kepolisian untuk melaporkan penemuan tersebut.
Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro, mengonfirmasi penerimaan laporan dari warga sekitar pukul 08.00 WIB.
Tim kepolisian segera meluncur ke lokasi untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Jasad korban kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk proses otopsi.
Berita Terkait
-
Kriminolog Curigai Adanya Rekayasa Bunuh Diri di Kasus Kematian Diplomat Kemlu, Arya Daru Pangayunan
-
Seminggu Berlalu, Kasus Kematian Diplomat Muda Arya Daru Mandek? Ini Kata Polda Metro Jaya
-
Kematian Arya Daru Pangayunan: Video Call Terakhir Jadi Petunjuk? Istri Ungkap Hal Janggal Ini
-
Diplomat Kemlu Tewas Terlakban: Cerita Kakak Ipar Ungkap Sosok 'Family Man' Arya Daru Pangayunan
-
Misteri Kematian Diplomat Arya Daru: Keluarga Ungkap Fakta Ini, Desak Pengawalan Kasus
Terpopuler
- 6 HP 5G Paling Murah di Bawah Rp 4 Juta, Investasi Terbaik untuk Gaming dan Streaming
- Bercak Darah di Pohon Jadi Saksi Bisu, Ini Kronologi Aktor Gary Iskak Tewas dalam Kecelakaan Maut
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 29 November: Ada Rivaldo, Ribuan Gems, dan Kartu 110-115
- 5 Shio Paling Beruntung Hari Ini Minggu 30 November 2025, Banjir Hoki di Akhir Bulan!
- Tewas Menabrak Pohon, Gary Iskak Diduga Tak Pakai Helm Saat Kecelakaan Tunggal
Pilihan
-
604 Orang Meninggal Dunia dalam Bencana Sumatera: Update Terkini
-
Jeritan Ojol di Uji Coba Malioboro: Jalan Kaki Demi Sesuap Nasi, Motor Terancam Hilang
-
OJK Selidiki Dugaan Mirae Asset Sekuritas Lenyapkan Dana Nasabah Rp71 Miliar
-
Pasaman: Dari Kota Suci ke Zona Rawan Bencana, Apa Kita Sudah Diperingatkan Sejak Lama?
-
Jejak Sunyi Menjaga Tradisi: Napas Panjang Para Perajin Blangkon di Godean Sleman
Terkini
-
Banjir Paksa Ribuan Siswa Libur, Disdik Sumbar Atur Ulang Jadwal Ujian Semester
-
Tragedi Jelambar: Remaja 18 Tahun Tewas dalam Kebakaran Hebat, Asma Renggut Nyawanya
-
604 Orang Meninggal Dunia dalam Bencana Sumatera: Update Terkini
-
Jeritan Pedagang Thrifting di Tengah Ancaman Larangan: Modal Membengkak, 'Beli Kucing dalam Karung'
-
Satgas PKH Turun Tangan! Hutan Sumatra Diteliti, Dugaan Kesengajaan di Balik Bencana Banjir
-
Misteri Gelondongan Kayu di Balik Banjir Sumut, Satgas PKH Turun Tangan: Siap Usut Dugaan Pembalakan
-
Bukan Bencana Alam! WALHI Bongkar Dosa Investasi Ekstraktif di Balik Banjir Maut Sumatra
-
Terungkap! Ini Alasan Kejagung Cabut Status Cekal Bos Djarum Victor Hartono di Kasus Pajak
-
Kenapa Korban Banjir Sumatera Begitu Banyak? Kabasarnas Ungkap Fakta Mengejutkan
-
Kisah Hafitar: Bocah 7 Tahun Penakluk KRL dan Kesenjangan Pendidikan