Suara.com - Sebuah video remaja yang duduk di atap mobil di Tol Lampung sambil menirukan gerakan mendayung pacu jalur menjadi viral.
Banyak yang mengecamnya sebagai tindakan bodoh dan berbahaya. Namun, di balik aksi nekat tersebut, ada sebuah ironi yang lebih dalam: distorsi sebuah tradisi budaya yang agung menjadi konten dangkal yang mempertaruhkan nyawa.
Para remaja itu sedang memarodikan adegan pacu jalur yang merupakan sebuah warisan budaya kebanggaan masyarakat Kuantan Singingi (Kuansing), Riau.
Bagi mereka yang tidak familiar, Pacu Jalur adalah segalanya bagi masyarakat Kuansing. Ini bukan sekadar lomba perahu.
Ini adalah puncak dari ekspresi budaya, pesta rakyat, adu gengsi antar desa, dan sebuah ritual yang sarat akan nilai-nilai luhur seperti kerja sama, kekuatan, sportivitas, dan magis.
Setiap tahun, ribuan orang tumpah ruah di tepian Sungai Kuantan untuk menyaksikan perahu-perahu panjang yang disebut "jalur", dihiasi ukiran indah dan diawaki oleh puluhan pendayung (anak pacu), melesat membelah air.
Pacu Jalur menjadi harga diri kampung. Menang berarti membawa marwah dan kebanggaan yang tak ternilai," ungkap seorang tokoh adat Kuansing.
Perahu jalur dibuat dari sebatang pohon utuh, bisa mencapai panjang 25 hingga 40 meter, dan membutuhkan kerja sama tim yang luar biasa solid untuk bisa melaju kencang.
Ada pemimpin yang memberi irama di depan, ada tukang timba air, dan ada puluhan pendayung yang bergerak serempak.
Baca Juga: 3 Konten Viral Indonesia Bikin Heboh Dunia, Terbaru Pacu Jalur!
Sekarang, bandingkan keagungan dan makna mendalam itu dengan apa yang terlihat di Tol Lampung. Dua remaja duduk di atap mobil, mengayunkan properti seadanya, dengan latar belakang deru mesin dan aspal, bukan sorak-sorai penonton dan percikan air sungai.
Aksi mereka adalah reduksi total dari sebuah tradisi sakral. Mereka mengambil kulitnya—gerakan mendayung—tanpa memahami jiwa dan esensinya sama sekali. Inilah yang terjadi ketika sebuah budaya hanya dilihat sebagai meme atau bahan lelucon untuk konten media sosial.
Fenomena ini adalah cerminan dari "content culture" yang semakin mengkhawatirkan.
Demi mendapatkan perhatian, likes, dan status viral, generasi muda terkadang rela melakukan apa saja, termasuk tindakan berbahaya atau merendahkan sesuatu yang tidak mereka pahami.
Tradisi Pacu Jalur yang memerlukan latihan berbulan-bulan, kekompakan tim, dan keberanian sejati, diparodikan dalam sebuah aksi impulsif yang hanya butuh kenekatan sesaat.
Aksi di Tol Lampung bukan hanya pelanggaran lalu lintas, tapi juga sebuah bentuk ketidaksensitifan budaya yang menyedihkan.
Berita Terkait
-
3 Konten Viral Indonesia Bikin Heboh Dunia, Terbaru Pacu Jalur!
-
Viral! Detik-detik Ngeri Remaja 'Pacu Jalur' di Atas Mobil di Tol Lampung
-
10 Fakta Remaja Pacu Jalur Viral di Atas Mobil Jalan Tol Lampung
-
Heboh Wiz Khalifa 'Pamer' Aura Farming Pacu Jalur Sambil Main Skateboard
-
"Aura Farming" Gemparkan Dunia, Inilah Festival Perahu Dayung Lainnya yang Wajib Kamu Tahu!
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
Pilihan
-
Dear PSSI! Ini 3 Pelatih Keturunan Indonesia yang Bisa Gantikan Patrick Kluivert
-
Proyek Sampah jadi Energi RI jadi Rebutan Global, Rosan: 107 Investor Sudah Daftar
-
Asus Hadirkan Revolusi Gaming Genggam Lewat ROG Xbox Ally, Sudah Bisa Dibeli Sekarang!
-
IHSG Rebound Fantastis di Sesi Pertama 16 Oktober 2025, Tembus Level 8.125
-
Dipecat PSSI, Ini 3 Pekerjaan Baru yang Cocok untuk Patrick Kluivert
Terkini
-
Koalisi Masyarakat Sipil Kecam Vonis Bersalah Warga Adat Maba Sangaji
-
Biodata dan Kekayaan Steve Forbes yang Dibuat Terbahak oleh Candaan 'Kampus Oxford' Prabowo
-
Era Patrick Kluivert Resmi Berakhir, Suara dari Parlemen Ingin Shin Tae-yong Kembali
-
Tragis, 11 Warga Adat Maba Sangaji Divonis Bersalah saat Memprotes Tambang Diduga Ilegal
-
Soal Dugaan Peredaran Narkoba di Lapas, Dirjen IMIPAS: Kita Sudah Melakukan Pengawasan
-
LRT Jakarta Prioritaskan Rute ke JIS-PIK 2, Opsi ke Dukuh Atas Dikesampingkan, Ini Alasannya
-
LRT Jakarta Prioritaskan Rute ke JIS-PIK 2, Opsi ke Dukuh Atas Dikesampingkan, Ini Alasannya
-
BNI Mendukung Pembangunan dan Operasional 500 MW Geothermal Energy PT Geo Dipa Energi (Persero)
-
Mimpi 287 Juta Rakyat Indonesia 'Dikubur' Kluivert, Istana Minta PSSI Gercep Cari Penggatinya
-
Dapat Lampu Hijau dari KPK, Pramono 'Gatel' Mau Bereskan Tiang Monorel Mangkrak di Kuningan