Suara.com - Nasib mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim (NAM), berada di ujung tanduk setelah menjalani pemeriksaan maraton selama 19 jam di Kejaksaan Agung.
Meskipun namanya disebut-sebut sebagai sentral dalam pusaran korupsi pengadaan Chromebook, penyidik belum menaikkan statusnya menjadi tersangka.
Meski begitu, kejagung memberikan sinyal jelas bahwa perburuan bukti terhadap Nadiem belum berakhir dan kini menyasar hingga potensi konflik kepentingan terkait investasi raksasa teknologi.
Direktur Penyidikan pada Jampidsus, Abdul Qohar, pada Selasa (15/7) malam, membeberkan alasan di balik keputusan tersebut.
Menurutnya, penetapan tersangka tidak bisa dilakukan gegabah dan harus didasari oleh standar pembuktian yang ketat.
“Kenapa tadi NAM sudah diperiksa mulai pagi sampai malam, kemudian hari ini belum ditetapkan sebagai tersangka? Karena berdasarkan kesimpulan penyidik, masih perlu ada pendalaman alat bukti,” kata Qohar.
“Karena bicara hukum, bicara alat bukti. Ketika dua alat bukti cukup, pasti akan kami tetapkan sebagai tersangka,” tuturnya.
Penyidik kini bekerja ekstra untuk mengurai benang kusut keterlibatan Nadiem, termasuk mendalami niat jahat atau mens rea di balik kebijakannya.
Qohar menjelaskan bahwa dalam tindak pidana korupsi, seorang pejabat tidak harus menerima keuntungan pribadi secara langsung.
Baca Juga: Kejagung Tetapkan 4 Tersangka Kasus Korupsi Laptop Kemenbudristek
Menguntungkan pihak lain atau korporasi tertentu secara melawan hukum sudah cukup untuk menjerat pelaku.
“Apabila di sana ada niat jahat, ada kesengajaan bahwa perbuatan yang dia lakukan itu melanggar hukum dan merugikan keuangan negara atau perekonomian negara,” jelas Qohar.
Titik paling krusial dalam pendalaman ini adalah kemungkinan adanya aliran dana tidak langsung atau konflik kepentingan.
Untuk pertama kalinya, Kejagung secara terbuka mengakui sedang menelusuri isu sensitif yang menghubungkan kebijakan di kementerian dengan latar belakang Nadiem sebagai pendiri Gojek.
“Ini yang sedang kami dalami. Penyidik fokus ke sana, termasuk tadi disampaikan adanya investasi dari Google ke Gojek. Kami sedang masuk ke sana. Nanti kalau pada saatnya alat bukti cukup, tentu akan kita rilis,” ucapnya.
Fakta lain yang memberatkan adalah jejak digital yang menunjukkan perencanaan program ini bahkan sudah ada sebelum Nadiem resmi dilantik.
Tag
Berita Terkait
-
Kejagung Tetapkan 4 Tersangka Kasus Korupsi Laptop Kemenbudristek
-
Usai Diperiksa Kasus Korupsi, Nadiem Makarim Langsung Ucapkan Ini...
-
Mengungkap Alur Dugaan Korupsi Laptop Rp9,9 T yang Menyeret Nadiem Makarim ke Kejagung
-
Skandal Korupsi Chromebook: Konsultan Nadiem Makarim Dijemput Paksa Kejagung
-
Eks Stafsus Nadiem Masih Diperiksa Kejagung Usai Dijemput Paksa, Ibrahim Arief Bakal Jadi Tersangka?
Terpopuler
- 8 Sepatu Skechers Diskon hingga 50% di Sports Station, Mulai Rp300 Ribuan!
- Cek Fakta: Jokowi Resmikan Bandara IMIP Morowali?
- Ramalan Shio Besok 29 November 2025, Siapa yang Paling Hoki di Akhir Pekan?
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Foot Locker
- 3 Rekomendasi Sepatu Lari Hoka Terbaik Diskon 70 Persen di Foot Locker
Pilihan
-
Kids Dash BSB Night Run 2025 Jadi Ruang Ramah untuk Semua Anak: Kisah Zeeshan Bikin Terharu
-
Profil John Herdman, Pesaing Van Bronckhorst, Calon Pelatih Timnas Indonesia
-
Info A1! Orang Dekat Giovanni van Bronckhorst Bongkar Rumor Latih Timnas Indonesia
-
4 HP Snapdragon Paling Murah, Cocok untuk Daily Driver Terbaik Harga mulai Rp 2 Jutaan
-
Dirumorkan Latih Indonesia, Giovanni van Bronckhorst Tak Direstui Orang Tua?
Terkini
-
Tragedi Sumatra: 442 Orang Tewas, 402 Hilang dalam Banjir dan Longsor Terkini
-
Korban Jiwa Bencana di Agam Tembus 120 Orang, Puluhan Lainnya Masih Hilang
-
Sadis! Komplotan Perampok di Tangsel Keroyok Korban, Disekap di Mobil Sambil Dipaksa Cari Orang
-
AHY Pimpin Penyelamatan Korban Banjir Sumatra, Ungkap Penyebabnya Topan Tropis Langka
-
PBNU Makin Panas, Wasekjen Sebut Pemecatan Gus Yahya Cacat Prosedur: Audit Belum Selesai
-
Tangis Ira Puspadewi Kenang Gelapnya Kamar Penjara: Dihindari Teman, Cuma Bisa Ngobrol Sama Tuhan
-
Legislator Nasdem Minta Gelondongan Kayu Pasca-banjir Sumatera Diinvestigasi
-
Update Bencana Sumatera: Korban Meninggal Dunia Jadi 442 Orang
-
Wasekjen PBNU Skakmat Syuriyah: Aneh, Gus Yahya Dipecat Dulu Baru Dicari Faktanya
-
Tragedi Banjir Aceh: Korban Tewas Jadi 96 Orang, 113 Hilang, Puluhan Ribu Keluarga Mengungsi