Suara.com - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) mengusulkan kepada setiap kepala daerah agar menggratiskan transportasi umum untuk anak-anak pada Hari Anak Nasional (HAN) tanggal 23 Juli.
Kebijakan tersebut telah dilakukan lebih dulu di Magelang, Jawa Tengah. Menteri PPPA Arifah Fauzi berharap pemda lainnya bisa mengikuti.
"Usulan kami kepada pemerintah daerah, salah satu ini sudah diwujudkan di Kabupaten Magelang. Di mana kami mengusulkan kepada pemerintah kota/kabupaten, dan provinsi adalah diupayakan transportasi umum gratis untuk anak-anak sekolah di tanggal 23 Juli. Syukur bisa seminggu atau seterusnya," kata Arifah saat konferensi pers di Jakarta, Rabu (16/7/2025).
Selain menggratiskan transportasi umum, Arifah mengungkapkan kalau anak-anak di Magelang juga bebas biaya masuk ke tempat wisata Candi Borobudur sebagai rangkaian perayaan HAN pada 12 Juli lalu. Kegiatan itu diikuti oleh para siswa SD hingga SMP.
"Jadi bergantian SMP masuk dari jam sekian sampai jam sekian, kemudian dari SD mana dan seluruhnya dari pagi sampai sore dengan berbagai aktivitas kesenian tradisional," tuturnya.
Arifah melanjutkan bahwa dalam perayaan HAN tahun ini direncanakan untuk melibatkan seluruh stakeholder pemerintahan. Sehingga perayaannya tidak hanya terpusat di satu tempat atau daerah tertentu. Dengan begitu, seluruh anak di Indonesia bisa turut merasakan dan perayakan dari tempatnya masing-masing.
"Kami sudah kolaborasi dengan berbagai Kementerian/Lembaga untuk sama-sama support hari anak nasional. Dari data akan ada 430 kegiatan. Misalnya BKKBN lakukan apa, kementerian Dikdasmen, Kemenpar lakukan apa, dan juga stakeholder terkait lainnya," ucap Arifah.
Mulai tanggal 17 Juli, sejumlah jajaran KPPPA juga akan lakukan kegiatan jelajah sapa yang merupakan kunjungan ke lokasi-lokasi tak biasa. Seperti lapas anak di Tangerang, Yayasan Dinamika Bantar Gebang, serta panti asuhan Pandeglang.
Adapun tema perayaan HAN 2025 yang diusung pemerintah pusat ialah Anak Hebat, Indonesia Kuat Menuju Indonesia Emas 2045.
Baca Juga: Rumah Mengaji Jadi Neraka, 4 Bocah Dirantai di Boyolali Berasal dari Batang dan Semarang
"Ini penegasan bahwa anak punya peran penting, karena tahun 2045 Indonesia masuk usia 100 tahun. Dan anak-anak yang sekarang, pada tahun 2045 akan jadi pemimpin bangsa Indonesia. Oleh karena itu menguatan anak yang tangguh harus disiapkan sejak ini," pesan Arifah.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
Terkini
-
Update Jalur Aceh: Geumpang-Pameu Akhirnya Tembus Mobil, Tapi Akses ke Kota Takengon Masih Lumpuh
-
Kejagung Siapkan Jurus Ekstradisi, 3 Buron Kakap Jurist Tan hingga Riza Chalid Siap Dijemput Paksa
-
Diduga Gelapkan Uang Ganti Rugi Rp5,9 M, Lurah Rawa Burung Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
-
Kementerian P2MI Paparkan Kemajuan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia di Hadapan Komite PBB
-
Penyakit Mulai Hantui Pengungsi Banjir Sumatra, Kemenkes Diminta Gerak Cepat
-
Soal DPR Lakukan Transformasi, Puan Maharani: Ini Niat Baik, Tapi Perlu Waktu, Tak Bisa Cepat
-
BGN Larang Ada Pemecatan Relawan di Dapur MBG Meski Jumlah Penerima Manfaat Berkurang
-
KPK Akui Sedang Lakukan Penyelidikan Kasus Dugaan Korupsi di PT LEN Industri
-
KPK Periksa Lagi Bos Maktour Usai Penyidik Pulang dari Arab, Jadi Kunci Skandal Kuota Haji
-
Buntut Kayu Gelondongan di Banjir Sumatra, Puan Bicara Peluang Revisi UU Kehutanan