Suara.com - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding mendorong generasi muda untuk tidak takut menjadi pekerja migran, agar bisa mencari nafkah sembari belajar dan menambah pengalaman hidup.
Ia mengatakan dengan bekerja di negara lain, tidak hanya pendapatan yang diperoleh tetapi juga pelajaran serta pengalaman. Meski demikian ia mengingatkan, pentingnya memahami serta menghormati budaya setempat.
"Bekerja di luar negeri itu ibarat kuliah sambil dibayar. Ilmunya bertambah, pengalaman dan teman baru didapat, dan tentu saja gajinya jauh lebih besar dibanding di dalam negeri," ujar Karding saat memberikan kuliah umum di Universitas Islam Riau (UIR), pada Rabu, (16/7/2025).
Menurut Karding, menjadi pekerja migran bukan hanya soal mencari penghasilan besar, tetapi juga soal memperkaya pengalaman hidup.
Ia mencontohkan gaji perawat di Jepang yang bisa mencapai Rp25 juta per bulan, sementara di Jerman bahkan bisa mencapai Rp30–50 juta. Peluang serupa, kata dia, juga terbuka di sektor industri, perikanan, hingga hospitality.
Meski menjanjikan, Menteri Karding mengingatkan pentingnya menjaga sikap dan etika saat bekerja di negara tujuan.
"Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Kita harus bisa menyesuaikan diri, menghormati budaya setempat, patuh aturan, dan membawa nama baik Indonesia," katanya.
Ia juga menyoroti pentingnya penguasaan bahasa asing secara praktis, bukan sekadar hafalan.
"Bahasa itu kunci utama. Kalau tidak menguasai, bisa memicu kesalahpahaman dengan atasan dan rekan kerja," jelasnya.
Baca Juga: Pahlawan Devisa atau Korban Kebijakan? Kritik Saran Kerja ke Luar Negeri
Selain kemampuan teknis dan bahasa, Menteri Karding juga mengingatkan pentingnya perencanaan keuangan. Ia menilai, banyak pekerja migran yang gagal menikmati hasil jerih payah karena gaya hidup keluarga yang berubah drastis.
"Orang kaya itu bukan yang bergaji besar, tapi yang bisa mengelola keuangannya dengan bijak. Jangan sampai kerja keras bertahun-tahun justru habis begitu saja," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Kementerian P2MI juga menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Universitas Islam Riau. Kerja sama itu ditandatangani langsung oleh Menteri Karding dan Rektor UIR, Admiral.
Nota kesepahaman itu mencakup penguatan edukasi, pelatihan, dan pendampingan bagi calon pekerja migran.
Melalui kerja sama itu, Karding berharap generasi muda Indonesia bisa menjadi tenaga kerja profesional dan bermartabat di kancah internasional.
Berita Terkait
-
Ramai Isu Pekerja Indonesia Bakal Di-blacklist Masuk Jepang, Apa Kata Menteri P2MI?
-
Pensiunan Pekerja Migran Didorong Bentuk Koperasi, Begini Harapan Menkop
-
BP2MI Gandeng 4 Kementerian, Pekerja Migran Diberi Pelatihan hingga Jaminan Pensiun
-
Dukung Anggaran KemenP2MI Ditambah, DPR: Demi Lindungi Jutaan Buruh Migran
-
KP2MI Gelar Lokakarya untuk Keluarga dan Anak Pekerja Migran: Hadapi Tantangan Pengasuhan Anak
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Nggak Perlu Jutaan! Ini 5 Sepatu Lari Terbaik Versi Dokter Tirta untuk Pemula
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
Geger Isu Patrick Kluivert Dipecat Karena Warna Kulit?
-
Parah! SEA Games 2025 Baru Dimulai, Timnas Vietnam U-22 Sudah Menang Kontroversial
-
Adu Gaji Giovanni van Bronckhorst vs John Heitinga, Mana yang Pas untuk Kantong PSSI?
-
5 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Kebutuhan Produktivitas dan Gaming
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah Terbaru Desember 2025, Pilihan Wajib Gamer Berat dan Multitasker Ekstrem
Terkini
-
Akhirnya! Pemerintah Akui Kerusakan Lingkungan Perparah Bencana Banjir Sumatra
-
Hasil DNA Kerangka Positif, Jenazah Alvaro Kiano akan Dimakamkan Besok
-
Awas Cuaca Ekstrem, DPR Minta Kemenhub hingga BMKG 'Kawin' Data Demi Mudik Nataru Aman
-
TOK! Hakim Djuyamto Cs Dibui 11 Tahun Gegara Jual Vonis Kasus CPO
-
Percepat Penanganan, Mendagri Ajak Pemda Bantu Daerah Terdampak Bencana
-
Puan Maharani Soal Bantuan Bencana Dilempar dari Heli: Jaga Martabat Korban
-
Gubernur Papua Tengah Meki Nawipa Gelontorkan Rp90 Miliar, 26 Ribu Siswa Kini Sekolah Gratis!
-
Mensos Ingatkan Instansi Pemerintah dan Swasta Harus Beri Kesempatan Kerja untuk Disabilitas
-
Pentingnya Pembangunan Berbasis Aglomerasi untuk Gerakkan Ekonomi Kawasan
-
Banjir Sumatra Penuh Kayu Gelondongan, DPR Panggil Menhut Besok, Buka Peluang Bentuk Pansus