Suara.com - Mantan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) periode 2002-2007, Sofian Effendi buka-bukaan soal dugaan pembungkaman yang ditujukan kepadanya usai menarik pernyataan terkait ijazah Jokowi.
Hal itu sebelumnya diungkap oleh Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu.
Ia mengklaim ada upaya untuk membungkam Sofian Effendi, setelah sang profesor secara terbuka membongkar dugaan kejanggalan pada ijazah Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).
Melalui akun X miliknya, Said Didu menyuarakan kekhawatirannya dan meminta perlindungan bagi sang guru besar.
Ketika dikonfirmasi secara langsung, Sofian menegaskan bahwa surat pernyataan yang ia buat bukan karena tekanan dari pihak manapun.
Melainkan untuk menjaga hubungan baik dengan pihak UGM dan membuat situasi tetap kondusif.
"Tidak [dibuat dalam tekanan] ini hanya saya untuk memperbaiki hubungan dengan rektor. Supaya jangan diadu domba dan juga ya supaya saya kalau ada keterlepasan omong di live streaming kemarin saya mengatakan supaya jangan disebarkan," tegas Sofian saat ditemui di kediamannya di Sleman, Kamis (17/7/2025).
Dia memastikan bahwa dari pihak UGM pun tidak ada keberatan atau permintaan menarik pernyataan yang sudah tersebar luas tersebut.
Namun, Sofian menduga upaya pembungkaman yang dimaksud itu terkait dengan langkah dari para pendukung Jokowi untuk melaporkan dirinya ke Bareskrim Polri.
Baca Juga: Tarik Ucapan soal Ijazah Jokowi Palsu, Mantan Rektor UGM Merasa Dijebak? Ini Klarifikasi Lengkapnya
Hal itu pun baru diketahui Sofian dari kolega lewat pesan singkat WhatsApp.
Dia pun menunjukkan pesan itu yang berisi tautan berita. Dalam berita itu tertulis bahwa Barisan Jokowi Lovers (BJL) akan melaporkan Sofian Effendi ke Bareskrim Polri.
"[Mungkin] yang dinamakan pembungkaman oleh kawan-kawan itu itu ada surat [link berita online] dari Jokowi lovers itu. Ada di WA, saya dikirimi surat itu, akan mengadukan saya kepada bareskrim," ungkapnya.
Menurutnya hal itu cukup membuat khawatir dirinya dan keluarganya.
Kendati demikian, Sofian bilang tak ada teror lain yang dia secara pribadi maupun keluarganya alami.
"Enggak ada [teror lain]. Hanya surat [link berita online] itu, dan surat itu tidak ke saya, di koran saja, menyatakan ketua para pecinta Jokowi, Jokowi lovers melalui ketuanya menyatakan akan men-sue [menuntut] saya karena pernyataan-pernyataan di live streaming itu," ungkap dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Keluarga Tahan Banting Anti Mogok, Mulai Rp 60 Jutaan
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Muncul Dugaan Kasus Trans7 vs Ponpes Lirboyo untuk Tutupi 4 Kasus Besar Ini
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
Terkini
-
Bakal Gelar Ratas di Kertanagara, Prabowo Panggil Mendikti Lagi Bahas Hal Ini
-
Presma UIN Alauddin: Prabowo Serius Tegakkan Hukum dengan Reformasi Sistemik
-
Libatkan Pemerintah Pusat, Pramono Bakal Bentuk Satgas Pembenahan Kota Tua
-
BRIN Temukan Mikroplastik dalam Hujan, Pemprov DKI: Ini Alarm Lingkungan
-
Demi Kota Tua Hidup, Kampus IKJ Bakal Dipindahkan Gubernur Pramono dari TIM Cikini
-
Teddy hingga Dasco jadi Gerbang Komunikasi Presiden, Kenapa Tak Semua Bisa Akses Langsung Prabowo?
-
Legislator Gerindra Beri Wanti-wanti Soal Alih Fungsi Lahan Sawah, Bisa Ancam Kedaulatan Pangan
-
Bongkar 'Praktik Kotor' di Daerah! Kemendagri Usul Dana Pilkada Pakai APBN
-
Rombongan Kapolda Papua Tengah Dihujani Tembakan OPM, Kasat Narkoba Nabire Terluka di Kepala!
-
Presiden Prabowo Beri Peringatan Keras: Menteri 'Nakal' Tiga Kali, Akan Di-Reshuffle