Suara.com - Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Barat kini mengarahkan seluruh radarnya untuk memburu tiga pelaku yang menjadi kunci dari sindikat perdagangan 25 bayi ke Singapura.
Mereka bukan sekadar pion, melainkan para pemegang kendali, termasuk sang pemodal utama yang mendanai setiap langkah mengerikan dari 'bisnis' haram ini.
Penyelidikan yang membongkar jaringan ini tak ubahnya membuka sebuah kotak pandora. Terungkap sebuah operasi kriminal yang rapi, terstruktur, dan tanpa ampun, di mana nyawa seorang bayi dihargai dengan janji palsu dan tiket sekali jalan ke negeri seberang.
Siapa Tiga 'Big Boss' yang Masih Berkeliaran?
Polisi telah mengantongi tiga nama: P, NY, dan YT. Ketiganya kini resmi menjadi buronan paling dicari dalam kasus ini.
Peran mereka bukanlah peran receh. Mereka adalah agensi adopsi ilegal, pemalsu dokumen ulung, hingga penampung bayi. Namun, yang paling krusial, salah satu dari mereka adalah sang financier.
"Jadi DPO ini membiayai semua operasional yang dilakukan oleh 13 pelaku ini," tegas Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jabar Kombes Surawan dikutip dari ANTARA.
Dialah yang menyiramkan bensin ke dalam api kejahatan ini. Uang darinya mengalir untuk "membeli" bayi dari ibu kandungnya, membayar perawat di rumah penampungan sebesar Rp 2,5 juta selama tiga bulan, hingga membiayai seluruh ongkos perjalanan lintas negara.
"Bagaimana alur pembayaran dari Singapura dan hubungannya dengan para pelaku, semuanya masih terkait dengan pihak yang kini masih DPO. Jika yang bersangkutan tertangkap, maka semua akan terungkap secara lebih rinci,” tambah Surawan. Penangkapannya adalah kunci untuk memotong kepala ular sindikat ini hingga tuntas.
Baca Juga: Kalbar Jadi Pintu Jual Beli Bayi ke Singapura, KPAI Minta Penyelidikan Diperluas
Modus Mengerikan: 'Pesan Bayi' Sejak dalam Kandungan
Bagaimana sindikat ini mendapatkan "stok" bayi mereka? Jawabannya ada di beranda media sosial. Pelaku berinisial AF, salah satu dari 13 tersangka yang ditangkap, menjelajahi Facebook untuk berburu mangsa: para ibu yang sedang mengandung dan mengiklankan janin mereka.
"AF menghubungi orang tua bayi yang mengiklankan bayi yang masih dalam kandungan lewat media sosial yaitu Facebook. Kemudian sepakat untuk bertemu,” ungkap Kabid Humas Polda Jabar Kombes Hendra Rochmawan.
Komunikasi intens terjalin. Janji manis dilontarkan. Orang tua bayi diiming-imingi uang Rp 10 juta setelah persalinan. Namun, kenyataannya pahit.
Setelah bayi lahir, pelaku hanya mentransfer Rp 600 ribu dengan dalih untuk membayar ongkos bidan, lalu langsung membawa kabur sang bayi.
Ironisnya, laporan dari orang tua yang merasa ditipu inilah yang menjadi pintu masuk bagi polisi untuk membongkar jaringan raksasa di belakangnya.
Berita Terkait
-
Kalbar Jadi Pintu Jual Beli Bayi ke Singapura, KPAI Minta Penyelidikan Diperluas
-
Sindikat Perdagangan Bayi Internasional Terbongkar, Polda Jabar Tangkap 13 Orang
-
Fakta Ngeri Kasus Jual Bayi ke Singapura, Sudah Dipesan Sejak Dalam Kandungan
-
7 Fakta Pilu Sindikat Jual Bayi ke Singapura: Modus 'Malaikat Facebook' hingga Motif Ekonomi
-
Polisi Ogah Nikahi Cewek usai Dihamili, Aksi Keji Brigadir Ade Kurniawan Cekik Bayinya sampai Mati
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Keluarga Tahan Banting Anti Mogok, Mulai Rp 60 Jutaan
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Muncul Dugaan Kasus Trans7 vs Ponpes Lirboyo untuk Tutupi 4 Kasus Besar Ini
Pilihan
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
Terkini
-
Tak Hanya Prabowo, Adik Kandung Hashim Djojohadikusumo Juga Ditawari Sogokan Nyaris Rp25 Triliun
-
Diungkap Hasyim, Prabowo Mau Disogok Rp16,5 Triliun dari 'Orang Nekat'
-
Bakal Gelar Ratas di Kertanagara, Prabowo Panggil Mendikti Lagi Bahas Hal Ini
-
Presma UIN Alauddin: Prabowo Serius Tegakkan Hukum dengan Reformasi Sistemik
-
Libatkan Pemerintah Pusat, Pramono Bakal Bentuk Satgas Pembenahan Kota Tua
-
BRIN Temukan Mikroplastik dalam Hujan, Pemprov DKI: Ini Alarm Lingkungan
-
Demi Kota Tua Hidup, Kampus IKJ Bakal Dipindahkan Gubernur Pramono dari TIM Cikini
-
Teddy hingga Dasco jadi Gerbang Komunikasi Presiden, Kenapa Tak Semua Bisa Akses Langsung Prabowo?
-
Legislator Gerindra Beri Wanti-wanti Soal Alih Fungsi Lahan Sawah, Bisa Ancam Kedaulatan Pangan
-
Bongkar 'Praktik Kotor' di Daerah! Kemendagri Usul Dana Pilkada Pakai APBN