Suara.com - Bantuan yang seharusnya menjadi harapan justru berbuah kekecewaan pahit. Niat hati ingin membelanjakan dana bantuan sosial (bansos) dari pemerintah, seorang warga di Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur (NTT), justru harus menelan ludah setelah uang yang diterimanya diduga palsu dan ditolak mentah-mentah saat bertransaksi.
Insiden yang menodai program kerakyatan ini kini tengah diusut serius oleh Kepolisian Resor Sabu Raijua. Dugaan peredaran uang palsu ini menyusup dalam proses penyaluran dana bansos tunai, dana stimulus, dan Program Keluarga Harapan (PKH) di Kecamatan Hawu Mehara, sebuah ironi yang menyakitkan bagi mereka yang paling membutuhkan.
Kasat Reskrim Polres Sabu Raijua, Iptu Deflortintus M. Wee, pada Kamis (17/7/2025), mengonfirmasi penyelidikan kasus yang mencoreng nama baik program pemerintah tersebut.
"Kami mendapat informasi dari warga soal dugaan uang palsu saat penyaluran bansos di Kecamatan Hawu Mehara pada Senin, 14 Juli 2025," katanya.
Nasib apes ini menimpa Henderina Dida, salah satu penerima manfaat program. Menurut laporan yang diterima polisi, Henderina menerima uang tunai sebesar Rp2.425.000 di aula Kantor Desa Tanajawa.
Namun, kejanggalan langsung terasa. Enam lembar uang pecahan Rp100.000 di tangannya memiliki warna yang mencurigakan, berbeda dari lembaran lainnya.
Kecurigaan Henderina terbukti saat ia mencoba menggunakan uang tersebut untuk berbelanja. Pemilik warung dengan tegas menolak menerima uang itu karena curiga palsu.
Merasa ada yang tidak beres, Henderina kembali ke lokasi penyaluran bansos untuk meminta klarifikasi.
Di sinilah drama terjadi.
Bukannya mendapat solusi, Henderina justru dihadapkan pada penyangkalan. Petugas PT Pos Indonesia yang bertugas saat itu bersikeras dan meyakinkan bahwa uang tersebut asli. Dalihnya, uang itu diambil langsung dari bank.
Baca Juga: Blak-blakan Menkes: Orang Kaya hingga Sekjen Kemenkes Nikmati BPJS Gratis, Ini Biang Keroknya
"Dia mempertanyakan keaslian uang tersebut, namun petugas PT Pos Indonesia meyakinkan bahwa enam lembar uang tersebut asli, karena diambil dari bank," ungkap Iptu Deflortintus menirukan laporan.
Meski sempat dibujuk, rasa penasaran dan kebutuhan membuat Henderina kembali mencoba peruntungannya di toko lain.
Hasilnya sama saja, penolakan kembali ia terima. Tak punya pilihan, kasus ini akhirnya dilaporkan ke pihak berwajib.
Uniknya, misteri keaslian uang ini semakin dalam. Aparat kepolisian yang berkoordinasi dengan pihak Bank BRI dan Bank NTT setempat juga menemui jalan buntu.
Petugas perbankan di daerah itu mengaku belum bisa memastikan keaslian dari keenam lembar uang tersebut.
Kini, nasib uang senilai Rp600.000 itu berada di tangan ahli. Polres Sabu Raijua telah mengamankan barang bukti dan berkoordinasi dengan Bank Indonesia (BI) Perwakilan NTT sebagai otoritas tunggal yang dapat memverifikasi keaslian uang rupiah.
Berita Terkait
-
Blak-blakan Menkes: Orang Kaya hingga Sekjen Kemenkes Nikmati BPJS Gratis, Ini Biang Keroknya
-
Dicecar Ratusan Ribu Penerima Bansos Terindikasi Judol, Mensos: Kalau Melanggar Kita Coret
-
KPK Usut Bansos Presiden: Berani Bidik 'Ikan Paus' Korupsi atau Berhenti di Eselon Bawah?
-
Ratusan Triliun Hilang Percuma? Bansos Akan Difokuskan ke Lansia & ODGJ, Tapi... Sistem Bobrok Dulu Diatasi
-
Skandal Bansos Presiden Era Jokowi Kembali Mencuat! KPK Periksa 3 Direktur Perusahaan Swasta
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
-
Kunker Dihapus, Pensiun Jalan Terus: Cek Skema Lengkap Pendapatan Anggota DPR Terbaru!
Terkini
-
Arie Total Politik Jengkel Lihat Ulah Jerome Polin saat Demo: Jangan Nyari Heroiknya Doang!
-
Sekarang 'Cuma' Dapat Rp65,5 Juta Per Bulan, Berapa Perbandingan Gaji DPR yang Dulu?
-
SBY: Seni Bukan Hanya Indah, Tapi 'Senjata' Perdamaian dan Masa Depan Lebih Baik
-
Hartanya Lenyap Rp 94 Triliun? Siapa Sebenarnya 'Raja Kretek' di Balik Gudang Garam
-
3 Fakta Viral Lutung Jawa Dikasih Napas Buatan Petugas Damkar, Tewas Tersengat Listrik di Sukabumi!
-
Bos Gudang Garam Orang Kaya Nomor Berapa di Indonesia versi Forbes? Isu PHK Massal Viral
-
UU Perlindungan Anak Jadi Senjata Polisi Penjarakan Delpedro Marhaen, TAUD: Kriminalisasi Aktivis!
-
Akhirnya Terjawab! Inilah Penyebab SPBU Swasta Kehabisan BBM, Sementara Pertamina Aman
-
Pasca-Gelombang Demo Panas, Sekjen Golkar Ingatkan Kader: Harus Prorakyat hingga Proaktif
-
Sopir Transjakarta Meleng hingga Seruduk Toko di Jalan Minangkabau Jaksel, Begini Kronologinya!