Suara.com - Pemerintah bersiap mengambil langkah tegas terhadap ratusan ribu penerima bantuan sosial (bansos) yang terdeteksi menggunakan dana bantuan untuk berjudi online.
Isu ini mengemuka setelah anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PKS, Achmad Ru'yat, mempertanyakan temuan PPATK tersebut dalam rapat kerja bersama jajaran pemerintah di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (15/7/2025).
Dalam rapat tersebut, Ru'yat meminta penjelasan mengenai tindak lanjut Kementerian Sosial (Kemensos) atas data yang ia sebut "sangat memprihatinkan".
"Hasil pemantauan PPATK menunjukkan ada lebih dari 500.000 penerima bansos diduga menggunakan bantuannya untuk judi online. Kami ingin mendapat penjelasan, langkah-langkah konkretnya seperti apa?" tanya Achmad Ru'yat.
Menjawab pertanyaan itu, Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul, memberikan klarifikasi yang tak terduga.
Ia mengungkapkan bahwa temuan tersebut justru merupakan hasil kerja sama proaktif yang diinisiasi oleh pihaknya.
"Terkait judi online, kamilah yang mendatangi PPATK dan menyerahkan seluruh NIK yang pernah menerima bansos dari Kementerian Sosial," jelas Gus Ipul.
"Tujuannya adalah untuk memverifikasi dan memvalidasi data agar lebih akurat."
Menurutnya, setelah data NIK penerima bansos itu disandingkan dengan data pemain judi online milik PPATK, ditemukan lebih dari setengah juta NIK yang cocok.
Baca Juga: PPATK Tutup Rekening Ratusan Ribu Penerima Bansos yang Terlibat Judi Online
Surat resmi berisi hasil analisis tersebut telah diterima Kemensos pada pekan lalu.
Menindaklanjuti temuan ini, Gus Ipul berjanji akan mengambil kebijakan tegas.
"Tentu akan kami tindak lanjuti. Mereka yang terbukti melanggar aturan, tentu tidak akan mendapatkan bansos lagi," tegasnya.
Meski demikian, ia menambahkan bahwa Kemensos tidak akan gegabah. Proses verifikasi mendalam akan dilakukan untuk setiap kasus.
Pihaknya akan memastikan kemungkinan rekening tersebut benar-benar digunakan oleh pemiliknya untuk berjudi atau justru disalahgunakan oleh pihak lain.
"Kami akan verifikasi terlebih dahulu. Jika benar-benar mereka yang melanggar, tentu akan kami coret. Tetapi kalau misalnya rekeningnya dimanfaatkan orang lain, itu akan kami dalami bersama PPATK," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Nggak Perlu Jutaan! Ini 5 Sepatu Lari Terbaik Versi Dokter Tirta untuk Pemula
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
Geger Isu Patrick Kluivert Dipecat Karena Warna Kulit?
-
Parah! SEA Games 2025 Baru Dimulai, Timnas Vietnam U-22 Sudah Menang Kontroversial
-
Adu Gaji Giovanni van Bronckhorst vs John Heitinga, Mana yang Pas untuk Kantong PSSI?
-
5 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Kebutuhan Produktivitas dan Gaming
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah Terbaru Desember 2025, Pilihan Wajib Gamer Berat dan Multitasker Ekstrem
Terkini
-
Luhut Menghadap Prabowo di Istana, Ini Tiga Hal yang Dilaporkan
-
Gus Miftah Sebut Bencana Sumatra Layak Jadi Bencana Nasional, Ajak Introspeksi Massal
-
Gus Miftah Berharap PBNU Segera Rukun dan Fokus Bantu Korban Bencana
-
Dewi Astutik Diringkus Tapi Perang Belum Usai, Membedah Ancaman dan Solusi Perang Narkoba Indonesia!
-
Ratu Zakiayah Ajak ASN Pemkab Serang Donasi Bantu Korban Bencana Sumatra
-
Akhirnya! Pemerintah Akui Kerusakan Lingkungan Perparah Bencana Banjir Sumatra
-
Hasil DNA Kerangka Positif, Jenazah Alvaro Kiano akan Dimakamkan Besok
-
Awas Cuaca Ekstrem, DPR Minta Kemenhub hingga BMKG 'Kawin' Data Demi Mudik Nataru Aman
-
TOK! Hakim Djuyamto Cs Dibui 11 Tahun Gegara Jual Vonis Kasus CPO
-
Percepat Penanganan, Mendagri Ajak Pemda Bantu Daerah Terdampak Bencana