Suara.com - Isu ijazah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang bergulir panas di meja hijau menjadi pertaruhan besar, tidak hanya bagi sang presiden, tetapi juga bagi institusi Kepolisian Republik Indonesia (Polri).
Mantan Kabareskrim Polri, Komjen Pol (Purn) Susno Duadji, melontarkan analisis tajam sekaligus peringatan keras mengenai kasus ini, menyoroti bahaya politisasi dan dampaknya terhadap kepercayaan publik yang kian tergerus.
Susno secara lugas mengidentifikasi bahwa kasus ini menjadi bola liar karena faktor politis yang kental. Menurutnya, sasaran tembaknya adalah seorang presiden, yang secara otomatis membuat isu hukum ini meledak menjadi konsumsi politik nasional.
"Kasus ini menjadi ramai karena figur yang diserang adalah seorang Presiden," ujar Susno Duadji dikutip dari video Nusantara TV yang diunggah di YouTube pada Jumat (18/7/2025).
Pernyataannya menggarisbawahi bagaimana sebuah perkara legal dapat dengan mudah dibajak menjadi senjata politik untuk mendelegitimasi kekuasaan, terutama di tengah dinamika politik yang memanas.
Di tengah sorotan tajam publik, Susno Duadji memberikan pesan menohok bagi institusi yang pernah dipimpinnya. Ia mengingatkan agar Polri tidak terlena apalagi terkesan "menikmati keramaian" atau mencari panggung dari polemik ini.
Menurutnya, sikap Polri dalam menangani kasus ini akan menjadi cerminan langsung profesionalisme mereka di mata masyarakat.
Lebih jauh, ia memandang skeptisisme publik sebagai hal yang wajar dan harus dijadikan cambuk bagi Korps Bhayangkara.
"Wajar jika ada ketidakpercayaan publik, dan ini seharusnya menjadi masukan bagi Polri untuk terus profesional," tegas mantan jenderal bintang tiga tersebut.
Baca Juga: Perubahan Logo PSI dari Mawar ke Gajah Disebut Gambaran Kuatnya Intervensi Jokowi
Profesionalisme yang dimaksud Susno adalah penanganan yang cepat, transparan, dan terukur. Ia menguraikan bahwa proses hukum yang benar harus berjalan sesuai tahapannya, mulai dari penyelidikan, penyidikan, hingga keterbukaan saat gelar perkara.
Ia juga meyakini adanya koordinasi senyap antara Bareskrim dan Polda untuk memastikan penanganan yang komprehensif, meski tak selalu terekspos media.
Tidak hanya kepada Polri, Susno juga menitipkan pesan penting bagi masyarakat luas yang terbelah akibat isu ini. Ia mengimbau agar publik tidak terjebak dalam perang narasi dan mampu berpikir jernih dengan menjadikan standar hukum sebagai acuan utama.
"Masyarakat diimbau untuk berpikir waras, sesuai standar hukum, dan mempercayakan proses kepada aparat penegak hukum," katanya.
Imbauan ini menjadi krusial di tengah derasnya arus disinformasi. Susno mengingatkan agar masyarakat tidak mudah termakan oleh klaim-klaim tanpa dasar fakta hukum yang solid.
Pada akhirnya, baik pihak pelapor maupun terlapor harus legawa menerima apapun putusan hukum yang telah ditempuh melalui jalur yang resmi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- Maaf dari Trans7 Belum Cukup, Alumni Ponpes Lirboyo Ingin Bertemu PH Program Xpose Uncensored
- 6 Shio Paling Beruntung Kamis 16 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
Terkini
-
Prabowo Iri Anak Muda Dimanjakan AI: Zaman Saya Gak Ada ChatGPT, Enak Sekali Kalian Ya
-
Elite Golkar Puji Satu Tahun Kepemimpinan Prabowo-Gibran, Begini Katanya
-
'Tot tot Wuk wuk' saat Macet, Sopir Pajero Berpelat 1253-04 Malah Pamerin Muka: Mau Diviralin Ya?
-
100 Perawat Jawa Tengah Dapat Beasiswa Penuh ke Eropa, Kuota Langsung Penuh dalam Waktu Singkat
-
HUT ke-61 Golkar Usung Solidaritas Sosial: Bagi 500 Ribu Sembako hingga Doa Lintas Agama
-
Kemendagri Beberkan 'Penyakit Kronis' Demokrasi: Politik Uang Merajalela Akibat Banyak Warga Miskin!
-
Ungkit Empati Mahasiswa Unud Bully Kematian Timothy, Prof Zubair Djoerban: Mereka Sudah Mati Rasa?
-
HIMASOS Unud Desak Sanksi Tegas untuk Mahasiswa yang Berkomentar Keji Pada Almarhum Timothy
-
Tak Berkutik! Pelaku Penembakan Warkop Tanah Abang Ditangkap Resmob Tanpa Perlawanan
-
Trans Segara City Resmi Beroperasi, Tambah Pilihan Transportasi Nyaman Warga Bekasi ke Jakarta