Suara.com - Pakar politik, sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai perubahan logo Partai Solidaritas Indonesia atau PSI dari bunga mawar ke gajah, tak bisa dipisahkan dari mantan Presiden ke 7 Joko Widodo atau Jokowi.
Dedi menyebut pada umumnya, partai lama melakukan perubahan logo dibutuhkan untuk penyegaran. Sementara bagi partai baru seperti PSI dinilainya sebagai bentuk kelemahan.
"Penggantian itu sarat dengan kelemahan, salah satunya bisa saja karena PSI terkooptasi oleh keluarga Jokowi, terlebih jika logo PSI itu muncul dari Jokowi," kata Dedi saat dihuhungi Suara.com pada Kamis (17/7/2025).
Dia menyebut, tidak ada larangan bagi sebuah partai untuk mengubah logonya, namun bagi PSI menurutnya hal itu belum mendesak. Dedi memandang bahwa perubahan logo PSI bukan karena kebutuhan.
"Tapi lebih mengesankan soal hasrat Jokowi yang terburu-buru menguasai PSI," kata Dedi.
Hal itu, katanya, tidak hanya dapat dilihat dari logo gaja itu, tapi slogan yang tertulis yakni, Partai Super Tbk. Slogan itu sendiri merupakan gagasan Jokowi yang pernah menyampaikan ingin membuat partai terbuka.
"Jadi, apa yang terjadi dengan PSI hanya menggambarkan kuatnya intervensi Jokowi, itu saja," kata Dedi.
Menjelang kongres akbar yang akan digelar di Solo, PSI mengubah logo partainya dari mawar ke gajah. Logo baru itu pertama kali dipamerkan Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep saat berkampanye di Bulakamba, Brebes, Jawa Tengah, Rabu (16/7/2025).
Logo tersebut bergambar seekor gajah berkepala merah dan berbadan putih yang tercetak pada kaos berwarna hitam dan putih.
Baca Juga: Drama Ijazah Jokowi, Eks Rektor UGM Ngaku Dijebak? Bongkar Kronologi Pertemuan Kontroversial
"Setidaknya ini logo baru. Baru pertama kali saya kasih dan ini saya kasih lihat," kata Kaesang.
Berita Terkait
-
Dino Patti Djalal Unggah Ijazah S3 Sembari Senggol Jokowi, Kebanting!
-
Jurus Saling Kunci Kasus Ijazah Jokowi: Tuduhan Diserang Balik Laporan, Siapa Tersangka Duluan?
-
Muncul Dugaan Intimidasi, Mantan Rektor UGM Juga Minta Rekaman Wawancara Dihapus!
-
Warna Logo Baru Dicap Mirip PDIP, Giring Bela PSI: Enggaklah, Cocoklogi Itu
Terpopuler
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- Maaf dari Trans7 Belum Cukup, Alumni Ponpes Lirboyo Ingin Bertemu PH Program Xpose Uncensored
- 6 Shio Paling Beruntung Kamis 16 Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
Terkini
-
Klaim Dicontek 112 Negara, Prabowo Puji-puji Program MBG: Sebagian Besar Ikut Contoh Kita
-
Prabowo Iri Anak Muda Dimanjakan AI: Zaman Saya Gak Ada ChatGPT, Enak Sekali Kalian Ya
-
Elite Golkar Puji Satu Tahun Kepemimpinan Prabowo-Gibran, Begini Katanya
-
'Tot tot Wuk wuk' saat Macet, Sopir Pajero Berpelat 1253-04 Malah Pamerin Muka: Mau Diviralin Ya?
-
100 Perawat Jawa Tengah Dapat Beasiswa Penuh ke Eropa, Kuota Langsung Penuh dalam Waktu Singkat
-
HUT ke-61 Golkar Usung Solidaritas Sosial: Bagi 500 Ribu Sembako hingga Doa Lintas Agama
-
Kemendagri Beberkan 'Penyakit Kronis' Demokrasi: Politik Uang Merajalela Akibat Banyak Warga Miskin!
-
Ungkit Empati Mahasiswa Unud Bully Kematian Timothy, Prof Zubair Djoerban: Mereka Sudah Mati Rasa?
-
HIMASOS Unud Desak Sanksi Tegas untuk Mahasiswa yang Berkomentar Keji Pada Almarhum Timothy
-
Tak Berkutik! Pelaku Penembakan Warkop Tanah Abang Ditangkap Resmob Tanpa Perlawanan