Suara.com - Suasana duka menyelimuti perayaan pernikahan putra Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Maula Akbar, dengan Wakil Bupati Garut, Putri Karlina.
Pesta rakyat yang seharusnya menjadi momen kebahagiaan bersama warga di Alun-Alun Garut, Jumat (19/7/2025), berubah menjadi tragedi memilukan yang merenggut tiga nyawa dan menyebabkan puluhan lainnya jatuh pingsan.
Menyikapi musibah tersebut, Dedi Mulyadi menyatakan bertanggung jawab penuh dan memberikan santunan dengan nilai fantastis kepada keluarga korban.
Tidak hanya dalam bentuk materi, Dedi juga menjanjikan tanggungan jangka panjang bagi keluarga yang ditinggalkan.
Peristiwa nahas terjadi saat ribuan warga berdesakan untuk menghadiri acara makan gratis.
Antusiasme yang tinggi tidak diimbangi dengan manajemen kerumunan yang memadai, menyebabkan insiden saling dorong yang fatal di pintu masuk Pendopo Garut.
Tiga orang dilaporkan meninggal dunia dalam insiden tersebut. Mereka adalah Vania Aprilia, seorang bocah berusia 8 tahun, Dewi Jubaedah 61 tahun, warga asal Jakarta Utara, dan Bripka Cecep Saeful Bahri 39 tahun seorang anggota Polres Garut yang gugur saat tengah bertugas mengamankan dan mengevakuasi warga.
Selain korban jiwa, sedikitnya 23 orang lainnya dilaporkan pingsan dan harus dilarikan ke rumah sakit terdekat akibat sesak napas dan terinjak-injak.
Baca Juga: Bukan Terinjak, Ini Kisah Pengorbanan Terakhir Polisi Yang Gugur di Pesta Rakyat Garut
Santunan dan Tanggung Jawab Moral
Di tengah kesedihan mendalam, Dedi Mulyadi secara terbuka menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya atas tragedi yang terjadi.
"Saya, atas nama pribadi dan keluarga besar, menyampaikan duka cita yang mendalam. Ini adalah musibah yang tidak pernah kita harapkan, dan saya bertanggung jawab penuh atas kejadian ini," ujar Dedi Mulyadi saat ditemui di Garut, Sabtu (19/7/2025).
Sebagai bentuk pertanggungjawaban, Dedi Mulyadi memberikan santunan sebesar Rp150 juta kepada masing-masing keluarga korban meninggal dunia.
"Saya meminta staf saya untuk segera menemui seluruh keluarganya dan menyampaikan uang duka dari saya sebagai Gubernur Jawa Barat. Dan kami menyampaikan uang duka Rp 150 juta per keluarga," sambungnya," sambungnya.
Lebih dari itu, Dedi juga berjanji akan menanggung seluruh biaya hidup dan pendidikan anak-anak dari korban yang telah tiada.
Berita Terkait
-
Bukan Terinjak, Ini Kisah Pengorbanan Terakhir Polisi Yang Gugur di Pesta Rakyat Garut
-
Bullying di SMAN 6 Garut Diduga Picu Bunuh Diri, Dedi Mulyadi Bentuk Tim Investigasi
-
Gubernur Dedi Mulyadi Mengaku Tak Tahu Ada Pesta Rakyat di Pernikahan Anaknya
-
Telan 3 Korban Jiwa, 4 Fakta Pilu Tragedi Pernikahan Anak Gubernur Jabar Dedi Mulyadi
-
Kisah Heroik Bripka Cecep, Gugur Usai Selamatkan Warga di Pesta Rakyat Maut Garut
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- Baru 2 Bulan Nikah, Clara Shinta Menyerah Pertahankan Rumah Tangga
Pilihan
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
Terkini
-
Meme Bahlil Makin Menjadi-jadi Usai Diancam UU ITE, Underbow Golkar Polisikan Sejumlah Akun Medsos
-
Tepis Tudingan Menkeu Purbaya Dana 'Nganggur', KDM Tak Sudi jika Dikubuli Anak Buah: Saya Pecat!
-
Profil Kontras Heri Gunawan: Politisi Gerindra Pro-Rakyat, Diduga Korupsi CSR BI, Beri Mobil Mewah
-
Nekat Gugurkan Kandungan 8 Bulan Demi Pekerjaan, Wanita di Bekasi Ditangkap Polisi
-
Babak Baru Korupsi Dana CSR BI, KPK Sita Mobil Staf Ahli Anggota DPR Heri Gunawan
-
Meski Hampir Rampung, Istana Ogah Buru-buru Terbitkan Perpres MBG
-
Belum Tahan Eks Ketua DPRD Jatim Kusnadi karena Alasan Sakit, KPK: Sakitnya Menular atau Tidak?
-
Istana Beri Sinyal Mobil Nasional Masuk PSN, Danantara Siap Jalankan Proyek?
-
Tega Aborsi Bayi karena Ngeluh Sulit Dapat Kerja, Wanita di Bekasi Ditahan Polisi
-
Prabowo Mau Disogok Rp16,5 Triliun dan Hashim Rp25 Triliun, Begini Respons Istana