Suara.com - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (KDM) mengungkapkan bahwa telah dua kali secara tegas melarang diadakannya acara pesta rakyat yang berujung ricuh dan menewaskan tiga orang tersebut.
Kekhawatiran tersebut seolah menjadi firasat yang terbukti.
Kekinian, Dedi Mulyadi tidak hanya berduka, tetapi juga menyatakan ikut bertanggung jawab penuh atas insiden tragis yang mencoreng hari bahagia keluarganya.
Saat berada di RSUD dr Slamet, Garut, Dedi Mulyadi dengan nada penuh penyesalan menceritakan bahwa sudah mengingatkan putranya akan risiko menggelar acara yang melibatkan massa dalam jumlah tak terduga.
Ia mengaku hanya menyetujui dua agenda, yakni resepsi pernikahan formal dan pertemuan terbatas dengan warga di malam hari.
"Yang acara makan bersama warga ini saya termasuk 2 kali melarang. Saya bilang tidak boleh membuat kegiatan yang melibatkan warga karena tidak bisa kita prediksi jumlah yang hadir," ungkap Dedi Mulyadi seperti dilansir Harapan Rakyat-jaringan Suara.com, Sabtu (19/7/2025).
Firasat KDM akhirnya kejadian. Ribuan warga yang antusias berebut makanan gratis di area pendopo menciptakan kekacauan yang tak terkendali, menyebabkan beberapa orang terinjak-injak hingga meninggal dunia.
"Peristiwa ini pun saya tidak tahu. Makanya begitu terdengar, memang ada kegiatan apa? ternyata ada kegiatan," ujarnya.
Meski larangannya tidak diindahkan, Dedi Mulyadi tidak mencari kambing hitam.
Baca Juga: Bilang Tak Tahu Ada Acara Makan Gratis di Pernikahan Anak KDM, Video Ini Bongkar Faktanya
Sebagai orang tua dari mempelai pria, ia mengambil alih tanggung jawab moral dan materiil atas musibah tersebut.
Ia segera memberikan santunan kepada keluarga korban tewas yang terdiri dari dua warga sipil dan satu anggota polisi.
"Sebagai orang tua harus bertanggung jawab atas apa yang dilakukan anaknya. Saya sudah menyampaikan santunan sebesar Rp150 juta dan mempelai Rp100 juta. Jadi Rp 250 juta," katanya.
Membuka Pintu Investigasi Polisi
Lebih jauh, Dedi Mulyadi menunjukkan sikap transparansi penuh dengan mempersilakan aparat kepolisian untuk mengusut tuntas insiden maut ini.
Ia menegaskan tidak akan menghalangi proses hukum untuk menemukan siapa pihak yang lalai dan harus bertanggung jawab secara hukum.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- Baru 2 Bulan Nikah, Clara Shinta Menyerah Pertahankan Rumah Tangga
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Sultan B. Najamudin Turun ke Sawah, Serahkan Alsintan dan Benih Jagung untuk Petani Bengkulu
-
Pemerintahan Prabowo Genap Setahun, Kemenhub Fokus Konektivitas dan Keselamatan
-
Istana Segera Umumkan Struktur Komite Reformasi Polri: Pastikan Ada Nama Mahfud MD!
-
Pimpinan DPR Sudah Terima Surat, MKD Bakal Gelar Sidang Bahas Nasib Ahmad Sahroni hingga Uya Kuya?
-
Viral Tangis Ibu di Lampung: Anak Korban Bully, Sekolah Malah Memberhentikannya
-
Mendagri dan Kepala BNN Bahas Penguatan Sinergi Penanggulangan Narkoba
-
Polri Ungkap Modus Baru Narkoba: Obat Bius Legal 'Etomidate' Diubah Jadi Cairan Vape
-
Kesehatan Jadi Tameng? KPK Ungkap Alasan Belum Tahan Kusnadi di Kasus Korupsi Dana Hibah Jatim
-
9 TPU di Jakarta Selatan Penuh, Sistem Makam Tumpang Jadi Solusi Utama
-
Meme Bahlil Makin Menjadi-jadi Usai Diancam UU ITE, Underbow Golkar Polisikan Sejumlah Akun Medsos