Ia menerangkan bahwa fakta yang ada kualitas SDM ditentukan oleh pengajarnya.
Sementara itu, hingga kini masih banyak pengajar atau dosen – dosen di Indonesia belum optimal dalam mengajarkan ilmu-ilmu yang dibutuhkan oleh Industri.
“Satu yang kita ketahui dari data dan fakta sangatlah menentukan kualitas SDM kita itu pengajarnya, dosen” ujar Prof Stella.
“Kalau kita boleh jujur melihat tantangan itu masih banyak dosen-dosen kita yang belum optimal untuk mengajarkan ilmu-ilmu yang sebenarnya dibutuhkan oleh industry, kemampuan-kemampuan yang dibutuhkan oleh industry,” tambahnya.
Prof Stella menilai bahwa kemampuan yang dimiliki para pengajar saat ini adalah kemampuan sementara saja, sedangkan industri di Indonesia tentu akan terus berkembang.
“Dan ini kemampuan yang sifatnya skill yang sementara. Tetapi ini industry juga akan terus berkembang,” tegasnya.
Meski masih tanda tanya dan belum mendapatkan kepastian, Sherly berharap jika ke depannya Industri yang ada di Maluku Utara itu dapat dipetik manfaatnya oleh rakyat Maluku Utara sendiri, sehingga masalah pengangguran pun dapat sedikit teratasi.
Perusahaan Tambang Nikel di Maluku Utara
Indonesia menjadi negara dengan potensi sumber daya alam terbesar di dunia. Tidak hanya keindahan alam, kandungan mineral di perut bumi juga melimpah di Indonesia.
Baca Juga: Standar Tinggi, Upah Minim: Benarkah Rakyat yang Tidak Kompeten?
Salah satu wilayah dengan potensi mineral yang melimpah adalah Maluku Utara. Maluku Utara dikenal memiliki Cadangan nikel yang melimpah.
Maluku Utara kini digerakkan oleh industry pertambangan Indonesia khususnya untuk memenuhi kebutuhan nikel secara global. Berikut beberapa Perusahaan tambang nikel di Maluku Utara:
1. Harita Nickel
PT Harita Nickel juga dikenal dengan PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) merupakan salah satu Perusahaan pertambangan nikel terbesar di Indonesia. Perusahaan ini terletak di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara.
2. Mega Haltim Mineral
Perusahaan tambang nikel ini beroperasi di Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara. PT Mega Haltim Mineral memiliki izin usaha pertambangan (IUP) untuk menambang nikel di wilayah Weda Selatan, Halmahera Tengah dengan luas konsesi mencapai 13.510 hektar.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Prabowo ke Pengungsi Banjir Aceh: Maaf, Saya Tak Punya Tongkat Nabi Musa, Tapi Rumah Kalian Diganti
-
Dasco Unggah Video Prabowo saat Bikin Kaget WWF karena Sumbangkan Tanah di Aceh
-
Borok Penangkapan Dirut Terra Drone Dibongkar, Pengacara Sebut Polisi Langgar Prosedur Berat
-
Pramono Anung Wanti-wanti Warga Jakarta Imbas Gesekan di Kalibata: Tahan Diri!
-
WALHI Sebut Banjir di Jambi sebagai Bencana Ekologis akibat Pembangunan yang Abai Lingkungan
-
Pramono Anung Bahas Peluang Siswa SDN Kalibaru 01 Cilincing Kembali Sekolah Normal Pekan Depan
-
Cuma Boleh Pegang HP 4 Jam, Siswa Sekolah Rakyat: Bosen Banget, Tapi Jadi Fokus Belajar
-
Legislator DPR Minta Perusak Hutan Penyebab Banjir Sumatra Disanksi Pidana
-
Farhan Minta Warga Tak Terprovokasi Ujaran Kebencian Resbob, Polda Jabar Mulai Profiling Akun Pelaku
-
Banjir Jakarta Hari Ini: Pela Mampang dan Cilandak Terendam 60 Cm, Warga Diimbau Waspada