Suara.com - Pemerintah secara tiba-tiba mengeluarkan kebijakan penutupan total sementara sebagian jalur pendakian Gunung Rinjani di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Keputusan yang maju dari jadwal rutin ini diambil demi keselamatan pendaki, namun memberikan dampak ekonomi langsung bagi masyarakat lokal, khususnya para porter dan tracking organisation (TO) yang menggantungkan hidupnya pada aktivitas pendakian.
Penutupan yang tidak terduga ini membuat para pekerja di sektor pariwisata Rinjani tidak memiliki persiapan.
Seorang porter di Sembalun, Riki, pada Minggu (20/7/2025) pagi, menyuarakan keresahan komunitasnya.
“Dampaknya ya karena ini termasuk mendadak ya. Kita tidak ada persiapan dan otomatis ya lebih ke perekonomian sih ya,” kata Riki.
Ia menjelaskan bahwa biasanya penutupan pendakian memiliki jadwal tetap di awal tahun.
Jadwal tersebut memberi mereka waktu untuk mencari pekerjaan alternatif seperti menjadi kuli bangunan atau fokus bertani. Namun, penutupan kali ini membuat rencana mereka berantakan.
“Misalnya jadi kuli bangunan di pulau seberang di Bali atau Sumbawa. Tapi Rinjani buka, mereka menolak kerjaan keluar. Tapi mendadak tutup kan otomatis kebingungan mereka mau kerja di seberang awalnya sudah menolak,” katanya.
Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Yarman, mengonfirmasi bahwa penutupan ini dilakukan setelah beberapa insiden kecelakaan terjadi di jalur pendakian, khususnya di area Pelawangan menuju danau.
Baca Juga: Pendaki Wanita Denmark Jatuh di Gunung Rinjani, Tim SAR Masih Lakukan Evakuasi Libatkan Helikopter!
“Jadi kita sudah tutup. Kalau sampai berapa hari kita juga nunggu informasi selanjutnya,” kata Yarman. “Itu kan beberapa insiden terjadi di jalur itu,” ucapnya, merujuk pada jalur Pelawangan hingga danau yang kini menjadi fokus perbaikan.
Tim dari Balai TNGR telah turun untuk melakukan pendataan dan merencanakan fasilitas pengamanan yang diperlukan. “Tim kami sudah mendata apakah perlu dipasangkan tali atau dipangkas,” kata Yarman.
Meski penutupan ini berat bagi ekonomi mereka, para porter seperti Riki sebenarnya mendukung perbaikan fasilitas keselamatan. Menurutnya, jalur menuju danau memang dikenal ekstrem dan membutuhkan kewaspadaan tinggi dari para pendaki.
“Dari dulu memang kita kasih tau bahwa jalur ke danau itu cukup ekstrim. Harus fokus. Kebanyakan yang ke danau itu turun dari summit. Kalau orang ke summit itu rata-rata subuh dan otomatis kurang tidur, capek,” ujar Riki.
Ia menambahkan bahwa perbaikan jalur dan SOP akan meringankan tugas mereka sebagai pemandu. “Kita akan lebih mudah. Tamu juga akan lebih mudah. Kita sebagai guide tidak lebih ekstra. Selama ini ketika kita turun ke danau itu lebih ekstra karena kita harus jaga mood tamu dan fokus,” katanya.
Sementara itu, ribuan pendaki yang telah memesan tiket dari Juli hingga Desember 2025, yang totalnya mencapai 5.938 pemesanan, tetap dapat melakukan pendakian. Pihak TNGR memberlakukan penyesuaian rute untuk mengakomodasi para pendaki ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Dukung Revisi UU Hak Cipta untuk Lindungi Karya Jurnalistik, AMSI Serahkan Simbol Dukungan Ini
-
Prabowo Setujui Ditjen Pesantren, PDIP Siap 'Perkuat Narasi Patriotisme'
-
Polemik Utang Hingga Dugaan Markup Whoosh, PDIP Tugaskan Fraksi Lakukan Kajian
-
'Skema Mafia' Terbongkar: Rp 40 Miliar Digelontorkan untuk 'Beli' Vonis Lepas Korupsi CPO
-
Akui Sulit Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama, Bareskrim: Dikejar Lari-lari!
-
Bukan Cuma Iklan: 5 Bos Media Bongkar 'Revenue Stream' Ajaib di Era AI
-
Pakar Pidana Tegaskan Polemik Patok Kayu PT WKM Harusnya Tak Jadi Perkara Pidana
-
Kejagung Dalami Jejak Korupsi Chromebook Sampai ke 'Ring 1' Nadiem Makarim
-
Terungkap! Alasan Sebenarnya APBD DKI Jakarta Numpuk Rp14,6 Triliun! Bukan Deposito, Tapi...?
-
Kejati Jakarta Bongkar Skandal LPEI: Negara 'Dibobol' Hampir Rp 1 Triliun