Suara.com - Pelarian salah satu tokoh kunci dalam jaringan perdagangan bayi internasional akhirnya terhenti di gerbang kedatangan Bandara Soekarno-Hatta (Bandara Soetta).
LS (69), seorang wanita yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) perdagangan bayi, tak berkutik saat diamankan setibanya di Bandara Soetta, Tangerang.
Penangkapannya menjadi pukulan telak bagi sindikat yang diduga telah menjual puluhan bayi ke Singapura dan membuka tabir modus operandi mereka yang rapi dan terstruktur.
Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat, yang telah lama memburu LS, berhasil mengendus kepulangannya berkat kerja sama intelijen yang solid dengan pihak imigrasi.
Setelah Polda Jabar mengajukan surat pencekalan, sistem di bandara langsung menandai kedatangan LS, memungkinkan tim kepolisian untuk bergerak cepat.
"Akhirnya LS diamankan di imigrasi dan kita langsung berangkat ke sana, langsung dipimpin oleh Dirreskrimum Polda Jabar," kata Kepala Bidang Humas Polda Jabar, Komisaris Besar Polisi Hendra Rochmawan di Bandung, Senin.
Peran Sentral dan Modus Pemalsuan Dokumen
Penangkapan LS dianggap sebagai sebuah terobosan besar. Menurut Hendra, wanita berusia 69 tahun ini bukanlah pemain biasa.
Ia memegang peran sentral sebagai penghubung langsung antara para agen di Indonesia dengan pihak pembeli atau agensi adopsi ilegal di Singapura, menjadikannya 'otak' atau tokoh vital dalam jaringan ini.
Baca Juga: Pesta Nikah Berujung Maut Anak Dedi Mulyadi Diambil Alih Polda, EO Jadi Target Utama?
"Yang bersangkutan ini mempunyai peran besar terhadap jaringan perdagangan dan penculikan bayi," tegas Hendra.
Dengan tertangkapnya LS, polisi kini memiliki gambaran yang lebih jelas mengenai cara kerja sindikat tersebut.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Barat, Komisaris Besar Polisi Surawan, menjelaskan bahwa sindikat ini beroperasi dengan memalsukan serangkaian dokumen krusial untuk mengelabui petugas dan melegalkan status bayi-bayi yang diperdagangkan. Mereka memalsukan akta kelahiran, Kartu Keluarga (KK), hingga identitas pelaku.
"Dalam akta itu disampaikan bahwa orangtua kandungnya adalah yang ada dalam KK sehingga ini sudah ada unsur pemalsuannya," kata Surawan, mengungkap salah satu modus licik mereka.
Setelah semua dokumen palsu itu siap, bayi-bayi malang tersebut kemudian dibuatkan paspor dan diberangkatkan ke Singapura melalui Jakarta seolah-olah mereka bepergian bersama orang tua kandungnya.
Puluhan Bayi Diduga Jadi Korban
Berita Terkait
-
Pesta Nikah Berujung Maut Anak Dedi Mulyadi Diambil Alih Polda, EO Jadi Target Utama?
-
Nestapa Bayi-Bayi Korban Perdagangan: Menteri PPPA Pastikan Pendampingan dan Perlindungan Hukum
-
Pesta Pernikahan Putra Dedi Mulyadi Tewaskan 3 Orang, Kapolda Jabar: Semua Sudah Sesuai Prosedur
-
Kasus Perdagangan Bayi, HNW Minta Anggaran KemenPPPA Ditingkatkan: Perlidungan Anak Harus Diperkuat
-
Polisi Tewas di Pesta Pernikahan Anak Dedi Mulyadi, Bripka Cecep Sempat Pingsan saat Istirahat
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
-
3 Fakta Perih Usai Timnas Indonesia U-22 Gagal Total di SEA Games 2025
-
CERPEN: Catatan Krisis Demokrasi Negeri Konoha di Meja Kantin
Terkini
-
Terkuak! Motor Anggota Polri Nunggak Cicilan Jadi Pemicu Pengeroyokan Maut 2 Matel di Kalibata
-
Ratusan Rumah Luluh Lantak, Pemkab Agam Membutuhkan 525 Huntara Bagi Korban Banjir
-
Wagub Sumut Apresiasi Bantuan Korban Banjir dan Longsor dari Pemprov Bengkulu
-
Sidang Etik 6 Anggota Yanma Pengeroyok Matel di Kalibata Digelar Pekan Depan, Bakal Dipecat?
-
Menanti Status Bencana Nasional Sumatera sampai Warga Ingin Ajukan Gugatan
-
BGN Optimis, Program Makan Bergizi Gratis Mampu Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi hingga 8 Persen
-
BGN Minta SPPG Tidak Lagi Menggunakan Makanan Buatan Pabrik Pada Program MBG
-
Tak Hanya Ciptakan Lapangan Kerja, Waka BGN Sebut Program MBG Jalan Tol Pengentasan Kemiskinan
-
6 Anggota Yanma Mabes Polri Jadi Tersangka Kasus Tewasnya 2 Debt Collector, Ini Identitasnya
-
Dari OTT ke Jejak Dana Gelap Pilkada: Seberapa Mahal Biaya Kampanye Calon Kepala Daerah?