Suara.com - Abdul Rahman Agu atau akrab disapa Mamay, masih kelelahan saat menjejakkan kaki di kediamannya di Kelurahan Ternate Baru, Manado, pada Minggu (20/7/2025). Ia adalah salah satu korban kapal terbakar Kapal Motor (KM) Barcelona.
Di balik kelelahannya, tersimpan sebuah kisah kepahlawanan yang lahir dari terbakarnya KM Barcelona di tengah lautan.
Kisah Mamay menjadi viral setelah aksi heroiknya menyelamatkan seorang ibu dan balitanya dari tragedi kebakaran KM Barcelona VA di perairan Talise, Minahasa Utara.
Ia bukanlah malaikat bersayap, melainkan seorang manusia biasa yang dihadapkan pada pilihan luar biasa, yaitu menyelamatkan dirinya sendiri atau mengulurkan tangan bagi nyawa lain yang lebih rapuh.
Terombang-ambing di lautan lepas, dengan ransel yang memberatkan punggungnya, Mamay sendiri berada dalam situasi genting. Namun, sebuah teriakan putus asa mengubah segalanya.
"Saat itu ada seorang ibu yang mengaku sudah tak mampu memegang anaknya di lautan," kenang Mamay, suaranya bergetar menahan emosi.
"Ia minta tolong ke saya, dan saya langsung menolong anak itu dengan memegangnya," ujar dia lagi.
Di tengah kekacauan itu, Mamay tidak hanya memberikan topangan fisik. Saat melihat sang balita mulai melemah dan menangis ketakutan, ia melakukan hal yang tak terduga.
Ia tersenyum, mencoba menyalurkan setitik kekuatan dan harapan pada si kecil. Ia terus memberi semangat, membisikkan kata-kata agar anak itu tetap kuat bertahan.
Baca Juga: Kemenhub: Semua Manifes KM Barcelona V Berhasil Ditemukan
Dalam momen yang menentukan antara hidup dan mati itu, naluri modern Mamay mengambil alih.
Ia mengeluarkan ponselnya dan nekat melakukan siaran langsung (live) di media sosial. Tujuannya hanya satu, yaitu agar dunia tahu dan pertolongan segera datang.
"Ponsel itu sempat jatuh ke laut," ceritanya.
"Tapi anehnya tidak rusak," kata dia lagi.
Ponsel itu menjadi saksi bisu perjuangannya, sebuah suar digital yang dikirim dari tengah samudra.
Aksi heroik Mamay menjadi cahaya di tengah duka mendalam yang menyelimuti tragedi KM Barcelona.
Tag
Berita Terkait
-
Kemenhub: Semua Manifes KM Barcelona V Berhasil Ditemukan
-
Korban Tewas KM Barcelona V Terbakar Bertambah, 2 Jenazah Belum Teridentifikas
-
Kronologi KM Barcelona Terbakar di Laut Talise: Jeritan Penumpang dan Aksi Heroik Nelayan
-
Masih Asap dan Rawan, Ini 4 Alasan Basarnas Belum Bisa Akses Bangkai KM Barcelona V
-
5 Fakta Terbaru Tragedi KM Barcelona, Korban Tewas Bertambah
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 5 Sepatu Lari Rp300 Ribuan di Sports Station, Promo Akhir Tahun
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
27 Sampel Kayu Jadi Kunci: Bareskrim Sisir Hulu Sungai Garoga, Jejak PT TBS Terendus di Banjir Sumut
-
Kerugian Negara Ditaksir Rp2,1 T, Nadiem Cs Segera Jalani Persidangan
-
Gebrakan KemenHAM di Musrenbang 2025: Pembangunan Wajib Berbasis HAM, Tak Cuma Kejar Angka
-
LBH PBNU 'Sentil' Gus Nadir: Marwah Apa Jika Syuriah Cacat Prosedur dan Abaikan Kiai Sepuh?
-
Tok! DPR Sahkan Prolegnas Prioritas 2026: Enam RUU Dicabut, RUU Penyadapan Masuk Daftar
-
Sentil Ulah Bupati Aceh Selatan Umrah Saat Bencana, Puan: Harusnya Kepala Daerah Punya Empati
-
Bencana Sumatra: Pengamat Sebut Menhut Terdahulu Perlu Diperiksa, Termasuk Zulhas
-
Habiburokhman: Polisi Harus Usut Soal Hasutan Aksi Rusuh Pakai Bahan Peledak 10 Desember
-
Gerindra Soal Wacana Pemecatan Bupati Aceh Selatan: Kita Serah ke DPRD
-
Mensos Akui Masih Ada Daerah Terisolasi di Sumatra, Tapi Pasokan Logistik Mulai Teratasi