Suara.com - Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto akhirnya meresmikan operasional Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.
Keberadaan koperasi tersebut diproyeksikan untuk memotong jalur tengkulak dan membuka hampir setengah juta lapangan kerja baru di seluruh pelosok Indonesia.
Tenaga Ahli Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Fithra Faisal, menjelaskan bahwa Kopdes Merah Putih adalah realisasi konkret dari Asta Cita Presiden Prabowo, yang menempatkan kemandirian dan pemerataan ekonomi sebagai fondasi kemerdekaan sejati bangsa.
"Presiden konsisten. Program-programnya sejalan dengan Asta Cita, membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan," kata Fithra melalui keterangan tertulis, Selasa (22/7/2025).
Menurut Fithra, Kopdes Merah Putih bukan sekadar badan usaha biasa.
Program ini dirancang sebagai motor penggerak ekonomi inklusif yang filosofinya sejalan dengan konsep development as freedom (pembangunan sebagai kebebasan) dari ekonom peraih Nobel, Amartya Sen.
Konsep ini menekankan bahwa pembangunan sejati adalah tentang memperluas kebebasan nyata yang dinikmati masyarakat, bukan hanya mengejar angka pertumbuhan ekonomi.
Kebebasan ini mencakup terbebas dari kemiskinan, kelaparan, dan keterbatasan dalam mencapai tujuan hidup.
Dengan pendekatan ini, pembangunan tidak lagi bersifat top-down (dari atas ke bawah), melainkan bottom-up (dari bawah ke atas), di mana masyarakat menjadi aktor utama.
Baca Juga: Hantu Korupsi Era Orba Bangkit? Proyek Koperasi Merah Putih Berpotensi Jadi Bancakan Rp4,8 Triliun!
"Makanya, itu jadi ekonomi yang inklusif dan ekonomi yang merdeka tadi," ujar Fithra.
Fithra menyoroti masalah klasik yang selama ini menjerat petani dan nelayan, yakni rendahnya nilai tukar produk mereka akibat tekanan untuk menjual hasil panen atau tangkapan secepatnya.
“Kalau kita lihat realitas sehari-hari, khususnya petani, nilai tukar mereka sangat rendah. Kenapa? Karena saat panen, mereka terpaksa langsung menjual hasilnya. Kalau tidak segera dijual, akan busuk. Akibatnya, pendapatan rendah dan produktivitas tidak optimal,” ujar Fithra.
Di sinilah Kopdes Merah Putih berperan strategis.
Koperasi ini akan menyediakan infrastruktur krusial seperti gudang penyimpanan, cold storage untuk hasil laut, dan fasilitas logistik modern.
Dengan fasilitas ini, petani dan nelayan dapat menyimpan produk mereka lebih lama untuk dijual saat harga lebih baik, sehingga meningkatkan nilai tambah secara signifikan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
Terkini
-
Dua Begal Bersenpi Diamuk Massa di Tambora, Warga Ikut Terluka Kena Pantulan Peluru!
-
Sambangi Kantor BPK, Dedi Mulyadi Cek Alur Kas Pemprov Jabar Sudah Benar atau Tidak
-
Ganti Dana Otsus, Walkot Sabang Usul Legalkan Ganja di Aceh: Kalau di Sini Dijual Pasti Laku Keras
-
Sudah Lama Jadi Tersangka, KPK Panggil Sekjen DPR RI Indra Iskandar Kasus Korupsi Rumah Jabatan
-
Dor...! Lepaskan Tembakan saat Diamuk Warga di Tambora, 2 Pelaku Begal Senpi Kritis
-
Krisis Lahan, 11 TPU di Jakarta Ini Masih Terima Pembuatan Makam Baru
-
Dikira Dilempar Batu, Rumah Warga di Cengkareng Jakbar Terkena Peluru Nyasar
-
Menkeu Purbaya Bilang Rugi Simpan di Giro, KDM: Tidak Mungkin Juga Kan Pemda Nyimpan Uang di Kasur
-
Pakar Sebut Wacana Prabowo Prioritaskan Bahasa Portugis di Sekolah Politis: Kepentingan Relasi Aja
-
Berstatus Tersangka, KPK Kembali Periksa Sekjen DPR Indra Iskandar, Bakal Ditahan?