Komitmen ini menjadi penegas bahwa semangat perlawanan Slank tidak terikat pada rezim tertentu, melainkan pada ketidakadilan itu sendiri.
Mahfud MD pun mengamini keresahan tersebut. Ia menyoroti betapa sulitnya memberantas korupsi dari dalam, di mana banyak orang baik yang terjebak dalam sistem korup ketika masuk ke dalam pemerintahan.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu juga menekankan bahwa akar masalah yang lebih dalam, seperti ketimpangan penguasaan lahan dan kekayaan, harus segera diatasi.
Menurutnya, solusi fundamental untuk bangsa ini sudah jelas: prioritas untuk menyelamatkan bangsa adalah menegakkan hukum dan keadilan.
Pernyataan Mahfud seolah menjadi penegasan atas apa yang Slank suarakan selama lebih dari tiga dekade. Lagu-lagu mereka telah menjadi arsip hidup yang merekam denyut nadi sosial-politik negeri ini.
Seperti yang diungkapkan Bimbim, "lagu-lagu Slank mencatat sejarah Indonesia dan perkembangannya.".
Perjuangan Slank keluar dari jerat narkoba yang juga dibahas dalam perbincangan itu, disebut Mahfud sebagai bukti nyata dari prinsip yang mereka usung.
Mahfud MD menyebut perjuangan Slank keluar dari narkoba sebagai contoh nyata revolusi mental. Transformasi personal ini semakin mengukuhkan kredibilitas mereka sebagai musisi yang tak hanya pandai bicara, tetapi juga menjalani langsung proses 'reformasi' dari dalam diri.
Baca Juga: Ivanka Slank: Kisruh Hak Cipta Penyanyi vs Pencipta Lagu Itu Gegara Undang-Undang yang Gak Jelas!
Berita Terkait
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Sejarah Panjang Gudang Garam yang Kini Dihantam Isu PHK Massal Pekerja
-
Pengamat Intelijen: Kinerja Listyo Sigit Bagus tapi Tetap Harus Diganti, Ini Alasannya
-
Terungkap! Rontgen Gigi Hingga Tato Bantu Identifikasi WNA Korban Helikopter Kalsel
-
Misteri Dosen UPI Hilang Terpecahkan: Ditemukan di Lembang dengan Kondisi Memprihatinkan
-
Dugaan Badai PHK Gudang Garam, Benarkah Tanda-tanda Keruntuhan Industri Kretek?
-
Israel Bunuh 15 Jurnalis Palestina Sepanjang Agustus 2025, PJS Ungkap Deretan Pelanggaran Berat
-
Mengenal Tuntutan 17+8 yang Sukses Bikin DPR Pangkas Fasilitas Mewah
-
IPI: Desakan Pencopotan Kapolri Tak Relevan, Prabowo Butuh Listyo Sigit Jaga Stabilitas
-
Arie Total Politik Jengkel Lihat Ulah Jerome Polin saat Demo: Jangan Nyari Heroiknya Doang!
-
Sekarang 'Cuma' Dapat Rp65,5 Juta Per Bulan, Berapa Perbandingan Gaji DPR yang Dulu?