Suara.com - Polisi mengungkap temuan baru terkait kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri RI, Arya Daru Pangayunan (39).
Berdasar rekaman CCTV, Arya Daru ternyata sempat berada di rooftop lantai 12 Gedung Kementerian Luar Negeri selama lebih dari satu jam pada malam sebelum ia ditemukan tewas.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan, momen itu terekam pada 7 Juli 2025 malam. Dalam rekaman, Arya Daru terlihat naik ke rooftop sambil membawa dua tas.
“Diduga pada tanggal 7 Juli 2025, sekitar pukul 21.43 hingga 23.09, korban berada di rooftop lantai 12 Gedung Kemenlu. Sekitar 1 jam 26 menit,” kata Ade Ary di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (24/7/2025).
Namun saat turun, Ade Ary menyebut tas tersebut tidak lagi terlihat dibawa Arya Daru.
“Korban naik membawa tas gendong dan tas belanja. Tapi saat turun, tas-tas itu tidak lagi terlihat dibawa,” lanjutnya.
Penyelidik, kata Ade Ary, hingga saat ini masih mendalami rekaman tersebut dengan mencocokkan berbagai fakta lain. Termasuk memeriksa isi tas yang sempat ditinggal Arya Daru di rooftop tersebut.
“Masih terus dikumpulkan fakta-fakta dan dicocokkan, termasuk kesesuaian data digital dan keterangan saksi,” ujarnya.
Dalam perkara ini penyelidik Polda Metro Jaya total telah menyita 20 titik rekaman CCTV. Termasuk yang berada di sekitar indekos Arya Daru di kawasan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat.
Baca Juga: Di Balik Keheningan Polisi dalam Kasus Diplomat Tewas Terlakban, Hadapi Dilema Motif?
Dalam rekaman CCTV di indekos itu, Arya Daru sempat terlihat keluar dari kamar dan membawa kantong keresek hitam sekitar pukul 23.24 WIB pada 7 Juli 2025.
Beberapa menit kemudian ia kembali masuk ke kamar. Ini merupakan momen terakhir Arya Daru terlihat hidup sebelum ditemukan tewas pagi harinya dalam kondisi kepala terbungkus plastik dan lakban.
Berita Terkait
-
15 Orang Saksi Kematian Diplomat Arya Daru Pangayunan
-
Misteri Lakban di Kasus Diplomat Kemlu Tewas Terkuak: Wajah Arya Daru Ternyata Terbungkus Plastik!
-
Kasus Diplomat Terlilit Lakban: Ahli Duga Ada Hal 'Memalukan' yang Disembunyikan Polisi?
-
Sudah Offside, Kriminolog Semprot Kompolnas yang Ikut Campur di Kasus Kematian Diplomat Arya
-
Di Balik Keheningan Polisi dalam Kasus Diplomat Tewas Terlakban, Hadapi Dilema Motif?
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Hadiri Final Soekarno Cup 2025 di Bali, Megawati Sampaikan Pesan Anak Muda Harus Dibina
-
Polisi Bongkar Perusak Kebun Teh Pangalengan Bandung, Anggota DPR Acungi Jempol: Harus Diusut Tuntas
-
Tragedi Kalibata Jadi Alarm: Polisi Ingatkan Penagihan Paksa Kendaraan di Jalan Tak Dibenarkan!
-
Bicara Soal Pencopotan Gus Yahya, Cholil Nafis: Bukan Soal Tambang, Tapi Indikasi Penetrasi Zionis
-
Tinjau Lokasi Pengungsian Langkat, Prabowo Pastikan Terus Pantau Pemulihan Bencana di Sumut
-
Trauma Usai Jadi Korban Amukan Matel! Kapolda Bantu Modal hingga Jamin Keamanan Pedagang Kalibata
-
Rapat Harian Gabungan Syuriyah-Tanfidziyah NU Putuskan Reposisi Pengurus, M Nuh Jadi Katib Aam
-
Pakar UIKA Dukung Anies Desak Status Bencana Nasional untuk Aceh dan Sumatera
-
BNI Raih Apresiasi Kementerian UMKM Dorong Pelaku Usaha Tembus Pasar Global
-
BNI Dorong Digitalisasi dan Transparansi Rantai Pasok FMCG