PWI-LS merupakan ormas yang vokal menentang dan meragukan klaim bahwa klan Ba'Alawi atau kelompok marga habaib dari Yaman, seperti Shihab, Assegaf, Alatas, dll adalah keturunan langsung Nabi Muhammad SAW.
Mereka menganggap klaim ini perlu diuji ulang secara ilmiah dan historis. Penolakan terhadap tabligh akbar yang diisi oleh Habib Rizieq Shihab, yang merupakan seorang habib dari klan Ba'Alawi, adalah manifestasi dari sikap ideologis mereka.
Di sisi lain, FPI dan para pendukungnya memandang para habaib sebagai zuriah (keturunan) Nabi yang harus dihormati dan dimuliakan.
Penolakan dan upaya pembubaran pengajian yang diisi oleh seorang habib dianggap sebagai bentuk penghinaan dan serangan terhadap ulama.
Perbedaan pandangan yang fundamental inilah yang menciptakan jurang pemisah dan menyulut api permusuhan di tingkat akar rumput.
Perdebatan yang seharusnya berada di ranah diskusi keilmuan dan dialog yang sehat, tumpah ke jalan dan mengancam kerukunan sosial.
Kejadian ini menjadi pengingat bagi semua pihak, baik tokoh agama, pimpinan ormas, maupun masyarakat umum, akan pentingnya mengedepankan kepala dingin, dialog, dan saling menahan diri.
Kekerasan tidak akan pernah menjadi solusi untuk menyelesaikan perbedaan keyakinan atau pandangan sejarah.
Bagaimana menurut Anda?
Baca Juga: 5 Momen Mencekam Bentrok FPI di Pemalang: Dari Teriakan Takbir Hingga Hujan Batu
Apakah penggunaan kekuatan massa untuk menyuarakan penolakan dapat dibenarkan?
Atau haruskah semua pihak kembali ke meja dialog untuk menyelesaikan perbedaan?
Sampaikan pendapat Anda di kolom komentar di bawah ini.
Berita Terkait
-
5 Momen Mencekam Bentrok FPI di Pemalang: Dari Teriakan Takbir Hingga Hujan Batu
-
Tabligh Akbar Habib Rizieq Berdarah di Pemalang: FPI Tuding Polisi Sengaja Jebak?
-
'Massa Putih Kejar Massa Hitam', Saksi Mata Ungkap Horor 15 Menit Bentrok Ceramah Rizieq Shihab
-
Siapa PWI-LS? Benarkah Ormas Penantang FPI & Hegemoni Nasab Ba'Alawi
-
Korban dari PWI-LS Lebih Banyak, Siapakah Dalang di Balik Bentrokan Acara Habib Rizieq di Pemalang?
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
-
Sepanjang Semester I 2025, Perusahaan BUMN Lakukan Pemborosan Berjamaah Senilai Rp63,75 Triliun
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
Terkini
-
Mahfud MD Soroti 1.038 Penahanan Aktivis Pasca-Demo Agustus, Desak Kapolri Lakukan Penyisiran Ulang
-
Aceh Masih Gelap Pascabencana, DPR Desak ESDM Percepat Pemulihan Listrik
-
Otto Hasibuan Heran: Masyarakat Benci Polri, Tapi Orang Ramai Rela Bayar Demi Jadi Polisi
-
Mobil Berstiker BGN Tabrak Sekolah di Cilincing, 19 Siswa Jadi Korban, Polisi Dalami Motif Sopir
-
Update Bencana Sumatera 11 Desember: 971 Orang Meninggal, 255 Hilang
-
Pemulihan Psikososial di Sumatra, Lebih Dari 50 Persen Siswa Masih Alami Sedih dan Cemas
-
Pramono Anung Pastikan Perawatan Korban Mobil Terabas Pagar SD di Cilincing Ditanggung Pemprov
-
Pramono Anung: 21 Orang Jadi Korban Imbas Mobil Terabas Pagar SD di Cilincing
-
KPK Tetapkan Tersangka Usai OTT Bupati Lampung Tengah, Amankan Uang dan Emas
-
Barisan Siswa SDN Kalibaru 01 Diseruduk Mobil, 20 Korban Terluka