Suara.com - Polemik tuduhan ijazah palsu yang menyasar Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, memasuki babak baru yang sangat krusial. Polda Metro Jaya secara resmi membenarkan telah melakukan penyitaan terhadap ijazah asli tingkat SMA dan Sarjana (S1) milik Jokowi.
Langkah penyitaan ini diambil bukan tanpa alasan. Dokumen-dokumen fundamental tersebut akan dibawa ke laboratorium forensik untuk diuji secara ilmiah, sebuah langkah tegas untuk membuktikan keasliannya dan menjawab semua tudingan yang selama ini beredar.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, mengonfirmasi langkah penyitaan yang dilakukan oleh penyidik Subdirektorat Keamanan Negara (Kamneg).
"Kami sudah konfirmasi ke Subdit Kamneg, selaku penyidik bahwa benar, penyidik telah melakukan penyitaan terhadap ijazah S1 dan SMA," kata Kombes Ade Ary dilansir dari Antara, Kamis 24 Juli 2025.
Ia menjelaskan, tujuan utama dari penyitaan ini adalah untuk kepentingan pemeriksaan mendalam di laboratorium forensik.
"Penyitaan ijazah tersebut bertujuan untuk kepentingan pemeriksaan atau pengujian di laboratorium forensik dalam tahap penyidikan," tegasnya.
Konfirmasi tidak hanya datang dari pihak kepolisian. Joko Widodo sendiri angkat bicara usai menjalani pemeriksaan di Mako 2 Polresta Surakarta, Solo, pada Rabu. Ia membenarkan bahwa kedua ijazahnya telah disita oleh penyidik.
"Penyitaan sudah dilakukan untuk ijazah S1 dan SMA oleh penyidik," kata Jokowi.
Dalam pemeriksaan tersebut, Jokowi mengaku dicecar sebanyak 45 pertanyaan. Ia merinci, 35 pertanyaan merupakan pengulangan dari pemeriksaan sebelumnya, sementara 10 lainnya adalah pertanyaan baru.
Baca Juga: Ijazah Jokowi Akan Diperlakukan Seperti Ini Oleh Polisi
"Saya jawab sesuai dengan yang saya tahu dan apa yang terjadi," ujarnya, seraya menegaskan bahwa ia akan menghormati dan mengikuti seluruh proses hukum yang sedang berjalan.
Berita Terkait
-
Ijazah Jokowi Akan Diperlakukan Seperti Ini Oleh Polisi
-
Tembak Jokowi, Bidik Prabowo-Gibran? Silfester Bongkar Motif Aneh di Balik Isu Ijazah Palsu
-
Dicecar 46 Pertanyaan, Silfester Matutina Semprot Roy Suryo: Jokowi Sudah Selesai, Mau Apa Lagi?
-
Jawab Tantangan Roy Suryo, Ini yang Dilakukan Polisi Usai Sita Ijazah Asli Jokowi
-
Ijazah Jokowi Sudah di Tangan Polisi, Diuji di Laboratorium Forensik
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Mensos Sebut Donasi Bencana Boleh Disalurkan Dulu, Izin dan Laporan Menyusul
-
Usai dari Pakistan, Prabowo Lanjut Lawatan ke Moscow, Bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin
-
Tragedi Terra Drone: Kenapa 22 Karyawan Tewas? Mendagri Siapkan Solusi Aturan Baru
-
Solidaritas Nasional Menyala, Bantuan Kemanusiaan untuk Sumatra Tembus 500 Ton
-
Nestapa Korban Tewas di Kebakaran Kantor Drone, KemenPPPA Soroti Perlindungan Pekerja Hamil
-
Ketua DPD RI Soal Bencana Sumatera Masih Tutup Keran Bantuan Asing: Bangsa Kita Masih Mampu
-
Kebakaran Gedung Terra Drone Jadi Alarm, Mendagri Panggil Kepala Daerah Bahas Izin Bangunan
-
Geger PBNU: Klaim Restu Ma'ruf Amin Dibantah Keras Keluarga, Siapa yang Sah?
-
Respons Gerakan 'Patungan Beli Hutan', Ketua DPD RI: Itu Sebenarnya Pesan Kepada Negara
-
Satpol PP Tindak Rumah Makan dan Tempat Pemotongan Anjing di Jakarta Timur