Suara.com - Genderang perebutan kursi Ketua Umum Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) mulai ditabuh. Nama politisi Gerindra yang juga keponakan Presiden Prabowo Subianto, Rahayu Saraswati, kini didorong maju sebagai calon kuat dalam Kongres Pemuda yang akan digelar Oktober mendatang.
Dukungan kuat dari DPD KNPI DKI Jakarta ini memicu spekulasi politik, terutama karena muncul di tengah wacana KNPI yang gencar mendorong pembentukan Kementerian Pemuda terpisah dari Kemenpora.
Ketua DPD KNPI DKI Jakarta, Ronny Bara, secara terbuka menyatakan dukungannya untuk Saraswati. Menurutnya, rekam jejak Saraswati di dunia politik dan aktivisme kepemudaan menjadikannya figur yang paling tepat untuk memimpin organisasi pemuda terbesar di Indonesia.
"Kombinasi pengalaman legislatif, aktivisme sosial, aktivisme kepemudaan dan semangat kebangsaan yang dimiliki Mba Saras, menjadikan beliau sosok yang tepat untuk memimpin KNPI ke depan," kata Ronny kepada wartawan, Jumat (25/7/2025).
Ronny optimis, kehadiran Saraswati bisa menjadi titik balik untuk menyatukan kembali KNPI yang sempat terpecah. "Kehadiran Mba Saras bisa menjadi titik balik konsolidasi nasional, kita berharap KNPI kembali menjadi rumah besar pemuda yang bersatu," ujarnya.
Momen pencalonan Saraswati ini dinilai sangat strategis. Pasalnya, KNPI baru saja menyuarakan usulan pemisahan urusan kepemudaan dari olahraga dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimpurnas) di Palangkaraya beberapa waktu lalu.
Jika usulan pembentukan Kementerian Pemuda ini disetujui pemerintah, posisi Ketua Umum DPP KNPI akan menjadi sangat strategis dan berpengaruh. Mendorong figur yang memiliki kedekatan langsung dengan lingkaran kekuasaan Istana dinilai sebagai langkah politik untuk memastikan KNPI memiliki 'kursi' dalam perumusan kebijakan kepemudaan di level kementerian.
Minta Pisah dari Kemenpora
Dalam Rapimpurnas KNPI pada awal Juli 2025, Ketua Umum DPP KNPI saat ini, M. Ryano Panjaitan, menegaskan bahwa tantangan pemuda ke depan sangat kompleks sehingga membutuhkan kementerian khusus.
Baca Juga: Ultimatum Menteri Budi Arie untuk 80 Ribu Koperasi Bentukan Prabowo: Jangan Cuma Jadi Papan Nama!
“Sudah saatnya urusan kepemudaan mendapatkan perhatian khusus tanpa harus berbagi fokus dengan sektor olahraga,” ujar Ryano saat itu.
Ia menyoroti pentingnya penguasaan teknologi dan ekonomi bagi generasi muda untuk bisa bersaing di tingkat global.
Ronny Bara dari KNPI DKI menutup pernyataannya dengan menegaskan bahwa tantangan zaman ke depan, mulai dari teknologi hingga geopolitik, membutuhkan pemimpin KNPI yang visioner.
"KNPI harus dipimpin oleh figur tidak hanya punya visi besar, tapi juga bisa menyatukan potensi pemuda untuk siap bersaing," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Jejak Korupsi Riza Chalid Sampai ke Bankir, Kejagung Periksa 7 Saksi Maraton
-
'Tidak Dikunci, tapi Juga Tidak Dipermudah,' Dilema MPR Sikapi Wacana Amandemen UUD 1945
-
Lisa Mariana Sumringah Tak Ditahan Polisi Usai Diperiksa Sebagai Tersangka: Aku Bisa Beraktivitas!
-
Menhut Klaim Karhutla Turun Signifikan di Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo, Ini Kuncinya
-
'Apa Hebatnya Soeharto?' Sentilan Keras Politisi PDIP Soal Pemberian Gelar Pahlawan
-
Efek Jera Tak Mempan, DKI Jakarta Pilih 'Malu-maluin' Pembakar Sampah di Medsos
-
Menas Erwin Diduga 'Sunat' Uang Suap, Dipakai untuk Beli Rumah Pembalap Faryd Sungkar
-
RDF Plant Rorotan, Solusi Pengelolaan Sampah Ramah Lingkungan
-
KPK Cecar Eks Dirjen Perkebunan Kementan Soal Pengadaan Asam Semut
-
Buka Lahan Ilegal di Kawasan Konservasi Hutan, Wanita Ini Terancam 11 Tahun Bui