Suara.com - Thailand mengutuk keras serangan Kamboja terhadap kedaulatannya dan hukum internasional. Serta menyatakan akan meningkatkan langkah-langkah pertahanan diri jika serangan bersenjata terhadap wilayahnya tidak segera dihentikan.
“Pemerintah Kerajaan Thailand mendesak Kamboja untuk bertanggung jawab atas insiden yang telah terjadi, menghentikan serangan terhadap sasaran sipil maupun militer, serta menghentikan segala tindakan yang melanggar kedaulatan Thailand," demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Thailand.
"Pemerintah Kerajaan Thailand siap memperkuat langkah-langkah pertahanan diri jika Kamboja terus melakukan serangan bersenjata dan pelanggaran terhadap kedaulatan Thailand, sesuai dengan hukum dan prinsip-prinsip internasional,” tambah kementerian tersebut.
Mengingat seriusnya situasi akibat “tindakan yang disengaja dan terencana” oleh Kamboja terhadap Thailand, pemerintah Thailand memutuskan untuk menurunkan tingkat hubungan diplomatik dengan Kamboja dan menarik duta besarnya dari negara tetangga tersebut. Thailand juga meminta Kamboja melakukan hal yang sama, sebagaimana tercantum dalam pernyataan itu.
“Pemerintah Kerajaan Thailand mendesak Kamboja untuk menghentikan tindakan berulang yang merupakan pelanggaran berat terhadap hukum internasional. Tindakan seperti ini bertentangan dengan prinsip hubungan bertetangga yang baik dan itikad baik, serta akan merusak reputasi dan kredibilitas Kamboja di mata dunia,” kata kementerian tersebut.
Sengketa berkepanjangan antara Thailand dan Kamboja terkait Candi Preah Vihear abad ke-11, yang merupakan situs warisan dunia UNESCO, memanas secara dramatis.
Setelah berminggu-minggu terjadi ketegangan akibat insiden ranjau darat dan saling mengusir diplomat, serangan artileri berat dan roket dilaporkan terjadi di sekitar kawasan perbatasan dekat candi.
Al Jazeera melaporkan, mengutip Kementerian Kesehatan Thailand, bahwa pengeboman dan penembakan telah menewaskan sedikitnya 11 warga sipil dan seorang tentara di wilayah Thailand.
Otoritas di empat provinsi Thailand yang berbatasan langsung dengan Kamboja telah mengumumkan evakuasi warga seiring meningkatnya eskalasi, menurut laporan surat kabar The Nation.
Baca Juga: Perang Meletus, DPR Uji Nyali Prabowo jadi Pendamai Konflik Thailand vs Kamboja, Berani?
Pesan Damai dari Indonesia
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia meyakini Thailand dan Kamboja akan menyelesaikan ketegangan pasca bentrokan di wilayah perbatasan dengan cara-cara damai.
“Kami yakin sebagai negara yang bertetangga, kedua negara akan kembali ke cara-cara damai untuk menyelesaikan perbedaan mereka, sejalan dengan prinsip-prinsip yang tercermin dalam Piagam ASEAN dan Traktat Persahabatan dan Kerja Sama,” tulis Kemlu melalui platform X, Jumat 25 Juli 2025.
Kemlu menegaskan bahwa Indonesia mengikuti secara seksama perkembangan di perbatasan Thailand dan Kamboja, serta terus memantau keselamatan Warga Negara Indonesia (WNI) yang terdampak.
“Pemerintah Republik Indonesia juga terus memantau keselamatan dan keberadaan warga negara Indonesia yang tinggal di daerah terdampak,” tambahnya.
Sebelumnya pada Kamis (24/7), Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Bangkok, Thailand, mengimbau WNI di negara itu untuk mencermati perkembangan kondisi keamanan di tengah eskalasi kondisi keamanan di perbatasan Thailand dan Kamboja.
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
Terkini
-
Sandra Dewi Menyerah? Terungkap Alasan Tunduk di Balik Pencabutan Gugatan Aset Korupsi Timah
-
Eks Jubir Gus Dur Sentil Kejagung: Prestasi Rp13 T Jadi Lelucon, Loyalis Jokowi Tak Tersentuh?
-
Cak Imin Soroti Gurita Bisnis Indomaret dan Alfamart: Membunuh Ekonomi Rakyat di Desa
-
Berani Tembaki Polisi dan Warga! Komplotan Curanmor Sadis Asal Lampung Ditangkap di Bekasi
-
Gibran Pilih Mancing Lele di Bekasi, Disindir Keras Politisi PKB: Lebih Baik dari Bung Hatta?
-
Fakta Viral Bakso Babi di Bantul, Warga Muslim Terkecoh Penjual Dianggap Tak Transparan
-
Sosok Dini Yuliani, Istri Bupati Purwakarta yang Meninggal Dunia Hari Ini
-
Heboh Rocky Gerung Plesetkan Lirik "Anak Sekecil itu Disuruh jadi Wapres", Iwan Fals Panik: Cukup!
-
Dana Publik Terancam? KPK Selidiki Dugaan Mark-Up Proyek Kereta Cepat Whoosh, DPR Mendukung
-
Said Didu ke Prabowo: Ciut Bentuk Komite Reformasi Polri Usai Ketemu Jokowi?