Suara.com - Pakar Telamtika Roy Suryo terang-terangan menanggap kehadiran Jokowi ke acara reuni angkatan 80 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) tak lebih dari sekadar panggung sandiwara yang gagal total.
Bukannya meredam isu, bagi Roy Suryo, manuver Jokowi datang ke almamaternya justru melahirkan lebih banyak kejanggalan yang semakin menguatkan hipotesisnya.
Ia dengan sinis menyoroti setiap detail kunjungan tersebut, mengubah momen nostalgia menjadi arena pembuktian yang menurutnya penuh kepalsuan.
“Hal itu tidak berarti apa-apa. Toh dia datang masih laksana pejabat, bukan alumnus. Bajunya beda. Hanya datang singkat di Fakultas Kehutanan, bukan di acara intinya di Wanagama seperti yang lain-lainnya,” bebernya dikutip pada Sabtu (26/7/2025).
Roy Suryo bahkan menuding Jokowi telah melakukan tindakan tak etis dengan mempermalukan salah satu nama yang disebutnya sebagai teman kuliah, Jambrung Saksono, di depan publik.
“Sangat tidak bagus mempermalukan orang (Jambrung Saksono) yang katanya tidak lulus sampai delapan kali kuliah Matematika dengan dosen saat itu Pak Daliyo, di depan umum begitu,” tegas Roy.
Upaya Jokowi untuk meyakinkan publik dengan menceritakan detail masa kuliahnya, seperti nama dosen penguji skripsi hingga teman-teman KKN, justru dianggap Roy sebagai sebuah keanehan.
“Dia berusaha keras meyakinkan bahwa diuji oleh dosen penguji skripsi itu di depan rekan-rekannya sendiri. Buat apa? Kan aneh malah,” sindir mantan Menpora ini.
“Dia juga berusaha cerita nama-nama teman saat KKN: Yohana (Hukum), Lience (Biologi), almarhum Eko (Geodesi), dan sebagainya. Tapi tanpa bukti, hanya narasi saja, tidak ada nilainya.”
Baca Juga: Dokter Tifa Sindir Jokowi Hadiri Reuni UGM: Kasihan Banyak Orang Harus Tanggung Dosa Jariyah
Pukulan telak, menurut versi Roy Suryo, adalah ketika Jokowi kembali menyebut nama Ir. Kasmudjo sebagai dosen pembimbingnya. Sebuah klaim yang menurut Roy sudah lama dimentahkan.
“Masih keukeuh menyatakan bahwa Ir. Kasmudjo adalah dosen pembimbingnya, padahal Pak Kasmudjo sudah jelas membantah, baik selaku dospem skripsi maupun dospem akademik,” ucapnya.
Kehadiran fisik Jokowi di UGM sama sekali tidak menggoyahkan keyakinannya. Baginya, bukti otentik jauh lebih berharga dari sekadar seremoni.
“Jadi ‘kunjungan’ tadi tidak mengubah apa pun hasil hipotesis sebelumnya. Skripsi 99,9 persen palsu, tidak akan bisa terbit ijazah asli,” pungkasnya.
Kasus Naik Penyidikan
Sebelumnya, Kabid Humas Kombes Ade Ary Syam Indradi, dari enam laporan polisi yang masuk, tiga di antaranya telah ditemukan unsur pidana dan resmi ditingkatkan dari penyelidikan ke tahap penyidikan.
Berita Terkait
-
Dokter Tifa Sindir Jokowi Hadiri Reuni UGM: Kasihan Banyak Orang Harus Tanggung Dosa Jariyah
-
Akal Bulus Dibongkar KPK, Ridwan Kamil Catut Nama Pegawai Demi Samarkan Kepemilikan Kendaraan
-
Luapkan Uneg-uneg! Gibran: Saya Bahas Kemenyan Ribut, AI Ribut, Apa Salahnya?
-
Heboh Umpatan 'Brengsek' Prabowo Gegara Tak Disediakan Kopi, Cak Imin Kepergok Nyengir!
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Benarkah Sakit Hati Ditegur Jadi Motif Siswi SD Bunuh Ibu Kandung di Medan?
-
Dishub Ungkap Kondisi Mobil SPPG Penabrak Puluhan Siswa di Cilincing
-
Bencana Sumatera Disebut Bukan Sekadar Alam, Tapi 'Bencana Pejabat' dan Beban Bagi Prabowo
-
Pengamat Ungkap Untung-Rugi Jika Bulog dan Bapanas Disatukan
-
Stabilkan Harga Jelang Nataru, Pemprov DKI Kirim 15 Ton Pangan ke Kepulauan Seribu
-
Penembakan Petani di Bengkulu: Polisi Preteli Pasal Pembunuhan dan Dugaan Suap Miras
-
ESDM Buka Peluang Alihkan Subsidi LPG ke DME, Defisit 8,6 Juta Ton Jadi Sorotan
-
Kengerian di Kalibata! Amukan Matel Hanguskan Puluhan Kios, Pedagang Ini Nyaris Terbakar
-
Soal Insiden SDN 01 Kalibaru, Sudinhub Sebut SPPG Lakukan Pelanggaran Fatal
-
Kebakaran Terra Drone: Pemilik Bangunan Bakal Diperiksa, Tersangka Bertambah?