Suara.com - Pihak Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) buka suara dan menyampaikan perkembangan perihal penanganan kasus kekerasan seksual yang diduga melibatkan salah satu Guru Besar.
Melalui keterangan video, Juru bicara Unsoed, Mite Setiansah menyampaikan, tim satgas dari Universitas Jenderal Soedirman sudah melakukan serangkaian upaya intensif dan hati-hati sejak menerima laporan.
Upaya tersebut dilakukan mulai dari klarifikasi kepada pihak pelapor dan terlapor.
"Melakukan klarifikasi dengan memanggil pelapor, terlapor dan juga beberapa saksi yang relevan sampai akhirnya diharapkan kesimpulan maupun data yang diperoleh bisa betul-betul valid," kata Mite dikutip Senin (28/7/2025).
Mite memastikan pihak kampus telah melakukan serangkaian upaya yang berfokus untuk melindungi pelapor.
"Dan dari satgas kami juga sudah melakukan rangkaian upaya yang fokus utamanya adalah melindungi pelapor agar dia bisa merasa aman dan juga bisa terus menjalankan studinya sebagai mahasiswa aktif dengan baik," kata Mite.
Mite menyampaikan bahwa saat ini pihak kampus sudah membentuk tim pemeriksa atas persetujuan rektor. Pembentukan tim pemeriksa dilakukan menyusul laporan dari satgas.
Ia mengatakan, tim pemeriksa telah bekerja demgan cepat dan intens, mulai melakukan benerapa rapat internal maupun melakukan pemanggilan dan klarifikasi dengan terlapor.
"Dan tim pemeriksa juga memiliki komitmen yang tinggi untuk dengan secepatnya melakukan penyelesaian dari kasus ini dan saat ini tim pemeriksa sedang melakukan pendalaman sehingga diharapkan nanti dapat diperoleh kesimpulan maupun keputusan akhir yang tepat dan adil bagi semua pihak," tutur Mite.
Baca Juga: Kasus Kekerasan Seksual di Unsoed, Ketua Komisi XIII DPR Desak Gunakan UU TPKS
Sebelumnya, Ketua Komisi X DPR Hetifah Sjaifudian menyampaikan keprihatinan sekaligus kegeramannya atas dugaan kasus kekerasan seksual yang diduga melibatkan salah satu Guru Besar FISIP Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto
"Ini bukan hanya mencoreng dunia pendidikan kita, tapi juga menunjukkan bahwa relasi kuasa yang timpang antara dosen dan mahasiswa masih sangat rawan disalahgunakan," kata Hetifah kepada wartawan, Minggu (27/7/2025).
Hetifah mengatakan, kekerasan seksual, apalagi di institusi pendidikan merupakan pelanggaran berat terhadap hak asasi manusia.
"Dalam konteks kampus, hal ini tidak hanya menyakiti korban secara pribadi, tetapi juga merusak atmosfer akademik yang seharusnya aman dan suportif," kata Hetifah.
Herifah mengatakan, Komisi X DPR RI mendorong agar Kemendiktisaintek RI segera turun tangan untuk mengawal kasus secara serius dugaan kekerasan seksual di Unsoed.
Ia mengatakan, harus ada evaluasi internal terhadap tata kelola kampus dan mekanisme pencegahan serta penanganan kekerasan seksual.
Berita Terkait
-
Bikin Korban Histeris di Pesawat, Pelaku Pelecehan Seksual Anak Ditangkap Polisi
-
Terungkap, Pelaku Pelecehan di Pesawat Citilink Seorang Dokter Hewan
-
7 Fakta Baru Skandal SMAN 4 Serang: Upaya Damai Hingga Teror Korban Pelecehan Seksual
-
Malam Mencekam di Pesawat Citilink: Penumpang Dilecehkan, Pelaku Langsung Diciduk
-
Anggota DPR Desak Hukuman Kebiri untuk 12 Pemerkosa Gadis Cianjur
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
Terkini
-
Terima Laporan Krisis Air Bersih di Langkat, Prabowo: Kita akan Membantu Semua Warga
-
Perwira Polri Ingatkan Debt Collector Tak Boleh Tarik Paksa Tanpa Putusan Pengadilan!
-
Banser Bantu Bersihkan Gereja HKBP Sibolga yang Terdampak Banjir
-
Timnas U-22 Gagal Total di SEA Games 2025, Komisi X: Publik Berhak Kecewa, Tim Kembali ke Pola Lama
-
Dari Sel ke Mimbar: Intip Momen Ferdy Sambo Ikuti Praise and Worship di Lapas Cibinong Jelang Natal
-
6 Anggota Yanma Polri Jadi Pelaku Pengeroyokan Matel di Kalibata, Komisi III DPR: Harus Diproses!
-
Pengeroyok Sudah Ditangkap! Polisi Usut Aksi Balas Dendam Matel yang Rusak Kios Pedagang Kalibata
-
Terkuak! Motor Anggota Polri Nunggak Cicilan Jadi Pemicu Pengeroyokan Maut 2 Matel di Kalibata
-
Ratusan Rumah Luluh Lantak, Pemkab Agam Membutuhkan 525 Huntara Bagi Korban Banjir
-
Wagub Sumut Apresiasi Bantuan Korban Banjir dan Longsor dari Pemprov Bengkulu