Namun, titik balik yang membentuk karakter Pasar Taman Puring seperti sekarang terjadi pada era krisis moneter (krismon) 1997-1998.
Di tengah gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal, Pemerintah Kota Jakarta Selatan menyediakan tenda-tenda sementara di area taman bagi warga yang kehilangan pekerjaan untuk mencari nafkah.
Mereka hanya diizinkan berdagang pada hari Sabtu dan Minggu, sehingga melahirkan sebutan "Pasar Tunggu" (Sabtu-Minggu).
Seiring waktu, para pedagang ini "meluber" dan menutupi hampir seluruh area taman, hingga akhirnya direlokasi dan ditata menjadi bangunan yang lebih modern.
Sejak itulah, reputasi Taman Puring sebagai pusat penjualan sepatu murah, baik yang orisinal sisa pabrik (di masa lalu) maupun replika, mulai terbangun.
Tak hanya sepatu, pasar ini menjadi surga bagi pemburu tas, jam tangan, pakaian olahraga, hingga suku cadang mobil dengan harga miring.
Daya Tarik yang Tak Lekang oleh Waktu
Meskipun digempur oleh kemudahan belanja online, pesona Taman Puring tak sepenuhnya pudar.
Bagi banyak orang, terutama kalangan muda dan mereka yang memiliki bujet terbatas, pasar ini menawarkan sensasi berburu yang tidak bisa diberikan oleh e-commerce.
Baca Juga: Pasar Taman Puring Kebakaran, 6 Unit Mobil Damkar Dikerahkan: Situasi Masih Merah!
Kemampuan untuk menawar harga dan memeriksa kualitas barang secara langsung menjadi daya tarik utamanya.
Pasar yang berlokasi strategis di Jalan Kyai Maja, dekat dengan sentra bisnis dan hiburan seperti Blok M dan Gandaria, membuatnya mudah dijangkau.
Ia menjadi semacam antitesis dari mal-mal mewah yang mengelilinginya, menawarkan alternatif bagi mereka yang ingin tetap bergaya tanpa harus merogoh kocek dalam-dalam.
Kebakaran yang terjadi hari ini bukan hanya melenyapkan kios dan barang dagangan.
Peristiwa ini melukai sebuah ikon budaya dan ekonomi Jakarta, sebuah tempat yang menjadi saksi bisu perjalanan hidup ribuan orang, dari para pedagang yang berjuang menyambung hidup hingga para pembeli yang mencari kebahagiaan sederhana lewat sepasang sepatu baru.
Saat api berhasil dipadamkan, yang tersisa bukan hanya puing arang, tetapi juga pertanyaan tentang masa depan surga barang murah yang legendaris ini.
Tag
Berita Terkait
-
Pasar Taman Puring Kebakaran, 6 Unit Mobil Damkar Dikerahkan: Situasi Masih Merah!
-
Tergiur Lowongan Kerja, Wanita Ini Justru Kehilangan Motor: Ini Modus Penipuannya
-
Drama di Ruang Sidang, Nikita Mirzani Acungkan Jari Tengah ke Pendukung Reza Gladys
-
Nikita Mirzani Tampil Cetar Membahana di Sidang TPPU: Ini Alasannya
-
Bekingi Situs Judol: Rajo Emirsyah Dituntut 15 Tahun Penjara dan Denda Rp 1 Miliar
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- STY Siap Kembali, PSSI: Tak Mudah Cari Pelatih yang Cocok untuk Timnas Indonesia
Pilihan
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
-
Hore! Purbaya Resmi Bebaskan Pajak Bagi Pekerja Sektor Ini
-
Heboh di Palembang! Fenomena Fotografer Jalanan Viral Usai Cerita Istri Difoto Tanpa Izin
Terkini
-
BNI Perkuat Inklusi Keuangan dan Transaksi Digital Lewat FinExpo 2025
-
Prabowo Ungkap Kartel Narkoba Kini Pakai Kapal Selam, Minta Polisi Jadi 'Mata dan Telinga Rakyat'
-
Warga Karangasem Demak Senyum Bahagia Menyambut Terang Baru di HLN ke-80
-
Tangan Diikat saat Dilimpahkan ke Kejaksaan, Delpedro: Semakin Ditekan, Semakin Melawan!
-
Prabowo: Saya Nonton Podcast Tiap Malam, Masa Saya Dibilang Otoriter?
-
Koalisi Sipil Tolak Soeharto Dapat Gelar Pahlawan, Sebut Pemerintah Abaikan Korban Pelanggaran HAM
-
Kontroversi Utang Whoosh: Projo Dorong Lanjut ke Surabaya, Ungkit Ekonomi Jawa 3 Kali Lipat
-
Prabowo Dukung Penuh Polri Tanam Jagung: Langkah Berani Lawan Krisis atau Salah Fokus?
-
Skandal Suap Vonis Lepas CPO: Panitera Dituntut 12 Tahun, Ungkap Peran Penghubung Rp60 Miliar!
-
DPR Sibuk! 2 RUU Siap Ubah Wajah Indonesia: Single ID Number dan Revisi Sistem Pemilu