Suara.com - Misteri yang menyelimuti kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Arya Daru Pangayunan, terus menjadi sorotan publik.
Di tengah proses investigasi yang masih berjalan, pandangan dari seorang ahli memberikan perspektif baru yang mengejutkan.
Psikolog forensik ternama, Reza Indragiri Amriel, mengemukakan spekulasi kuatnya bahwa pihak kepolisian kemungkinan besar akan sampai pada kesimpulan bahwa kematian Arya Daru bukan disebabkan oleh tindak pidana.
Spekulasi ini bukan tanpa dasar. Reza, yang dikenal kerap menganalisis kasus-kasus kriminal kompleks, mendasarkan pandangannya pada empat pengamatan tajam terhadap cara penanganan kasus ini oleh pihak berwenang.
Keempat "petunjuk" ini, menurutnya, mengarah pada satu kemungkinan besar: kematian tragis Arya Daru Pangayunan, meski sangat menyedihkan, tidak melibatkan perbuatan orang lain.
Berikut adalah empat poin yang menjadi landasan spekulasi Reza Indragiri.
1. Waktu Penyelidikan yang Singkat
Reza menyoroti pernyataan awal dari Kapolda Metro Jaya yang mengindikasikan bahwa pengungkapan kasus ini hanya membutuhkan waktu sekitar satu pekan. Menurutnya, kerangka waktu yang relatif singkat untuk kasus kematian yang tampak kompleks ini adalah sinyal pertama.
"secara kronologis waktu. Kapolda Metro Jaya loh jenderal bintang dua loh yang mengatakan bahwa kami butuh waktu sekitar 1 pekan. Itu berarti sejak awal sudah terindikasi boleh jadi oleh pihak kepolisian ini bukan kasus yang pelik untuk diungkap. Oke. Satu," ujarnya dikutip dari Youtube Kompas TV.
Baca Juga: Ito Sumardi Bongkar Modus Pembunuhan Berkedok Bunuh Diri: Kesalahan Fatal Polisi Ada di TKP Awal!
Analisisnya sederhana: jika polisi sejak awal merasa kasus ini "tidak pelik," kemungkinan besar mereka tidak melihat adanya unsur kejahatan rumit seperti pembunuhan berencana yang memerlukan investigasi mendalam dan berlarut-larut.
2. Pandangan Serupa dari Para Pakar
Kekuatan spekulasi Reza tidak hanya datang dari pengamatannya sendiri. Ia mengaku telah berdiskusi dengan para ahli yang sangat berpengalaman di bidang reserse kriminal, yaitu para mantan Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri.
"Yang kedua, saya berkesempatan bertukar pikiran dengan sejumlah mantan kabareskrim. bintang tiga. Mereka semua juga sia sekata mengatakan ini kasus yang tidak begitu rumit untuk diungkap," ujar dia.
Adanya kesamaan pandangan dari para jenderal purnawirawan yang pernah memimpin lembaga investigasi utama di Indonesia ini menjadi penopang argumen kedua.
Konsensus di antara para ahli bahwa kasus ini tidak rumit semakin memperkuat dugaan bahwa arah penyelidikan tidak menuju pada skenario pembunuhan.
Tag
Berita Terkait
-
Ito Sumardi Bongkar Modus Pembunuhan Berkedok Bunuh Diri: Kesalahan Fatal Polisi Ada di TKP Awal!
-
Kejanggalan Kematian Diplomat Arya Daru, Jenderal Polisi Sorot Blunder di TKP Awal
-
Babak Baru Kematian Diplomat Arya Daru: Dugaan Dibungkam Sindikat TPPO hingga Siasat Penjaga Kos?
-
Untuk Apa Obat-obatan Dalam Tas Arya Daru Pangayunan? Ini Keterangan Polisi
-
7 Kejanggalan Kematian Diplomat Arya Daru, Pakar Forensik Curiga Pembunuhan Berencana
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Tak Mau Ceplas-ceplos Lagi! Menkeu Purbaya: Nanti Saya Dimarahin!
-
H-6 Kick Off: Ini Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 2025
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
Terkini
-
Papua Memanas! Mapolres Mamberamo Raya Diserang Massa, Banyak Polisi jadi Korban, Apa Pemicunya?
-
Setnov Bebas Bersyarat, Arukki dan LP3HI Ajukan Gugatan ke PTUN Jakarta: Kecewa!
-
Swedia Ingin Kurangi Emisi Lewat Pajak Makanan Tak Ramah Lingkungan, Bisakah Ditiru?
-
Siswi MTs Sukabumi Akhiri Hidup, Isi Surat Ungkap Keinginan Pindah Sekolah karena Perilaku Teman
-
Dugaan Korupsi Whoosh Diusut KPK, PDIP: Bu Mega Sudah Ingatkan Sejak 2015
-
Yudo Sadewa Anak Menkeu Purbaya Kembali, Bawa Ramalan 'Ngeri': Dunia Dihantam Krisis Besar 2027-2032
-
Kenapa Keputusan Trump Buka Suaka Margasatwa Arktik untuk Pengeboran Minyak Tuai Kontroversi?
-
Parade 11 Purnawirawan Jenderal di Kantor Mahfud MD, Sinyal Darurat Selamatkan Polri?
-
Viral Kepergok Party, Beasiswa KIP-K Mahasiswi UNS Resmi Dicabut
-
Pemprov DKI Sulit Penuhi Subsidi Transjakarta Setelah DBH Dipangkas Pusat, Kini Tarifnya Bakal Naik