Suara.com - Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) dilakukan secara intensif di wilayah Geopark Kaldera Toba, Sumatra Utara (Sumut), guna pencegahan dini menekan risiko kebakaran hutan dan lahan (karhutla) serta meningkatkan ketersediaan air di kawasan tersebut.
Modifikasi cuaca itu diminta langsung oleh Gubernur Sumatra Utara Bobby Nasution kepada BMKG dengan prioritas OMC untuk mengendalikan karhutla di kawasan vital Geopark Kaldera Toba.
Berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Sumut, wilayah tersebut menjadi salah satu area paling terdampak.
Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto menjelaskan operasi telah dimulai sejak 26 Juli hingga 31 Juli 2025 dan telah menunjukkan hasil positif. Hujan terpantau di Kabupaten Simalungun yang menjadi salah satu area target utama.
”Hujan tersebut diharapkan tidak hanya membantu upaya pemadaman lahan yang terbakar tetapi juga berperan penting dalam membasahi lahan gambut agar tidak mudah terbakar di kemudian hari serta menambah cadangan air di sekitar Danau Toba,” kata Seto dalam keterangannya, Selasa (29/7/2025).
Lebih lanjut, BMKG juga melaksanakan lima sorti penyemaian menggunakan pesawat Casa 212 dari Skadron Udara 4 Abdulrachman Saleh Malang dengan total bahan semai yang digunakan mencapai 3.300kg NaCl.
Rute penyemaian mencakup area-area kunci di sekitar Geopark Kaldera Toba, seperti Kabupaten Samosir, Kabupaten Toba, Kabupaten Simalungun, Kabupaten Dairi, Pulau Samosir, dan Kabupaten Asahan.
Pelaksanaan OMC itu dinilai sangat mendesak karena hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa puncak musim kemarau di wilayah Geopark Kaldera Toba terjadi pada periode Juli hingga Agustus 2025.
Situasi menjadi semakin krusial karena operasi itu digelar tepat setelah selesainya agenda Revalidasi Toba Caldera UNESCO Global Geopark yang berlangsung pada 21-25 Juli 2025.
Baca Juga: Lantik Direksi-Komisaris Dua BUMD, Bobby Nasution Minta Segera Buat Rencana Strategis Bisnis
Kegiatan revalidasi tersebut mencakup tujuh kabupaten di lingkar Toba, yaitu Kabupaten Toba, Samosir, Simalungun, Karo, Dairi, Humbang Hasundutan, dan Tapanuli Utara, yang kini menjadi target utama upaya pembasahan lahan.
Sementara itu, Direktur Tata Kelola Modifikasi Cuaca BMKG Edison Kurniawan menjelaskan teknik yang digunakan dalam operasi itu melibatkan penyaluran material NaCl ke dalam awan melalui pesawat terbang, yang memicu proses kondensasi dan mempercepat terbentuknya hujan.
“Modifikasi cuaca ini merupakan salah satu bentuk aksi kesiapsiagaan pemerintah dalam mitigasi bencana hidrometeorologi di Indonesia,” kata Edison.
Berita Terkait
-
Modifikasi Cuaca Tak Selalu Efektif, BMKG Ingatkan Strategi Karhutla Harus Berlapis
-
Beri Support ke PSMS, Bobby Nasution Pastikan Stadion Utama Sumut Siap Digunakan
-
Massa Pendukung Hasto Gelar Orasi Jelang Sidang, Sebut Nama Bobby Nasution yang Tidak Disentuh KPK
-
Kemarau Datang Lebih Cepat, BMKG Peringatkan Wilayah Riau dalam Ancaman Karhutla Tingkat Tinggi
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
Pilihan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
Terkini
-
Aktivis 98 Gagas 'Warga Peduli Warga', Bagikan Ribuan Sembako ke Ojol dan Warga Rentan Jakarta
-
Viral Detik-Detik Truk Gas Meledak: 8 Orang Tewas Terpanggang, Puluhan Kritis
-
Suyudi-Dedi Prasetyo Calon Kuat, Seabrek 'Dosa' Era Kapolri Listyo Mesti Ditanggung Penerusnya!
-
Tiga Mahasiswa Dinyatakan Hilang, Polda Metro Jaya Buka Posko Pengaduan
-
Isu Listyo Sigit Diganti, ISESS Warning Keras: Jangan Pilih Kapolri dengan Masa Jabatan Panjang
-
'Ganti Kapolri' Trending, Data INDEF Ungkap Badai Kemarahan Publik di X dan TikTok, Ini Datanya
-
Marak Pencurian Kabel Traffic Light di Jakarta, Pramono Ogah Penjarakan Pelaku: Humanisme Penting!
-
Gigit Jari! Bansos Disetop Imbas Ribuan Warga Serang Banten 'Dibudaki' Judol, Termasuk Belasan ASN
-
Cegah Siswa Keracunan, BGN Ajari Penjamah di Mimika soal MBG: Diiming-imingi Sertifikat Hygiene!
-
Isu Pergantian Kapolri, Pengamat Sebut Rekam Jejak Hingga Sensitivitas Sosial Jadi Parameter