Suara.com - Keluarga almarhum Arya Daru Pangayunan, staf Kementerian Luar Negeri, menolak kesimpulan bunuh diri sebagai penyebab kematian sang diplomat muda.
Kakak ipar almarhum, Meta Bagus mengatakan keluarga hanya baru bisa meyakini bahwa kematian Daru bukan disebabkan tindak bunuh diri.
Menurut dia, Daru semasa hidupnya juga tak pernah bercerita mengenai beban kerja yang mengarah atau memicu depresi.
Ketidakpercayaan keluarga Arya Daru terhadap hasil penyelidikan polisi ini ditanggapi Mantan Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri, Komjen (Purn) Susno Duadji.
Dia menegaskan bahwa investigasi polisi berdiri di atas fondasi bukti ilmiah yang kokoh, bukan di atas pasir hisap emosi dan perasaan.
Kasus kematian tragis sang diplomat sontak menjadi sorotan publik. Di tengah kejanggalan yang dirasakan keluarga, Susno Duadji memaparkan perspektif institusi kepolisian yang bekerja di bawah sumpah dan metodologi yang ketat.
Ia mengakui dan memahami harapan keluarga untuk menemukan jawaban lain, namun menekankan bahwa fakta di lapangan berbicara lain.
"Itu harapan keluarga. Tapi kan Polri sesuai dengan ilmu dan teori serta berdasarkan alat bukti yang diatur di dalam hukum gitu KUHP dan berdasarkan tanggung jawab ilmiah, bukti-bukti ilmiah saintifik itu sudah sudah tuntas gitu, sudah full gitu. Tidak ditemukan tindak pidana," papar Susno dengan lugas dikutip dari Youtube Kompas TV.
Menurutnya, investigasi yang dilakukan secara komprehensif justru mengerucut pada kesimpulan yang pahit: tindakan tersebut dilakukan oleh almarhum sendiri.
Baca Juga: Tolak Hasil Polisi, Keluarga Tak Percaya Arya Daru Tewas Bunuh Diri: Kebenaran Pasti akan Terungkap!
Susno bahkan mengklaim bahwa Polri telah memiliki bukti-bukti lengkap untuk mendukung kesimpulan tersebut, meskipun detailnya tidak bisa disajikan secara terbuka untuk umum demi menjaga privasi dan kehormatan pihak keluarga.
"Nah, ditemukan apa? ditemukan itu adalah dilakukan oleh yang bersangkutan sendiri. Nah, alat buktinya apa? Alat buktinya sudah lengkap dimiliki oleh Polri tapi tidak disampaikan kepada publik karena kasus ini sampai ke penyebabnya pun Polri sudah tahu gitu," ungkapnya.
Susno juga menepis anggapan bahwa keluarga dibiarkan dalam gelap. Ia memastikan bahwa komunikasi intensif telah dijalin. Tim penyidik, bahkan didampingi oleh pengawas eksternal seperti Kompolnas, telah secara proaktif mendatangi keluarga di Yogyakarta.
Dalam pertemuan tersebut, seluruh temuan krusial, termasuk data dari ponsel almarhum dan percakapan terakhirnya, telah disampaikan secara transparan.
"Nah, disampaikan pada siapa? Pada keluarga ya. Keluarga mungkin yang bersangkutan yang ngomong tadi bukan yang diberitahu pada kemarin ya. kemarin itu pasti sudah diberitahu oleh Polri dan juga penyidik Polri sudah mendatangi keluarga gitu termasuk Kompolnas sudah mendatangi keluarga di Jogja dan mendapatkan informasi hasil percakapan terakhir dengan istrinya apa. Kemudian ditemukan juga di HP-nya gitu," jelas dia.
Lalu, bagaimana jika keluarga tetap pada pendiriannya dan merasa tidak puas? Susno Duadji memberikan jawaban yang taktis sekaligus menantang. Ia membuka pintu, namun dengan syarat yang jelas: ketidakpuasan harus dijawab dengan bukti tandingan, bukan sekadar keyakinan.
Tag
Berita Terkait
-
Tolak Hasil Polisi, Keluarga Tak Percaya Arya Daru Tewas Bunuh Diri: Kebenaran Pasti akan Terungkap!
-
7 Fakta Tragis Kematian Diplomat Arya Daru yang Diungkap Polisi, Disebut Tak Ada Unsur Pidana
-
3 Keraguan Besar yang Bikin Vonis Bunuh Diri Arya Daru Ditolak Keluarga
-
5 Kejanggalan Ini Bikin Keluarga Tolak Mentah-mentah Vonis Bunuh Diri Arya Daru
-
Tolak soal Bunuh Diri, Keluarga Arya Daru Tak Pernah dengar Keluhan Kerja selama jadi Diplomat Kemlu
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Bersama Kemendes, BNPT Sebut Pencegahan Terorisme Tidak Bisa Dilaksanakan Melalui Aktor Tunggal
-
Bareskrim Bongkar Kasus Impor Ilegal Pakaian Bekas, Total Transaksi Tembus Rp668 Miliar
-
Kasus DJKA: KPK Tahan PPK BTP Medan Muhammad Chusnul, Diduga Terima Duit Rp12 Miliar
-
Pemerintah Aceh Kirim Surat ke PBB Minta Bantuan, Begini Respons Mendagri
-
Cukai Minuman Manis Ditunda, Siapa yang Bertanggung Jawab atas Kesehatan Anak?
-
Sekolah Kembali Normal, Gubernur DKI Pastikan Korban Kecelakaan Mobil MBG Ditangani Maksimal
-
Kerugian Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Ditanggung Asuransi, Pramono Pastikan Pasokan Pangan Aman
-
Tak Ambil Pusing Perpol Dianggap Kangkangi Putusan MK, Ini Kata Kapolri
-
Sengkarut Tanah Tol: Kisah Crazy Rich Palembang di Kursi Pesakitan
-
MIND ID Komitmen Perkuat Tata Kelola Bisnis Berintegritas dengan Berbagai Program Strategis