Suara.com - Kasus diplomat Arya Daru Pangayunan yang mati dengan kondisi wajah terlilit lakban di kamar kosnya masih menyita perhatian publik.
Setelah polisi menyimpulkan Arya Daru mati karena bunuh diri, muncul reaksi publik yang meragukan hasil penyelidikan tersebut.
Bahkan pihak keluarga Arya Daru tidak percaya almarhum nekat mengakhiri hidupnya sendiri. Mereka meminta polisi untuk menyelidiki kasus kematian Arya Daru lebih mendalam.
Kasus ini menyedot perhatian masyarakat luas karena disebabkan cara mati Arya Daru yang tidak biasa, yaitu dengan wajah terlilit lakban.
Walau tak biasa, kasus bunuh diri dengan cara melilitkan lakban di wajah bukanlah hal baru dalam dunia forensik. Di Italia, pernah terjadi kasus yang mirip-mirip dengan Arya Daru.
Kasus ini dimuat dalam jurnal ilmu forensik yang berjudul "Unusual Suicidal Smothering by Means of Multiple Loops of Adhesive Gummed Tape".
Pada 28 November 1997 malam, di sebuah pedesaan terpencil di provinsi Bari, Italia, sebuah mobil Fiat Uno ditemukan terparkir dalam keheningan yang ganjil.
Pemandangan di dalamnya sangat mengerikan. Seorang pria tewas di kursi pengemudi. Teridentifikasi sebagai penduduk lokal berusia 66 tahun dengan postur tubuh gemuk.
Dia ditemukan dalam kondisi berpakaian lengkap, masih mengenakan mantelnya. Mesin mobil sudah dingin, kunci dalam posisi "off", dan yang paling membingungkan, semua jendela tertutup dan pintu terkunci dari dalam. Tak ada satu pun tanda kerusakan atau perlawanan.
Baca Juga: Hanya Satu Cara Ini yang Bisa Membuktikan Arya Daru Diplomat Kemlu Bunuh Diri atau Dibunuh
Namun, yang membuat polisi dan tim forensik terhenyak adalah kondisi kepala korban. Beberapa lapis lakban selebar 5 cm melilit kepalanya berkali-kali dengan presisi mengerikan, menutup rapat seluruh mulut dan lubang hidung.
Lilitan itu begitu ketat hingga menjerat cuping telinga dan sebagian kerah mantelnya. Ujung lakban yang terpotong rapi berada di bagian belakang kepala.
Di tengah pemandangan mengerikan itu, dua petunjuk kunci menjadi titik terang. Pertama, di tangan korban yang terkulai, ia masih memegang sisa gulungan lakban—jenis yang sama persis dengan yang melilit kepalanya.
Kedua, di saku pintu mobil, ditemukan sebuah pisau dapur dengan bilah bergerigi. Pada pisau itu, terdapat sisa lem dan serpihan kecil lakban yang identik.
Saat tim forensik mulai membuka lapisan lakban dengan hati-hati, mereka menemukan sebuah metode yang terencana dengan sangat detail. Ada dua strip lakban terpisah.
Strip pertama dililitkan enam kali searah jarum jam. Di bawahnya, ada strip kedua yang dililitkan sembilan kali. Para ahli berteori bahwa lilitan pertama mungkin tidak cukup rapat, menyisakan celah minimal untuk bernapas, yang mendorong korban untuk menambahkan lapisan kedua yang fatal.
Tag
Berita Terkait
-
Hanya Satu Cara Ini yang Bisa Membuktikan Arya Daru Diplomat Kemlu Bunuh Diri atau Dibunuh
-
Publik Tak Terima Arya Daru Bunuh Diri, Pakar Bongkar Kejanggalan Lakban
-
Kematian Diplomat Arya Daru Tuai Sorotan, Penyebabnya Gegara Bunuh Diri Baru Kesimpulan Awal Polisi?
-
'Jangan Tutup Kasus Ini', Parlemen Turun Tangan Minta Polri Bongkar Ulang Misteri Kematian Arya Daru
-
Pengamat Sebut Polisi Sengaja Tutupi Motif Kematian Arya Daru: Ada Hal Personal yang Harus Dijaga
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun: Emas Jadi Cuma 2,3 Jutaan di Pegadaian
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
Terkini
-
Menteri Keuangan Purbaya: Antara Pencitraan dan Substansi Kebijakan yang Dipertanyakan
-
Usut Kasus Korupsi Kuota Haji, KPK Sita Uang Asing dari Biro Travel
-
Detik-detik Penembak Pengacara Ditangkap: Terkapar di Gang Sempit, Tak Berdaya Saat Pistol Ditemukan
-
Prabowo Ingatkan Pentingnya Menjaga Persatuan: Kalau Ribut Terus, Nanti Wisatawan Ogah Datang!
-
Penyelidikan Hampir Setahun, KPK Klaim Masih Cari Peristiwa Pidana dalam Kasus Pengadaan Whoosh
-
Terungkap! Ternyata Ini Peran Eks Sekjen Kemnaker dalam Perkara Pemerasan Calon TKA
-
Prabowo Singgung Mafia dalam Pemerintahan, Apa Maksudnya?
-
Sidang Panas MNC vs CMNP: Hotman Paris Bantah Saksi Lawan, Kesaksiannya Cuma 'Katanya-Katanya'!
-
Kemenko PM Gandeng Pemda Atur Izin Ritel, Jaga Warung Madura dan Toko Kelontong Tetap Hidup
-
Ritel Besar vs Warung Kecil: Kemenko PM Siapkan Aturan Main Baru Biar UMKM Nggak Tumbang!