Suara.com - Kepolisian Daerah Kalimantan Timur mengungkap kasus kejahatan siber lintas negara dengan korban seorang remaja perempuan berusia 15 tahun asal Swedia.
Pelakunya adalah seorang pria berinisial AMZ, warga Balikpapan Timur, yang ditangkap setelah terbukti melakukan grooming dan sextortion terhadap korban melalui berbagai platform digital.
“Kasus kejahatan siber dengan korban seorang remaja warga negara asing berhasil diungkap jajaran Polda Kaltim. Korbannya adalah seorang remaja perempuan berusia 15 tahun asal Swedia, yang menjadi korban modus ‘grooming’ dan ‘sextortion’,” ujar Kepala Bidang Humas Polda Kaltim, Kombes Pol Yuliyanto, Rabu (30/7).
Kasus ini terungkap setelah ibu korban, berinisial RR, meminta perlindungan hukum kepada Divisi Hubungan Internasional Polri.
Laporan tersebut ditindaklanjuti oleh Subdit V Siber Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Kaltim, yang kemudian melacak aktivitas daring pelaku hingga berhasil melakukan penangkapan.
“Tim melakukan pelacakan, dan berhasil menemukan keberadaan terduga pelaku berinisial AMZ di wilayah Balikpapan Timur,” lanjutnya.
Dalam praktiknya, pelaku memanfaatkan ruang-ruang interaksi digital seperti media sosial dan platform game untuk membangun kedekatan emosional dengan korban.
Setelah mendapat kepercayaan, pelaku memanipulasi korban untuk mengirimkan konten seksual yang kemudian dijadikan alat pemerasan atau ancaman.
Adapun barang bukti yang diamankan meliputi lima akun email, satu akun WhatsApp, dua akun Instagram, satu akun Discord, satu akun TikTok, satu akun Roblox, satu unit laptop, dan dua unit handphone Android.
Baca Juga: 6 Rekomendasi Game Roblox Terbaik 2025 untuk Main Bareng Teman
Atas perbuatannya, AMZ dapat dijerat dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) Pasal 27 ayat (1) dan/atau Pasal 29, serta Pasal 76D juncto Pasal 81 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak. Ancaman hukuman maksimal yang bisa dikenakan mencapai 15 tahun penjara.
Polda Kaltim lantas mengimbau kepada para orang tua dan wali untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap aktivitas daring anak-anak, terutama yang melibatkan komunikasi dengan orang asing.
“Tetaplah untuk menjaga saudara ataupun anak kalian saat bermain HP, terutama Roblox dan Sosial Media sekarang ini. Jangan sampai mereka menjadi korban selanjutnya dari predator di luar sana, pokoknya pantau dan lindungi mereka semua.” tegasnya.
Tag
Berita Terkait
-
6 Rekomendasi Game Roblox Terbaik 2025 untuk Main Bareng Teman
-
HUT ke-45 Dekranas di Balikpapan, Stan Sumut Pamerkan Tas, Songket, Baju Motif Khas Daerah
-
SPMB dan PPDB Balikpapan 2025: Jadwal, Syarat, dan Kuota SD, SMP, SMA/SMK
-
Krisis Energi dan Kenaikan Harga Listrik Picu Penolakan Pajak Karbon di Swedia
-
RS Swasta RI-Swedia Perkuat Kolaborasi untuk Akses Kesehatan Inklusif dan Berkelanjutan
Terpopuler
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
Skandal 600 Ribu Rekening: Penerima Bansos Ketahuan Main Judi Online, Kemensos Ancam Cabut Bantuan
-
Misteri Foto Detik-Detik Eksekusi Letkol Untung, Bagaimana Bisa Dimiliki AFP?
-
Kebijakan Baru Impor BBM Ancam Iklim Investasi, Target Ekonomi Prabowo Bisa Ambyar
-
Apresiasi Mendagri untuk Komisi II atas Dukungan terhadap Program Kinerja Kemendagri 2026
-
Penjelasan Lengkap Menkominfo Soal Video Presiden di Bioskop: Transparansi atau Propaganda?
-
Nasib 16 Calon Hakim Agung Ditentukan Besok, Komisi III DPR Gelar Rapat Pleno
-
Bukan karena Isu Ijazah Palsu, KPU Beberkan Alasan Data Capres Dirahasiakan
-
Masih Sebatas Usulan, Menteri HAM Ternyata Belum Sampaikan ke DPR soal Lapangan Demo
-
Integrasi Data dengan Dukcapil Percepat Proses Layanan BRI
-
Giliran Gen Z Timor Leste Demo! Dipicu Pembelian Toyota Prado untuk Anggota DPR