Suara.com - Koordinator Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman memberikan catatan terhadap langka Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan yang mencabut paspor Riza Chalid, tersangka korupsi tersangka korupsi tata kelola minyak mentah Pertamina. Riza Chalid terakhir terdeteksi berada di Malaysia.
Boyamin mengaku mendukung langkah dari Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan. Menurutnya dengan keputusan tersebut telah mengunci langkah Riza Chalid.
"Sehingga kami bisa meminta ekstradisi kepada Malaysia, kami bisa fokus, dan dia tidak bisa pergi ke mana-mana," kata Boyamin saat dihubungi Suara.com, Kamis (31/7/2025).
Namun demikian, Boyamin mendapatkan informasi bahwa Riza Chalid telah pergi dari Malaysia menuju Jepang. Sehingga menurutnya ada kemungkinan Riza Chalid memiliki dua paspor.
"Karena informasi terakhir dia pergi ke Jepang, berarti dia punya paspor lain. Paspor lain itu dari mana? Dan pemerintah bisa meminta kepada negara yang bersangkutan untuk mencabut," ujarnya.
"Atau tidak meminta mencabut, tapi meminta kepada negara yang bersangkutan untuk melakukan penangkapan dan ekstradisi seperti kasus korupsi e-KTP, Paulus Tannos," imbuhnya.
Cabut Paspor Riza Chalid
Kabar pencabutan paspor ini dikonfirmasi langsung oleh Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas), Agus Andrianto. Ia menyatakan bahwa Riza Chalid sudah tidak lagi memegang dokumen perjalanan yang sah dari Indonesia.
"Paspornya sudah kami cabut," kata Agus dalam sesi konferensi pers di Kantor Imigrasi Malang, Jawa Timur, Selasa (29/7/2025).
Baca Juga: Terkuak Kejanggalan di Balik Kasus Diplomat Arya Daru,Akun NSA-RI Ungkap Pesan: "Aku Dibungkam"
Menurut data perlintasan imigrasi, Riza Chalid telah meninggalkan Indonesia sejak Februari 2025. Keberadaannya kini terpantau jelas di Malaysia, membuat pemerintah Indonesia harus mengandalkan kerja sama diplomatik untuk bisa membawanya pulang.
"Perlintasannya (data perlintasan orang di kesisteman aplikasi V4.0.4 Imigrasi RI) meninggalkan Indonesia dari bulan Februari dan saat ini termonitor yang bersangkutan di Malaysia," ujar Agus.
Berita Terkait
-
Terkuak Kejanggalan di Balik Kasus Diplomat Arya Daru,Akun NSA-RI Ungkap Pesan: "Aku Dibungkam"
-
Jalan Bareng ke Mal Sebelum Arya Daru Tewas, Polisi Ogah Umbar Sosok Vara: Ada Cinta Segitiga?
-
Bakal Dijemput Paksa Gegara Mangkir Lagi? Kejagung Klaim Sudah Tahu Persembunyian Riza Chalid
-
Terdeteksi Sembunyi di Malaysia, Pelarian 'Bos Minyak' Riza Chalid Kian Terpojok usai Paspor Dicabut
-
Heboh Isu Nikahi Kerabat Sultan Malaysia saat Buron, Terkuak Status Kewarganegaraan Riza Chalid
Terpopuler
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
BBM di SPBU Swasta Langka, Menteri Bahlil: Kolaborasi Saja dengan Pertamina
-
Polisi Tetapkan 16 Perusak di Demo Jakarta Jadi Tersangka, Polda Metro: Ada Anak di Bawah Umur
-
Skandal 600 Ribu Rekening: Penerima Bansos Ketahuan Main Judi Online, Kemensos Ancam Cabut Bantuan
-
Misteri Foto Detik-Detik Eksekusi Letkol Untung, Bagaimana Bisa Dimiliki AFP?
-
Kebijakan Baru Impor BBM Ancam Iklim Investasi, Target Ekonomi Prabowo Bisa Ambyar
-
Apresiasi Mendagri untuk Komisi II atas Dukungan terhadap Program Kinerja Kemendagri 2026
-
Penjelasan Lengkap Menkominfo Soal Video Presiden di Bioskop: Transparansi atau Propaganda?
-
Nasib 16 Calon Hakim Agung Ditentukan Besok, Komisi III DPR Gelar Rapat Pleno
-
Bukan karena Isu Ijazah Palsu, KPU Beberkan Alasan Data Capres Dirahasiakan
-
Masih Sebatas Usulan, Menteri HAM Ternyata Belum Sampaikan ke DPR soal Lapangan Demo