Suara.com - Fenomena sound horeg di Jawa Timur yang kini memicu pro-kontra di masyarakat ternyata membuat seorang pria bernama Eko dan keluarganya trauma. Pasalnya, pria itu mengaku mendapatkan teror bertubi-tubi setelah memprotes pawai sound horeg.
Pengakuan Eko soal teror sound horeg kekinian viral setelah cuplikan video wawancaranya di sebuah stasiun radio beredar di media sosial. Cuplikan video itu salah satunya dibagikan akun Instagram, @fakta.indo pada Rabu (30/7/2025) kemarin.
Dalam video itu, Eko turut meneteskan air mata ketika menceritakan teror imbas dirinya memprotes pawai sound horeg yang digelar di lingkungan rumahnya, Desa Kepung, Kecamatan Kepung, Kabupaten Kediri, Timur.
Lewat curhatannya, Eko mengaku mengalami peristiwa perudungan setelah foto dirinya dan keluarga disebarluarkan karena dinilai menolak pawai sound horeg.
"Foto kami itu disebar di antara mereka, bahwa ini lho yang menghambat keberadaan sound horeg gitu, setelah kejadian kita diteror pak," ujar Eko dilihat pada Kamis (31/7/2025).
Setelah identitasnya diviralkan, kediaman Eko digeruduk massa yang memboyong peralatan sound horeg yang berukuran besar. Setelah rumahnya dikepung, massa lalu memutarkan lagu sekencang-kencangnya dengan menggunakan sound horeg.
"Jadi mulai sekitar jam 13.30, kalau gak salah sampai jam 9 malam, dia sampai di depan rumah, itu bahkan sound (horeg) itu dihadapkan ke rumah. Habis itu disetel sekeras-kerasnya," bebernya.
Saat itu, Eko mengaku keluarganya mengalami trauma karena massa menyalakan sound horeg itu hingga malam hari percis di depan rumahnya. Pasalnya, orang tua Eko sedang mengalami sakit ketika massa pengguna sound horeg mengepung rumahnya.
"Ibu syok berat, bapak juga ketakutan," curhatnya.
Baca Juga: Terkuak Kejanggalan di Balik Kasus Diplomat Arya Daru,Akun NSA-RI Ungkap Pesan: "Aku Dibungkam"
Meski sempat mengalami teror dari massa pengguna sound horeg, Eko dan keluarganya kini mendapat perlindungan setelah aparat kepolisian setempat turun tangan.
Berita Terkait
-
Terkuak Kejanggalan di Balik Kasus Diplomat Arya Daru,Akun NSA-RI Ungkap Pesan: "Aku Dibungkam"
-
Jalan Bareng ke Mal Sebelum Arya Daru Tewas, Polisi Ogah Umbar Sosok Vara: Ada Cinta Segitiga?
-
Pucuk PSI Bakal Dipegang Sosok J, Dokter Tifa Curiga Kaesang Acuhkan Jokowi, Kenapa?
-
Demokrat Ngamuk, Roy Suryo Sebut Isu 'Partai Biru' Bikin Banyak Musuh: Jokowi Bisa Tambah Stres!
Terpopuler
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
PSSI Protes AFC, Wasit Laga Timnas Indonesia di Ronde 4 Kok dari Timur Tengah?
Terkini
-
Pemerintah Pastikan Pajak UMKM Tetap 0,5 Persen, Cak Imin: Harus Diterapkan Selamanya
-
Timeline Lengkap Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN: Direncanakan 2 Bulan, Berakhir Gagal Total
-
APBD untuk Ciptakan Lapangan Kerja, Pemprov DKI Diingatkan Prioritaskan Warga KTP Jakarta
-
Protes Tanggul Viral, KTP Nelayan Cilincing Bakal Dicek, Wamen KKP: Mana Pendatang, Mana Warga Asli
-
Pengamat: Dulu Arab Spring Kini Asian Blitzer, Serangan Kilat Bertenaga AI Ancam Rezim Prabowo
-
Surat Terbuka Susi Pudjiastuti untuk Prabowo Soal Tambang Nikel Raja Ampat: Mohon Hentikan, Pak...
-
Beredar Surat Pernyataan Makan Bergizi Gratis, Orangtua Disuruh Tanggung Risiko Keracunan
-
Digugat di MK, Benarkah Kolom Agama di KTP dan KK akan Dihapus?
-
Demo 17 September 2025: 5.000 Ojol Bakal Geruduk Istana-DPR, Ini 7 Tuntutan Utamanya
-
Ironi Ceramah Ustaz Khalid Basalamah: Keras Larang Haji Ilegal, Kini Pakai Kuota Bermasalah