Suara.com - Sebuah aduan pilu yang diwarnai isak tangis datang dari seorang warga Desa Kepung, Kediri, Jawa Timur, bernama Pak Eko. Ia terpaksa mengadu ke sebuah stasiun radio dengan harapan suaranya didengar pemerintah.
Aduan itu ia sampaikan setelah dirinya dan keluarga mengalami teror serta pengucilan sosial hanya karena memprotes pawai sound horeg yang mengganggu orang tuanya yang sedang sakit.
Sambil menahan tangis, Pak Eko menceritakan bagaimana rombongan sound horeg dengan sengaja menjadikan rumahnya sebagai sasaran teror selama lebih dari delapan jam tanpa henti.
“Kita diteror pak, mulai jam 13.30 sampai jam 9 malam. Di depan rumah itu bahkan sound itu dihadapkan ke rumah, dimatikan dulu, lalu disetel sekeras-kerasnya,” ujar Pak Eko dalam aduannya ke Radio Andika, Selasa (29/7).
Protesnya bukan tanpa alasan. Di dalam rumah, kedua orang tuanya yang sedang sakit membutuhkan ketenangan. Namun, yang didapat justru dentuman bass ekstrem yang membuat kondisi keluarganya semakin tertekan.
“Alhamdulillah kita dapat atensi dari Pak Kapolres dan pihak kepolisian, sehingga alhamdulillah saya merasa aman. Cuma ya, ibu saya syok berat dan bapak saya ketakutan anaknya kalau keluar kayak gini, ya takut terjadi apa-apa,” katanya lagi dengan suara bergetar.
Upayanya mencari keadilan di tingkat desa pun sia-sia. Pak Eko mengaku telah melaporkan kejadian ini kepada kepala desa, namun tidak mendapat respons sama sekali.
Padahal, menurutnya, banyak warga lain yang resah, terutama karena adanya iuran yang disebut mencapai Rp500 ribu per keluarga. Namun, ketakutan membuat mereka memilih diam, bahkan beberapa di antaranya memilih mengungsi sementara dari desa.
Tak berhenti di situ, teror yang dialami Pak Eko berlanjut ke ranah sosial. Ia dan keluarganya kini dikucilkan oleh lingkungan sekitar. Fotonya bahkan disebar di antara para pendukung sound horeg sebagai target.
Baca Juga: Sound Horeg Ganti Nama, Langkah Berbenah Hindari Tuduhan Bikin Bising dan Fatwa Haram?
“Foto kami disebar di antara mereka, bahwa ‘ini lho yang menghambat keberadaan Sound Horeg’,” tuturnya.
Ini bukan kali pertama Pak Eko menjadi korban. Ia mengaku pada tahun 2022 juga pernah dikeroyok setelah menegur rombongan serupa.
Kini, dengan tangisnya yang menjadi viral, ia hanya berharap Pemerintah Kabupaten Kediri dan Polres Kediri bisa turun tangan memberikan perlindungan serius bagi keluarganya yang hidup dalam ketakutan.
Berita Terkait
-
BRI Super League: Supriadi Siap Comeback bersama Persik usai Cedera Panjang
-
Ngeri! Diteror karena Protes, Rumah Eko Dikepung Massa Sound Horeg: Ibu Syok, Bapak Ketakutan!
-
Pulih dari Cedera ACL, Eks Bintang Timnas Indonesia U-16 Siap Bela Persik Kediri
-
Sound Horeg Ganti Nama, Langkah Berbenah Hindari Tuduhan Bikin Bising dan Fatwa Haram?
-
Sound Horeg Ganti Nama Jadi Sound Karnaval Indonesia, Gara-gara Citra Negatif?
Terpopuler
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Investor Mundur dan Tambahan Anggaran Ditolak, Proyek Mercusuar Era Jokowi Terancam Mangkrak?
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
Terkini
-
KPK Dalami Dugaan Jual Beli Kuota Haji Melalui Pemeriksaan Ustaz Khalid Basalamah
-
YLBHI Soroti Ada Apa di Balik Keengganan Pemerintah Bentuk TGPF Ungkap Kerusuhan Agustus 2025?
-
75 Persen Bansos Triwulan III Sudah Tersalur, Mensos Akui Masih Ada Bantuan Nyangkut!
-
YLBHI Ingatkan Prabowo: Calon Kapolri Baru Harus Jaga Independensi, Bukan Alat Politik atau Bisnis!
-
KPK Akui Periksa Ustaz Khalid Basalamah dalam Kasus Haji Soal Uhud Tour Miliknya
-
'Jangan Selipkan Kepentingan Partai!' YLBHI Wanti-wanti DPR di Seleksi Hakim Agung
-
Tak Tunggu Laporan Resmi; Polisi 'Jemput Bola', Buka Hotline Cari 3 Mahasiswa yang Hilang
-
Skandal Korupsi Kemenaker Melebar, KPK Buka Peluang Periksa Menaker Yassierli
-
Siapa Lelaki Misterius yang Fotonya Ada di Ruang Kerja Prabowo?
-
Dari Molotov Sampai Dispenser Jarahan, Jadi Barang Bukti Polisi Tangkap 16 Perusuh Demo Jakarta