Suara.com - Viral video seorang pria curhat merasa diperas ketika hendak menebus motor yang telah digadaikannya.
Pada video yang diunggah akun Instagram @dagelanviral, pria tersebut curhat kepada teman-temannya bahwa dirinya telah menjadi korban pemerasan ketika akan menebus motor yang telah digadaikannya selama 3 bulan.
"Kamu gadaikan motor Rp 500 ribu, berapa bulan?" tanya temannya dalam video tersebut.
"Iya, saya gadaikan 3 bulan," ujar pria tersebut.
Usai gadaikan motor sebesar Rp 500 ribu selama 3 bulan, pria tersebut hendak menebusnya dengan nominal yang sama.
Namun, pria itu merasa diperas karena diminta menebus motornya sebesar setengah juta.
"3 bulan, terus kamu mau tebus? Terus kamu bilang ke Pak Furqon gimana?" tanya temannya lagi.
"Iya, minta ditebus setengah juta. Itu kan pemerasan," ujar pria itu.
Curhatan pria itu sontak membuat teman-temannya tertawa. Sebab, pria itu merasa diperas karena merasa nominal yang diminta pihak pemegang gadai berbeda dengan uang yang diterimanya ketika menggadaikan motor.
Baca Juga: Ari Lasso Pamer Pacar Baru di Resepsi Pernikahan Luna Maya dan Maxime Bouttier
"Kamu gak mau setengah juta itu? Kenapa?" tanya temannya lagi sambil tertawa.
"Iya gak mau, kan saya gadai itu Rp 500 ribu, dia minta setengah juta," ujar pria itu kesal.
Pria itu lantas disarankan untuk melaporkan pihak pemegang gadai kepada ketua RT oleh teman-temannya yang masih tertawa mendengar curhatannya.
Berdasarkan caption yang tertulis pada unggahan Instagram @dagelanviral, kejadian tersebut terjadi daerah Petangis, Kalimantan Timur pada 26 Juli 2025.
Sejumlah warganet pun ikut terhibur mendengar curhatan pria itu yang tak paham bahwa Rp 500 ribu sama saja dengan setengah juta.
Bahkan, ada pula yang salah fokus dengan wajah pria tersebut mirip dengan komedian Mandra.
Berita Terkait
-
Viral 4 Bumbu Dapur Asal Indonesia Kena Label Pemicu Kanker di California AS, Ini Daftarnya!
-
4 Fakta Viral Video Pegawai Bank Dibentak Nasabah, Buntut Rekening Nganggur Diblokir PPATK
-
Tercecer di Meja, Viral Menko Pangan Zulhas Punguti Makanan Sisa Rapat: Masih Utuh
-
Tetangga Jadi Musuh: Kisah Pilu Warga Kediri dapat Teror Sound Horeg
-
7 Fakta Viral Temuan Puluhan Mesin Judi di SD Langkat, Benarkah Sekolah Tak Aktif Lagi?
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu