Ia menyatakan bahwa usulan pemberian amnesti untuk Hasto datang dari pihaknya dan disampaikan langsung kepada Presiden Prabowo.
"Semuanya yang mengusulkan kepada Bapak Presiden adalah Menteri Hukum. Jadi surat permohonan dari hukum kepada Bapak Presiden untuk pemberian amnesti dan abolisi saya yang tanda tangan," kata Supratman.
Politikus Partai Gerindra itu menegaskan bahwa keputusan ini diambil dengan pertimbangan yang jauh lebih besar dari sekadar kasus per kasus. Semangat rekonsiliasi nasional menjadi landasan utamanya, terutama dalam menyongsong peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.
"Pertimbangannya demi kepentingan bangsa dan negara berpikirnya tentang NKRI. Jadi itu yang paling utama. Yang kedua adalah kondusivitas dan merajut rasa persaudaraan di antara semua anak bangsa," ujarnya, menggunakan diksi yang senada dengan unggahan Dasco.
Politik Adik-Kakak
Sebelum memberi amnesti kepada Hasto, Presiden Prabowo Subianto sempat menegaskan Partai Gerindra dan PDIP adalah saudara kandung.
Saat meresmikan peluncuran 80 ribu Koperasi Merah Putih di Klaten, Jawa Tengah, Senin (21/7/2025), Prabowo secara mengejutkan melontarkan guyonan yang sarat akan pesan persatuan kepada PDI Perjuangan, tepat di hadapan Ketua DPR RI, Puan Maharani.
Di hadapan ribuan kepala desa dan jajaran elite politik, Prabowo tak ragu mengklaim ideologi Bapak Bangsa, Soekarno atau Bung Karno, sebagai panutan pribadinya.
Dengan santun namun penuh percaya diri, ia seolah menegaskan bahwa semangat kerakyatan Soekarno juga mengalir dalam dirinya.
Baca Juga: Korban Kriminalisasi Jokowi? Pendukung Serukan Tuntutan Baru di Hari Kebebasan Tom Lembong
“Nuwun sewu Mbak Puan, Bung Karno itu bapak saya juga. Mungkin kalau saya dipotong, yang keluar marhaen juga,” kata Prabowo yang langsung disambut tepuk tangan meriah dan gelak tawa dari para hadirin.
Tak berhenti di situ, Prabowo melanjutkan, adanya kedekatan fundamental antara partainya, Gerindra, dengan PDIP.
Menurutnya, kedua partai besar ini memiliki DNA perjuangan yang sama, yakni nasionalisme dan ekonomi kerakyatan, sehingga selayaknya berjalan beriringan.
“PDIP sama Gerindra ini sebenarnya kakak-adik,” ujar dia.
Prabowo menekankan betapa pentingnya persatuan seluruh elemen bangsa untuk membawa Indonesia maju.
Ia mengingatkan bahwa perbedaan bendera partai politik tidak seharusnya mengkerdilkan tujuan besar bersama untuk menyejahterakan rakyat.
Tag
Berita Terkait
-
Korban Kriminalisasi Jokowi? Pendukung Serukan Tuntutan Baru di Hari Kebebasan Tom Lembong
-
Mahfud MD Sebut Amnesti Hasto-Abolisi Tom Lembong Buah Jeritan Masyarakat Sipil
-
Senyum Bahagia Titiek Soeharto Dengar Kabar Megawati Kembali Jadi Ketua Umum PDIP: Semoga Ibu...
-
Megawati Jadi Ketum PDIP Lagi, Bagaimana Peluang Hasto Sebagai Sekjen Usai Dapat Pengampunan?
-
Ancaman Makar di Balik 'Topi Jerami': DPR Samakan Bendera One Piece dengan Simbol Separatis?
Terpopuler
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka
-
Mendagri Sambut Kunjungan CIO Danantara, Bahas Pendidikan dan Pengelolaan Sampah Berkelanjutan
-
Nasib 7 Pekerja Freeport Tertimbun Longsor: Titik Terang Belum Juga Muncul, Komunikasi Terputus!
-
Kronologi Sadis Penculikan Kacab Bank BUMN: Kopda FH Sempat Ancam Lepas Korban Gegara Hal Ini!