Suara.com - Wajah lembaga pemasyarakatan di Indonesia kembali tercoreng. Sebuah video skandal yang menunjukkan aktivitas pesta narkoba jenis sabu secara terang-terangan di dalam lembaga pemasyarakatan (lapas).
Video yang diduga direkam di blok tahanan Lapas Kelas IIA Kotabumi, Lampung Utara, kini menjadi sorotan tajam publik.
Ironisnya, di tengah bukti visual yang gamblang, Kepala Lapas Kotabumi justru memberikan pernyataan yang dinilai janggal dan menimbulkan lebih banyak pertanyaan.
Video berdurasi singkat tersebut tak hanya memperlihatkan beberapa narapidana yang dengan santainya bergantian mengisap sabu, tetapi juga secara sengaja menyorot kondisi sel.
Kamera liar itu merekam jelas jeruji besi, kasur tipis, hingga narapidana lain yang tengah berbaring seolah tak terganggu dengan aktivitas terlarang di depan mata mereka.
Namun, saat dikonfirmasi mengenai video yang menjadi bukti telak bobolnya pengawasan tersebut, Kalapas Kotabumi Sudirman Jaya mengeluarkan pernyataan yang membingungkan.
Di satu sisi, ia meragukan kebenaran bahwa para pelaku di dalam video adalah warga binaannya. "Saya belum yakin video itu kalau narapidana saya gunakan sabu," katanya.
Pernyataan ini sontak menjadi bumerang ketika di kalimat berikutnya ia justru membenarkan fakta paling krusial: video tersebut memang direkam dan disebarkan dari dalam tembok penjaranya oleh narapidana lain.
"Tapi kalau video itu direkam oleh narapidana lainnya iya," lanjutnya.
Baca Juga: 8 Fakta Brigadir Nurhadi Tewas Saat Pesta di Villa Lombok, Dibunuh Ulah Cium Wanita Sewaan Atasan?
Kontradiksi ini memicu spekulasi publik dan mempertanyakan integritas serta penguasaan kondisi di dalam Lapas yang ia pimpin.
Bagaimana mungkin seorang Kalapas tidak yakin dengan identitas penghuni selnya yang terekam kamera, namun begitu yakin bahwa sang perekam adalah narapidananya sendiri?
Kanwil Turun Tangan, Sinyal Masalah Sistemik?
Kecolongan besar ini memaksa Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Kanwil Ditjenpas) Lampung untuk turun tangan.
Kepala Kanwil, Jalu Yuswa Panjang, menegaskan bahwa proses pendalaman serius sedang dilakukan untuk mengusut tuntas skandal memalukan ini.
"Sampai sekarang masih kita dalami," katanya, Jumat (1/8/2025).
Berita Terkait
-
8 Fakta Brigadir Nurhadi Tewas Saat Pesta di Villa Lombok, Dibunuh Ulah Cium Wanita Sewaan Atasan?
-
Demi Lunasi Utang, Residivis Rela jadi 'Kuda' Adul buat Edarkan Sabu-sabu
-
Bacok Petugas Pakai Parang, 11 Napi Lapas Nabire yang Kabur Terafiliasi OPM
-
Ngeri! Muntah-muntah usai Nyabu Bareng di Hotel Pademangan, Kronologi ND Tewas Bikin Temannya Parno
-
Bagaimana Cara Koruptor Dalam Penjara Menang Sengketa Tanah Lawan Atalarik Syach
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Kemensos Siapkan Jaminan Hidup Korban Bencana Sumatra Selama 3 Bulan
-
Kubu Roy Suryo Ungkap Detik-detik 'Penyusup' Kepergok Masuk Ruang Gelar Perkara Kasus Ijazah Jokowi
-
Prabowo Kunjungan di Sumatra Barat, Tinjau Penanganan Bencana dan Pemulihan Infrastruktur
-
Viral Tumpukan Sampah Ciputat Akhirnya Diangkut, Pemkot Tangsel Siapkan Solusi PSEL
-
KPK Buka Peluang Periksa Istri Ridwan Kamil di Kasus Korupsi Bank BJB, Sebut Perceraian Tak Pengaruh
-
Membara Kala Basah, Kenapa Kebakaran di Jakarta Justru Meningkat Saat Hujan?
-
Keroyok 'Mata Elang' Hingga Tewas, Dua Polisi Dipecat, Empat Lainnya Demosi
-
Disebut-sebut di Sidang Korupsi Chromebook: Wali Kota Semarang Agustina: Saya Tak Terima Apa Pun
-
Kemenbud Resmi Tetapkan 85 Cagar Budaya Peringkat Nasional, Total Jadi 313
-
Bukan Sekadar Viral: Kenapa Tabola Bale dan Tor Monitor Ketua Bisa Menguasai Dunia Maya?