Suara.com - Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea menyoroti sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian seorang diplomat muda dari Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Arya Daru Pangayunan.
Meski polisi telah menyimpulkan tidak ada unsur pidana, Hotman tetap merasa ada beberapa hal yang tidak masuk akal, terutama terkait kondisi jenazah saat ditemukan.
Dalam program "Hotroom" di Metro TV, pengacara berusia 65 tahun itu secara terbuka mempertanyakan bagaimana mungkin seseorang yang berniat bunuh diri bisa memasang selotip di wajahnya dengan begitu rapi.
Hotman Paris kemudian menunjukkan sebuah gulungan selotip berwarna gelap untuk menggambarkan keraguannya.
Ia mempraktikkan bagaimana selotip itu harus dipasang melingkari kepala hingga menutupi hidung dan mulut, sebuah tindakan yang menurutnya sangat sulit dilakukan sendiri, apalagi dalam kondisi panik karena kehabisan napas.
"Pertanyaannya, kalau bukan karena peristiwa tindak pidana, kok bisa wajahnya dilakban begitu rapi, ya? Dilakban begitu rapi," tanyanya dengan ekspresi heran.
Menurut logikanya, saat seseorang mulai kesulitan bernapas karena hidungnya tertutup, reaksi panik akan muncul dan membuatnya tidak mungkin melanjutkan melakban bagian wajah lainnya dengan sempurna hingga ke leher.
"Bukankah pada saat dia mulai melakban dari atas, begitu sampai di hidung, dia sudah nggak bisa bernapas?," lanjutnya.
Hotman Paris juga membandingkan hasil kerja tersebut dengan para profesional yang terbiasa melakukan pekerjaan serupa, seperti tukang paket. Ia menilai kerapian selotip pada wajah korban justru menimbulkan kecurigaan.
Baca Juga: Pakar Telematika Abimanyu: Ponsel Arya Daru Tidak Hilang!
"Lagi pula, kalau orang melakban untuk bunuh diri, dilakban sendiri, kok bisa lakbannya lebih rapi dari tukang apa itu... tukang paket. Sangat rapi, sangat rapi," pungkasnya, menekankan adanya anomali dalam kasus tersebut.
Sebelum Hotman Paris, eks Kabareskrim Komjen Pol (Purn) Ito Sumardi pun ikut mempertanyakan penetapan kematian Arya Daru Pangayunan sebagai tindakan bunuh diri.
Dalam salah satu podcast Deddy Corbuzier, Ito bahkan menyebut banyak kasus pembunuhan yang berpotensi salah diidentifikasi sebagai kasus bunuh diri.
Berita Terkait
-
Barang Bukti Lakban Terlihat Masih Baru, Publik Makin Tak Percaya Arya Daru Bunuh Diri
-
Tom Lembong Dapat Abolisi, Hotman Paris Langsung 'Todong' Prabowo dan Jaksa Agung
-
Ziarah ke Makam Diplomat Kemenlu Arya Daru, Kerabat Sindir Pemerintah: Orang Jujur Musuh Berbahaya
-
CCTV Kematian Diplomat Arya Daru Janggal, Pakar Bongkar 'Lubang Hitam' Bukti Digital Polisi
-
Hotman Paris Menang! PPATK Buka Blokir Rekening Dormant Setelah Perjuangan Hotman 911
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Harga Emas Antam Tembus Paling Mahal Hari Ini, Jadi Rp 2.115.000 per Gram
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
Terkini
-
Ojol Bakal Demo di Tiga Titik Hari Ini, Masyarakat Diminta Cari Transportasi Lain
-
Turunkan Ribuan Pasukan, Polisi Larang Massa Ojol Bakar Ban hingga Tutup Jalan Selama Demo!
-
Capai Ribuan Orang, Ini Rute Konvoi Demo Ojol di Jakarta: Bawa 7 Tuntutan ke Istana hingga DPR!
-
Bakal Patroli, Menkeu Purbaya Siap Tarik Anggaran Kementerian yang Lambat Serap Dana
-
Syaifullah Tamliha Ungkap Dua Kelemahan PPP: Tak Punya Figur Berduit dan Alergi Outsider
-
Kepala Sekolah di Prabumulih Sempat Dicopot Gegara Tegur Anak Pejabat Bawa Mobil ke Sekolah
-
Punya Modal Besar: Pakar Politik Dorong Projo jadi Oposisi Prabowo-Gibran, Pasca-Budi Arie Didepak!
-
Sebut Ada Intervensi Sejak Dualisme Kepemimpinan P3, Syaifullah Tamliha : PPP Dibinasakan oleh Jokow
-
KPK Beberkan Peran Rudy Tanoesoedibjo di Dugaan Korupsi Bansos, Kuasa Hukum Justru Bersikap Begini!
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili